KFC

11 2 1
                                    

Gisel hanya bisa menurut, dia dengan pasrah melangkah menuju parkiran untuk pulang dengan Bara.

Gisel melihat Bara menyerahkan jaketnya

"Pake, rok lo pendek." ucap Bara,sambil menyerahkan jaket itu, Gisel sebenarnya paham maksud Bara namun dia hanya diam menunggu Bara mengatakan untul mengambilnya.

Tangan Bara kini terulur, "ngapain"tanya Gisel tak paham

"Buat pegangan biar ga jatoh pas naik, takutnya gak nyampe." ucap Bara lagi

Gigi menepis tangan itu dan mulai naik sambil mengerucutkan bibirnya. Dibalik helemnya, Bara hanya tetsenyum samar karena berhasil mengerjai gadis dibelakangnya

"helmnya pake yang bener, pegangan juga biar ga jatoh." ucap Bara

"Bawel banget ya ampun." ucap Gisel sebal

Tanpa peduli Bara langsung saja memutar gas motornya yang langsung membuat Gisel reflek kaget dan memegang bahu Bara untuk berpegangan.

Saat diperjalanan Gisel dan Bara hanya terdiam dan tidak ada yang memulai percakapan, sampai suatu hal mendesak yang mengharuskan Gisel untuk memulai pembicaraan.

"Bara." panggil Gisel

"Apa?" jawab Bara sambil menurunkan gas motornya agar suara Gisel terdengar

"eumm.. Lo laper gak?" ucap Gisel ragu

"Ha?"

"ihh lo mau makan gak?" ucap Gisel sedikit merengek

"lo laper?" tanya Bara yang dijawab anggukan oleh Gisel namun tetap bisa dilihat oleh Bara lewat spion.

"mau makan dimana?" ucap Bara lagi

"Ha? Ohh KFC aja ya di depan." balas Gisel semangat

Tanpa menjawabnya lagi Bara langsung melajukan motornya menuju KFC yang dimaksud oleh Gisel.

Setelah sampai mereka langsung memilih tempat di pojok jendela lantai bawah karena Gisel yang malas untuk menaiki tangga, mereka duduk bersebrangan.

"kayanya tadi ada yang bilang ke gue deh kalo gausah ketemu-ketemu lagi apalagi makan bareng." ucap Bara sambil berpura-pura memainkan ponselnya

Gisel menghentikam aktifitasnya scrolling timeline instagram dan langsung mendongak melihat Bara.

"ishh, dendam banget jadi orang." jawab Gisel

Bara mengangkat satu alisnya lalu meletakkan ponselnya

"ya lo nya juga sih, gue ajak ngomong jawabnya cuman pake gestur tubuh padahal gak sariawan kan lo? Udah gak ngomong sama sekali tapi giliran di sapain ciwi-ciwi senyam senyum pake sempet bales iya-iya sok manis." ucap Gisel mengeluarkan keluh kesahnya.

Bara mememperhatikan Gisel yang sedang mengomel sambil bersedekap dan menyandarkam punggungnya di kursi.

"Tuh kan diem lagi kalo sama gue." sambung Gisel

"permisi kak ini pesanannya." lalu pesanan mereka datang dan memotong omelan Gisel.

"Minum dulu gih, ga haus dari tadi ngomel aja." ucap Bara sambil menyodorkan ice Milo milik Gisel yang langsung diterima oleh gadis itu

"sesuka itu sama milo?" tanya Bara

Gisel hanya menjawab dengan mengangguk tak perduli

"liat deh sekarang siapa yang cuman bales pake bahasa tubuh? Ga sariawan kan lo?" lanjut Bara.

"ishh Bara! Kan tadi lo dulu yang nyuekin gue."

"Dendaman banget jadi orang," ucao Bara sambil terkekeh geli.

Fin(d/e)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang