43. Bermula

4.5K 863 638
                                    

▪Flashback ▪

Ujian semester berlangsung selama seminggu.

Setelah berhasil berkutat dengan kertas-kertas penuh soal, para murid kembali ke rutinitas biasa mereka; masuk kelas tambahan, mengasah kemampuan, memeriahkan organisasi-organisasi JIPS dan yang paling bergengsi minggu ini, JIPS mengumumkan lomba perdana Red Blood yang akan diselenggarakan di Bali. Lima sekolah dengan kurikulum Cambridge terbaik se-Indonesia akan bertanding dengan JIPS memperebutkan piala bergilir yang dalam ajang Indonesian Baseball-cup. JIPS tentu saja antusias dalam hal ini. Para blogger datang bergantian di ruangan kepala sekolah, mengemban amanah untuk memposting hal-hal menarik tentang Indonesian Baseball-cup diwebsite sekolah.

Hal yang paling mengejutkan selain berita lomba perdana adalah kerumunan di papan informasi yang ada di lobi JIPS. Selidik demi selidik, Owy tahu kenapa mereka berkerumun di sana. Ternyata ada pengumuman kejuaraan di setiap kelas, yang disatukan dalam kertas print-out, memuat nama-nama lima peringkat utama di setiap kelas baik itu Reguler, Aksara dan Akselerasi.

Owy ikut berdesakan di antara kerumunan itu. Walau sebenarnya ia tidak begitu peduli dengan peringkat, tetap saja rasa penasaran membawanya untuk melihat nama-nama di sana.

Lima Besar nilai terbaik kelas Akselerasi-2

1. Juliana McLain Stanley

2. Septria Hanum

3. Junest McLain Stanley

4. Owy Rener

Owy merasa puas ketika melihat namanya berada di urutan keempat. Menjadi lima terbaik di kelas Akselerasi, rasanya seperti mimpi.

Begitu atensinya sampai pada nama Juli yang berada di urutan pertama, Owy mengernyit.

Aneh.

Gadis itu rupanya berhasil meraih peringkat pertama sesuai yang ia janjikan pada mommy-nya beberapa minggu lalu. Meski sebenarnya sedikit tidak menyangka bahwa Junest akan berada di bawah Juli. Owy jadi berpikir kalau mungkin saja Juli punya kelompok belajar dengan Juni dan pasti mengikuti banyak bimbel khusus hingga membuatnya selangkah lebih maju menjadi yang terbaik di kelas.

"Harusnya, JIPS tuh nggak perlu nempelin kertas angka kayak gini. Lagian kenapa, sih JIPS tiba-tiba banget bikin peringkat kelas? Gue pikir angkatan ini sama kayak angkatan lalu yang nggak lagi buat peringkat kejuaraan."

"Rese emang. Pasti ayah bakal kecewa kalau gue nggak masuk lima besar."

Owy mendengar ocehan yang berasal dari kelas Akselerasi di sampingnya. Mereka banyak yang tidak menyukai informasi hari ini karena merasa tidak sepadan dengan orang yang berada di deretan teratas.

Owy berusaha tak mempedulikan lagi ketika matanya tertumbuk pada seorang gadis yang berdiri tak jauh dari tempatnya. Septria Hanum. Wajah gadis itu tertekuk sedih, kelihatannya kecewa ketika membaca namanya berada diurutan kedua.

Owy berniat ingin menegur Septria, tetapi gadis itu langsung keluar dari kerumunan. Langkahnya tergesa menuju ruangan kepala sekolah. Owy tak punya alasan yang pasti kenapa ia mengikuti Septria, hanya saja ia penasaran, apa yang akan dilakukan gadis itu di sana?

Owy menempelkan telinga di balik pintu, menguping pembicaraan teman kelompok belajarnya dengan sang kepala sekolah.

"Pak, saya merasa kalau angka-angka ini tidak penting. Kenapa JIPS tiba-tiba harus mengeluarkan peringkat di setiap kelas? Bukankah JIPS hanya berfokus pada prestasi dan minat bakat apa yang dimiliki setiap murid?"

Seamless (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang