°{Bagia Tiga}°

113 42 21
                                    

Pelajaran sedang berlangsung tapi Hazel tak melihat Erlan masuk kedalam kelas.

Apa Hazel salah telah berbicara seperti itu tapi, apa Hazel salah meyakinkan tentang perasaannya?

Hazel tau dia murid baru tapi, perasaannya ini? tak bisa Hazel tahan, memang ini terlalu cepat, tapi apa salahnya.

Hazel menyukai Erlan pada pandangan pertama.

Brakk

seorang guru menggebrak meja Hazel yang membuat Haze menatap kearahnya.

"Kenapa ya bu.." gugup Hazel.

"Kenapa kata kamu?!, barusan saya jelasin tentang apa?" tanya nya sengit.

Hazel terdiam dia memang tak mendengarkan apa yang barusan
bu tita jelaskan.

"Makannya kalo guru sedang menjelaskan kamu dengarkan!"

"Maa..ma.maaf Bu.." gugup Hazel.

"Sekarang kamu keluar dari kelas saya!"

"Alay.. amat. Cuma ngelamun bukan tidur.." santai Erlan yang sedang terdiam santai di ambang pintu.

Mendengar ucapan Erlan mereka semua menatap ke arahnya, yang di tatap hanya acuh.

"Kamu juga Erlan..masuk!" titah Bu
Tita." dan kamu Hazel cepat keluar"

"Bu..sa.."

"Lo banyak bacot banget sih!" keras Hani.

"udah cupu banyak nge-bacot, belagu lagi."

Hazel langsung terdiam sambil menundukkan wajahnya.

"Hazel cepat!! hormat bendera sampai pelajaran saya selesai" Hazel hanya
diam kemudian segera tertatih dari
tempat duduknya dan segera melangkah keluar kelas.

"Erlan kamu mau kemana" tegur Bu Tita.

Tanpa peduli ucapan gurunya itu Erlan segera keluar dari kelas menyusul Hazel.

***

Sekarang di sini lah Hazel berada di depan tiang bendera dengan tangan terangkat memberi hormat.

10 menit berlalu namun terasa seperti 1 jam bagi Hazel,Hazel menghapus keringat yang terus mengalir di pelipis dan keningnya.

"Jadi cewe jangan banyak ngelamun!"

Hazel membalikkan wajahnya menghadap siapa yang berbicara. Aneh..kenapa ada Erlan di sampingnya dari kapan dia berada di sini perasaan,barusan hanya ada dirinya di sini.

Seketika Hazel tersenyum ke arah Erlan. perasaan senang pun datang, melihat wajah cowo ini di sampingnya.

"kenapa Lo setres?" datar Erlan

"Dari kapan kamu di sini" tanya  Hazel tak menggubris ucapan dari Erlan.

"Ya terserah gue lah."

"Kan barusan kamu di suruh masuk"
unjar Hazel namun tak Erlan jawab. Hazel hanya tersenyum simpul.

"Kamu barusan dari mana,kenapa
nggak masuk"

"Bukan urusan Lo"

"Oh iya barusan nasi goreng nya enak nggak"

Erlan menatap Hazel sekilas "Berharap banget, gue makan-makanan dari lo!"

Hazel langsung diam kemudian tersenyum menatap Erlan. "Ntar aku buatin_

"Makanan yang lo buat nggak enak! jadi nggak usah!!"

Hazel tersenyum kecil sambil menatap Erlan.

 Boy ErlanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang