"Bibirmu kenapa Yoon?"
Yoongi refleks menekan bibirnya yang ternyata terasa perih setelah ditekan, "Ash~"
Mendengar desisan Yoongi membuat Namjoon ikut merasa perih. Ia memberikan ponselnya yang menampilkan kamera depan, "Kau lihat sendiri."
Melihat luka kering di bibir bawahnya membuat Yoongi terdiam sebentar. Ia lupa jika mahasiswanya tadi menggigit bibirnya karena Yoongi memasuki tubuhnya.
"Kau mau ke rumah sakit? Aku bisa meminta Seokjin untuk mengobati lukamu." Tawar Namjoon.
"Tidak perlu," jawabnya.
Namjoon menghela napas melihat temannya itu masih saja gengsi dan keras kepala, "Ya sudah."
"Memangnya kau habis apa sampai bibirmu seperti itu?" Tanya Namjoon.
"Tidak ada," jawab Yoongi berbohong.
"Ahh... Aku tahu," Namjoon menenguk segelas jus jeruk yang Yoongi suguhi karena ia berkunjung ke apartemennya, "Bibirmu, pasti di gigit."
Yoongi menatap Namjoon tajam, "Ha? Mana mungkin."
"Aku pernah mendapatkan luka seperti itu ngomong-ngomong," jawab Namjoon sedikit menggoda Yoongi, "Itu karena ulah Seokjin."
Yoongi mendengus lalu menyandarkan tubuhnya dan menatap televisi di depan.
"Hahahha tidak perlu menutupi, aku tahu kau orang seperti apa Min Yoongi," ucap Namjoon, "Image dosen berwibawamu jangan kau bawa saat bersamaku."
"Aku sudah tidak seperti itu."
"Iya, iya, aku tahu kau berusaha keluar dari kesenanganmu karena Bibi Min. Tapi, tidak apa jika kelepasan sekali."
Yoongi diam.
"Jadi, siapa? Aku ingat kau tidak pernah ke klub akhir-akhir ini."
"Dengan mahasiswaku."
Hening.
"Apa?" Namjoon menatap Yoongi tak percaya, "Aku pasti salah mendengar."
"Kau tidak salah mendengar, Namjoon."
"GILA!" Namjoon sedikit berteriak saking kagetnya, "Kenapa? Maksudnya kok... Bisa? Mahasiswamu ingin dapat nilai A?"
"Tidak sih."
"Lalu?"
Yoongi menceritakan apa yang dia lihat beberapa hari lalu saat berada di supermarket. Tak sengaja melihat seseorang yang sedang melakukan di dalam mobil yang ternyata adalah salah satu muridnya di kampus.
"Wah, kau mengancamnya?"
"Hanya melakukan penawaran, ide buruk itu tiba-tiba muncul, Namjoon."
"Jadi, dia pria sewaan? Yang disewa untuk memuaskan pria dominan seperti kita?"
"Aku rasa seperti itu."
Yoongi sedikit berpikir lalu menceritakan apa yang sempat ia pikirkan pada Namjoon, "Temanku bilang namanya Park Jimin. Dia salah satu mahasiswa yang mendapatkan nilai akademik bagus di kampus."
"Wajahnya dan tingkah lakunya, tidak mencerminkan seorang bitch. Dosen di universitas bahkan memuji Jimin yang benar-benar baik."
"Mungkin dia memiliki alasan berada di dunia seperti itu? Kau tahu kan, Yoon. Orang yang melakukan pekerjaan seperti itu tak jauh karena masalah finansial." Jawab Namjoon, "Mungkin Jimin mempunyai masalah itu."
"Aku sempat berpikir seperti itu juga."
"Lalu setelah ini, kau mau apa lagi?" Tanya Namjoon.
"Entahlah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby! | Yoonmin
Fanfiction"Aku mohon pak... Aku... Aku akan lakukan apapun, apapun, asalkan jangan sampai berita itu menyebar," -Park Jimin, menatap dosennya memohon. "Kalau begitu...." Yoongi tiba-tiba menggendong Jimin duduk di atas counter. "Mari main satu ronde." -Min Yo...