[drama] [mature] [completed]
Hidup Xiao Zhan semula biasa-biasa saja. Dia adalah anak yang tidak diakui ibunya sendiri, seorang artis ternama yang memilih merahasiakan keberadaannya di depan umum dan membiarkannya dibesarkan oleh kakek dan neneknya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi itu diawali dengan teriakan histeris dari seorang pelayan, dan kemudian semuanya berjalan dengan begitu membingungkan bagi Xiao Zhan.
Dia terbangun karena teriakan itu, dan langsung keluar kamar, mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi. Di pintu, dia berpapasan dengan Wang Yibo yang sepertinya terbangun juga oleh jeritan itu, bersama-sama dan dengan beberapa pelayan lain mereka melangkah ke asal suara jeritan itu dan keributan mulai terdengar di bawah sana.
“Apa-apaan ini?” Wang Yibo melangkah di depan Xiao Zhan, jelas sekali jengkel dengan keributan yang mengganggu tidurnya. Lalu di ujung tangga langkahnya mendadak terhenti hingga Xiao Zhan menabrak tubuhnya, “Oh Tuhan! Tidak ...” Wang Yibo berusaha mencegah Xiao Zhan menengok, “Jangan dilihat.”
Akan tetapi, Xiao Zhan sudah terlanjur melihat. Di bawah sana, di ujung paling bawah tangga, ibunya terlentang dengan posisi aneh. Tangan dan kakinya patah, mencuat dengan arah berlawanan, darah menggenang di belakang kepalanya, dimulutnya, di wajahnya, di dagunya hingga membasahi gaun putihnya. Dan matanya melotot penuh ketakutan.
Tubuh Xiao Zhan langsung lunglai ke bawah, hingga Wang Yibo harus menopang tubuhnya.
“Telepon polisi!” Xiao Zhan lamat-lamat mendengar suara Wang Yibo yang memberikan perintah kepada beberapa pelayan yang mulai berkerumun, “Panggilkan dokter juga!” perintah Wang Yibo lagi, lalu kemudian kesadaran Xiao Zhan menghilang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Xiao Zhan terbangun dikamarnya, dengan dokter membungkuk di atasnya, memeriksanya, tampak lega ketika melihat dia sadar.
“Dia sudah sadar Tuan Wang Yi.”
Mendengar itu Wang Yibo berjalan mendekat, ia tampak pucat dan cemas.
“Kau tidak apa-apa?” kecemasan tampak jelas dimatanya, emosi pertama yang dilihat Xiao Zhan dari Wang Yibo sejak perkenalan pertama mereka.
“Cheng ...” lirih Xiao Zhan pelan.
Wang Yibo menggenggam kedua tangan Xiao Zhan, tampak merasa sedih, “Aku menyesal Xiao Zhan, aku sangat-sangat menyesal... Aku tidak tahu kenapa semua ini bisa terjadi, polisi ada di bawah, dan menurut mereka Cheng Xiao terpeleset di tangga, mungkin semalam ia mengantuk saat ia akan mengambil minum ke dapur, jadi dia... Mungkin ...” Wang Yibo tidak bisa menjelaskannya, suaranya makin tertelan. “Aku menyesal Xiao Zhan, aku menyesal karena tidak menemani ibumu ke bawah.”
