Gibah

10 2 0
                                    

"Kayanya mending lo cari target lain deh." ucap Rasi serius pada ke limat temannya yang sedang berkumpul di rumah Zidan.

Mereka semua mendengus mendengar tanggapan Rasi setelah mendengarkan cerita dari Zidan dan Rania

"kalo menurut gue malah majuin aja." sahut Saka

"gue ragu sih, tapi mending lanjut." ucap Lavinka

"alasan kalian nyuruh lanjut tuh apasih njirrr??" ujar Rasi

"Biasa aja bang biasa, kalem." ucap Zidan

"tau deh ci, kita ini juga temennya Gisel nggak mungkin lah sejahat itu sama dia, kita juga temennya Bara kudunya kita tuh percaya sama Bara." jelas Rania

"yang jadi masalah di sini si Devan sama si Beni." ujar Bara

"percaya sama gue kalau Beni itu cuman temen nggak lebih." ucap Saka

"percaya deh yang tau luar dalem." celetuk Zidan yang langsung mendapat tabokan darti Lavinka

"kok lo se yakin itu?" tanya Rania

"abangnya dia tuh calon tunangannya kakak Beni."jawab Rasi, yang menbuat kelimanya sedikit terkejut

"serius?" ucap Saka, dia hanya yakin saja kalau Gisel dan Beni hanya berteman namun tidak sampai mengira hal itu.

Rasi mengangguk sebagai jawaban.

"nah kalo Devan gue nggak yakin, si Gisel nggak pernah cerita apapun, ya kalian tau sendiri tuh cewek nggak pernah cerita soal perasaan." lanjut Saka

"nahh, itu bener banget. Kaya dia tuh gak pernah baper sama semua gebetannya padahal kan keren-keren." ucap Rasi

"makanya gue suka ngegasin dia, tapi dia nya juga lempem-lempem aja." sahut Zidan

"ya kalo itu sih si Giginya aja emang pinter ngebedain, mana yang buaya mana yang manusia asli." sahut Lavinka yang kemudian membuat Zidan mengumpat.

"sama Saka dia juga kaya lempem aja kan? Padahal kita semua ngira kalau dia gebetannya." ucap Rania

Semua mengangguk membenarkan

"Gisel tuh normal nggak sih?" sahut Zidan dan lagi-lagi sukses mendapat tabokan dari Lavinka

"lo yang gak normal!" ucap Rania

"coba deh lo tanyain Beni kalo emang dia temen baiknya Gisel, Devan sama Gisel tuh ada apaan?" ucap Bara pada Zidan

"Harus banget nih gue?" tanyanya yang langsung mendapat pelototan dari semua orang.

"iya-iya astaga, tiati itu pada keluar mata lo semua!"

Zidan: Beni

Zidan: p

Zidan: Woi

Beni: apaan si brisik!

Zidan: wehh biasa aja dong!

Read

Zidan: He! Songong ya lo!

Beni: mau lo apa si????????

Zidan: huftt sabar sabar

Beni:....

Zidan: untung gue temen yang baik

Read

Zidan: astagaa

Zidan: gue mau nanya!

Beni: paan?

Fin(d/e)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang