"Dia, dosen?" -Park Jimin menatap tak percaya sambil membenarkan letak bingkai kacamatanya.
•
•
•
Terlalu sial bagi Jimin hari ini. Dia bangun terlambat dan harus mandi kilat dan melewatkan jam sarapannya. Dia lupa jika hari ini ada kelas pagi, jika tidak lupa, Jimin tidak mungkin menerima penawaran untuk menambah jam sewanya tadi malam.
Ah ... tapi karena itu juga kan, Jimin jadi bisa ada uang untuk naik taxi?
Dengan berlari akhirnya Jimin berhasil masuk ke dalam kelas yang kebetulan berbarengan dengan sang dosen. Ia langsung duduk di samping temannya. "Kau hampir mendapat nilai buruk, Jim," ucap temannya; Jeon Jungkook.
"Untung saja tidak," jawab Jimin masih dengan napas terengah. Ia merebut botol minum milik Jungkook tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Mereka sudah berteman cukup lama ngomong-ngomong. Jadi tidak ada rasa sungkan lagi di antara mereka, bukan?
Dosen sudah memulai kelas, tapi Jungkook masih menyenggol Jimin. "Apa?"
"Kau masih berhubungan sama pria itu?" bisik Jungkook.
"Memangnya kenapa?"
"Aku tahu ahjussi itu akan memberikan apa pun untukmu jika kau mau tidur semalam dengannya. Tapi kau tahu kan, jika dia sampai menemukan jalang yang lebih menarik?" bisik Jungkook makin pelan.
Jimin menatap tajam Jungkook. "Kook, perhatikan dosennya."
Jungkook merenggut "Dasar ... sok rajin sekali."
Jimin langsung kembali fokus pada dosennya. Sebenarnya ia sedikit tak nyaman jika Jungkook menyinggung 'pekerjaan' Jimin di dalam lingkungan kampus seperti sekarang.
•
•
"Tugasmu sudah aku terima, Kim Taehyung. Lalu apa lagi?" Yoongi menatap jengah mahasiswanya yang masih duduk di hadapannya. Padahal ia sudah menerima konsultasi Taehyung dan juga tugasnya.
Tapi kenapa mahasiswanya ini masih di sini?
"Memangnya aku tidak boleh di sini?"
Yoongi menganga. "Taehyung, bedakan saat di kampus dan di luar kampus." Yoongi memijit keningnya. "Aku memang murid ayahmu, dan kita sudah saling mengenal sejak lama. Tapi di sini kau muridku, mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby! | Yoonmin
Fanfiction"Aku mohon pak... Aku... Aku akan lakukan apapun, apapun, asalkan jangan sampai berita itu menyebar," -Park Jimin, menatap dosennya memohon. "Kalau begitu...." Yoongi tiba-tiba menggendong Jimin duduk di atas counter. "Mari main satu ronde." -Min Yo...