NINE

4.7K 262 25
                                    

Mengingat bagaimana kejadian malam itu membuat Jimin tak bersemangat kuliah hari ini. Dia terus saja memikirkan dosennya itu dan merasa bersalah atas apa yang dia lakukan.

Dia tidak tahu bagaimana sikapnya jika nanti berpapasan atau bertemu dengan Yoongi. Tapi, semoga saja hari ini, dia tidak bertemu dengan dosennya itu.

Ya, semoga saja.

Sebelum pergi ke kelasnya, Jimin berniat membeli sekaleng soda untuk menghilangkan rasa aneh yang terus ia rasakan akhir-akhir ini. Tetapi, ia bertemu dengan Jungkook yang berjalan mendahuluinya.

Kenapa lelaki itu tidak menyapa Jimin? Jelas-jelas ia melewatinya barusan.

"Jungkook!"

Mendengar namanya dipanggil, Jungkook menoleh dan Jimin dapat melihat wajah Jungkook yang tak seperti biasanya. Tak ada wajah cerah nan galaknya yang biasa ia tunjukan pada Jimin atau wajah iseng ataupun sok kecakepan.

Yang ada hanya wajah lesu dan tak bersemangat. Sepertinya, Jungkook sedang ada masalah.

"Oh, Jimin?"

"Kau kenapa hanya melewatiku begitu?" Tanya Jimin setelah berjalan bersisian dengan Jungkook.

"Aku melewatimu begitu saja? Aku tak sadar...." Jawab Jungkook.

Oh lihat nada bicaranya itu. Sangat berbeda, "Kau ini...."

Mereka tak bicara lagi. Memilih membeli sekaleng soda dan duduk berhadapan di meja kantin. Tak saling bicara karena mereka larut akan pikiran masing-masing.

Jimin kembali melirik Jungkook dan namja itu masih melamun. Pandangannya kosong.

"Jungkook, kau sedang ada masalah?" Tanya Jimin membuat Jungkook menatapnya sekilas lalu kembali melamun.

"Kau sendiri juga ada masalah kan?" Jungkook balik bertanya dan Jimin tak bisa membantah karena memang begitu, "Aku tahu kaupun ada masalah, jadi ya sudah. Kita melamun saja sama-sama."

Jimin menghela napas merasa Jungkook terlalu bodoh, "Kenapa juga kita harus melamun bersama?"

"Ya, ini memang agak aneh karena kebetulan kita memiliki beban masing-masing. Tapi, baru kali ini kau sangat murung, Kook." Tambah Jimin, dia khawatir pada Jungkook.

Jungkook memijit keningnya yang berdenyut nyeri. Baru dia akan membalas ucapan Jimin tapi terhenti begitu matanya melihat Taehyung datang memasuki kantin tanpa menyadari adanya Jungkook di sana.

Mengingat kembali kejadian malam itu membuat Jungkook kepikiran lagi. Ia tanpa sadar berdecak, "Kook?"

"Aku ke toilet sebentar—"

Bruk!

Tubuh Jungkook terbentur seseorang ketika ia bangkit dari duduknya, "Heol! Kalau jalan hati-hati."

Gadis yang menabrak Jungkook menunduk minta maaf, "Maaf Sunbaenim, aku tidak melihat." Ucapan gadis itu tercekat karena melihat wajah kesal Jungkook.

Jungkook jadi terlihat badboy sekarang, "Su—sunbaenim...."

"Apa?"

"Ayo kita makan bersama sebagai permintamaafanku," ajak gadis itu. Sepertinya ia menyukai Jungkook dilihat dari pipi gadis itu yang tersipu malu pada Jungkook.

"Ha? Untuk apa aku makan bersamamu?" Dan terkutuklah mulut Jungkook yang tidak ada manis-manisnya itu.

"Jungkook, kau membuatnya terluka," Jimin memperingati Jungkook, dia melihat gadis itu hampir menangis mendengar ucapan Jungkook.

Sugar Baby! | YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang