"Weh, bangun, bangun. HEH!" Jaehyun kini tengah membangunkan teman-temannya yang terlelap di ruang tamunya. Ya, teman-temannya itu malah ketiduran di rumah Jaehyun. Niatnya, mereka akan beraksi (eaa) hari ini.
"Hoahhmm. Iya, Jae. Iya." Yang pertama kali bangun adalah yang cewek-cewek tentunya. Sementara yang cowok-cowok malah masih ketiduran, kecuali Eunwoo dan Mingyu.
"Bantuin gua, weh," ucap Rose tiba-tiba pada cewek-cewek yang lain.
"Bantuin apa?"
"Mbangunin kebo-kebo ini."
Yang lain pun tersenyum horor. "Kuyla."
Ketiga cowok yang sudah terbangun itu pun melangkah jauh dari cewek-cewek horor itu. "Pergi kuy, Woo, Ming."
Yang cewek-cewek pun langsung berdiri di hadapan kebo-kebo tersebut. "Tu, wa, ga!"
"HEHHHH!!! SEMUANYA!! BANGUN LO PADA! UDAH SIANG GINI MASIH MAU TIDUR, HAH? GAK MALU SAMA YANG PUNYA RUMAH?!" Sementara yang tertidur pun langsung terbangun dan reflek menutup kupingnya.
"WEHH, WEHH! UDAH, YA. UDAH! UDAH BANGUN, NIH!" Balas yang tertidur tak kalah keras.
Jiho pun tersenyum. "Nah, gitu dong. Sekarang mandi, terus ke meja makan. Jaehyun udah nyiapin sarapan sama baju. CEPETAN!"
"Iya, iya!" Mereka pun bergegas pergi dari cewek-cewek barbar itu dan melaksanakan perintahnya.
Yang cewek pun tertawa. "Hahahaha, dasar. Untung sayang, yegak?"
"Yoi. Hahahahahah!"
Semuanya pun kini sudah rapi dan bersih, dan tengah sarapan bersama.
"Beneran hari ini, Jae?" Tanya Eunwoo tiba-tiba.
Jaehyun mengangguk mantap. "Iya, lah. Toh, kita udah nyiapin semuanya kemaren, kan? Yang harus dibawa juga udah disiapin."
"Bener, tuh. Ngapain juga kita buang-buang waktu nunggu kalo udah siap? Iya, kan?" Tanya June yang juga setuju.
Sementara yang lain, terutama yang cewek, ada yang terlihat menundukkan kepalanya takut.
"Hey, jangan takut. Kalian kaya gak biasa nyelesein kasus kaya gini aja. Toh, udah sering, kan? Jadi santai aja, dan semangat lagi dong, kaya kemaren-kemaren." Tambah Jungkook.
"Tapi kali ini beda. Permulaan dia aja lebih nakutin daripada yang sebelum-sebelumnya. Gila." Tiba-tiba saja Yuju berbicara.
Kini giliran Dokyeom yang berbicara. "Hey, kan ada aku, ada yang lain. Gak perlu, lah, takut gitu. Kamu bisa, dong. Aku udah tau kamu, kamu biasanya juga berani, kan? Masa gini aja takut, hm? Ayo, dong, semangat. Ya?" Yuju pun perlahan-lahan mengembangkan senyumnya.
Jaehyun pun berbicara kali ini. "Ayo, lah. Kali ini jangan ada yang takut, jangan ada yang patah semangat. Karena ini bisa aja our last mission. Kita harus ngelakuin yang terbaik, okay? Sebaik-baiknya yang kalian mampu. Whatever the result is, atleast we've tried and we've done this together. Jadi, semuanya harus--"
Yang lain pun memotong perkataan Jaehyun. "SEMANGAT! Hahahahahah!"
Begitulah awal pagi mereka hari ini, dipenuhi dengan kata 'semangat' untuk menyemangati yang kini tengah ketakutan menghadapi orang yang kali ini. Semoga saja misi yang kali ini bisa berhasil. Yaa, tergantung mereka juga, kan?
"Semuanya udah siap?" Tanya Jaehyun kepada teman-temannya yang sedang mempersiapkan dirinya masing-masing itu.
"Udah, kok. Semuanya udah bener."
Jaehyun pun tersenyum. "Jiho, sekarang kamu telfon orang itu."
Jiho dan yang lainnya pun mengangguk dengan mantap. "Oke."
Jiho pun mulai mencari nomor cewek tersebut dan mulai menelfonnya.
"Halo?"
"Oh, hai! Gimana? Udah siap, kah?"
"Udah. Kita harus ketemu dimana?"
"Bagus. Bagus. Kalian tau jalan xxx? Disitu ada gang kecil, kalian masuk kedalam situ. Kalau kalian jalan lurus kedalam gang itu, kalian bakal nemu rumah besar yang ada pohon besar didepannya. Rumah tua, sih. Kebanyakan terbuat dari kayu. Tapi-- EHHH. Ngapa gua jadi ngasih tau semuanya, sih? Yaudah, itu tempatnya intinya. I'm waiting! Hahahahahhaha!"
Tuttt... Tuttt...
"Yaelah, keputus. Cepet bener."
"Dia bener-bener ngasih tau detailnya. Beneran semua udah siap, kan? Mobil diluar udah gua siapin," tanya Jaehyun.
Semuanya pun menatapnya kesal. "UDAHHH, JUNG JAEHYUN!"
Sementara yang ditatap pun hanya cengengesan ganteng. Eh. "Yaudah, yaudah. Go?"
Semuanya pun mengangkat tangannya. "GO!"
Mereka pun menempuh perjalanan dengan menggunakan 2 mobil SUV milik Jaehyun, dan jalan menuju ke tempat cewek tersebut memang lumayan jauh dari rumah Jaehyun. Kira-kira membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Semuanya pun tengah bersenang-senang kini. Untuk menghilangkan takut, katanya. Ada yang tengah karaoke, nonton film, dan juga mengobrol. Pokoknya mereka benar-benar santai, seolah-olah lupa akan apa yang akan terjadi nanti.
"Udah, nyampe nih. Turun, turun." Jaehyun dan June (supir kedua) menyuruh semuanya turun didepan rumah yang dimaksud cewek tersebut.
"Anjir. Nakutin banget, gila. Tahan dia, ya, dirumah kek gini?" Komentar Lisa takut.
"Iya, dah. Hhhh, gak tahan gua kalo tinggal di rumah kek gini," komentar Eunha.
"Yang cewek, yang masih ngerumpi, kalo masih lama gua tinggal," ujar Bambam tiba-tiba.
Yang cewek pun terkejut dan mengikuti yang lain masuk ke dalam rumah tersebut. "IYA, IYA!"
Jaehyun yang sudah sampai duluan, mencoba mengetuk pintu rumah itu. "Permisi, ehh?!" Jaehyun terkejut karena pintu itu secara tiba-tiba membuka sendiri.
"ANYING, KAGET! Gila! Sebenernya ni cewek beneran manusia apa setan, si? Ngeri, euy," celetuk Bambam alay.
June pun menggepak kepala Bambam. "Ya, manusia lah, bego! Emang setan bisa nelfon? Bisa bahasa inggris? Kaga, kan? Hhhh. Otak dipake."
Bambam pun mengelus-elus kepalanya yang terasa berdenyut. "Iye, iye. Galak amat, pak bos."
Jaehyun pun menatap teman-temannya yang kini sudah serius. "Masuk?"
"Masuk, sekarang!" Semuanya pun dengan mantap mengambil langkah masuk kedalam rumah itu. Dan tiba-tiba saja...
"AAAKKKKKKK!!!"
TBC
hai! aku kambek. sori buat yg part kali ini, katanya gaje, ya? iya. lg putek otak aing. vomment lahya!!~ oiya, check my new book, ya! junrose ver. this time!

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Amicus (97L)
FanfictionAmicus: Latino for friends "Kita bisa ngelakuin ini kalo kita bersama."