Xiao Zhan duduk di kursi, di dekat tempat tidur itu dan termenung. Di atas ranjang di depannya, tubuh Wang Jie masih terbaring tak sadarkan diri. Alat-alat monitor kehidupan masih tersambung di badannya, memonitor detak jantung dan pernapasannya.Xiao Zhan mengamati lelaki itu dan mengeryit. Tabrakan itu cukup keras menghantam tubuh Wang Jie sehingga menimbulkan cedera serius di kepalanya dan jahitan melintang di dahinya. Luka itu mungkin disebabkan karena Wang Jie terbanting dan dahinya membentur aspal. Luka di kepala adalah luka yang paling ringan, masih banyak luka-luka lain di sekujur tubuhnya, di organ dalamnya. Xiao Zhan mengernyit. Dokter bilang lelaki ini akan sembuh, meskipun membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama.
Kalau nanti lelaki di depannya ini bangun—siapakah yang akan muncul? Wang Yibo atau Wang Jie? Siapakah sebenarnya yang paling dia inginkan? Wang Yibo yang baik dan penuh kasih sayang kepadanya... atau Wang Jie yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan dirinya?
Pikiran Xiao Zhan menjadi kalut. Dia bingung, bahkan dia tidak bisa membaca perasaannya sendiri. Pikirannya penuh dengan berbagai pertanyaan. Dia memang membenci Wang Jie, sangat. Wang Jie telah merenggut seluruh keluarganya. Membuatnya sebatang kara di dunia ini hanya karena obsesi gilanya untuk memiliki Xiao Zhan. Tetapi pada saat yang sama, bayangan akan Wang Jie yang bersimbah darah di aspal, terluka karena menyelamatkannya, lalu menanyakan keadaan bayinya begitu menyentuh hatinya yang paling dalam. Bagaimana pun juga, Wang Jie telah dua kali menyelamatkan Xiao Zhan, dia telah menyelamatkan Xiao Zhan dari percobaan permerkosaan mengerikan yang dilakukan oleh Yuchen kepadanya, lelaki itu dulu juga yang merawat luka-lukanya.
Wang Jie bilang dia sudah menguasai tubuh ini sejak sebelum mereka menikah. Tetapi dia memutuskan berpura-pura sebagai Wang Yibo dan berlaku baik kepadanya, bercinta dengannya setiap malam dengan lembut, tidak pernah menyakitinya dan menjaganya. Kenapa Wang Jie harus merepotkan dirinya untuk berbuat seperti itu?
Dia masih ingat akan kata-kata Wang Jie yang diucapkannya dengan ekspresi sedih malam itu... Tidak pernah ada yang menginginkannya. Mungkin selama ini Wang Jie hanya ingin ada seseorang yang menginginkannya dengan sepenuh hati. Lelaki itu selama ini selalu sendirian, hidup dalam bayang-bayang seorang Wang Yibo, kesepian jauh di dalam sana, dan ketika dia muncul yang didapatinya hanyalah penolakan dan ketakutan. Tiba-tiba Xiao Zhan merasakan simpati yang mendalam kepada Wang Jie.
Digenggamnya tangan lelaki itu, dia berbisik lembut. “Aku tahu kalian mendengar di dalam sana. Bangunlah... aku menginginkan kalian berdua.”
Air matanya menetes, dia mengelus perutnya, tempat buah hatinya dengan lelaki yang sekarang terbaring tak sadarkan diri ini. Anak ini adalah buah cintanya dengan Wang Yibo, begitu juga dengan Wang Jie. Anak ini adalah anak mereka berdua. Xiao Zhan tidak bisa mengakui yang satu dan menolak yang lain. Seperti kata Wang Yibo dulu, Wang Yibo dan Wang Jie adalah satu kesatuan. Kalau Xiao Zhan mau mencintai Wang Yibo, dia harus bisa mencintai dan menerima Wang Jie sebagai sisi gelapnya.
Xiao Zhan bisa, dia bisa mencintai mereka berdua. Meskipun ingatan tentang kekejaman Wang Jie membuatnya takut, tetapi lelaki itu tidak pernah sekalipun menyakitinya dengan sengaja. Dan mungkin tanpa sadar, karena mencintai Wang Yibo, Xiao Zhan mulai mencintai Wang Jie juga.
Xiao Zhan lama duduk di kursi itu, menatap tubuh lelaki yang terbaring masih tak sadarkan diri di atas ranjang di depannya. Lelaki itu adalah ayah dari anaknya.
Sebenarnya, siapakah yang benar-benar dia inginkan?
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Dark Side ✓
Fanfiction[drama] [mature] [completed] Hidup Xiao Zhan semula biasa-biasa saja. Dia adalah anak yang tidak diakui ibunya sendiri, seorang artis ternama yang memilih merahasiakan keberadaannya di depan umum dan membiarkannya dibesarkan oleh kakek dan neneknya...