Bingung

11 2 0
                                    

"ck Gisel kemana si?" omel Bara saat dirinya sudah selesai latihan Basket seperti biasa sepulang sekolah, namun saat mengecek ponsel tidak ada satupun notifikasi dari Gisel.

Tadi saat istirahat Bara ingin makan bersama dengan Gisel di kantin atau di kafetaria tetapi Gisel tidak bisa karena sedang ada rapat PMR, jadilah dia hanya bisa menitipkan makanan dan minuman pada Rania untuk dimakan Gisel nanti. Dirinya dan Gisel masih sempat berkirim pesan tadi, dan terakhir saat bel berbunyi setelah istirahat lalu sekarang Gisel sudah tidak ada kabar lagi, dan jadilah sekarang Bara uring-uringan.

"Lagi radio kayanya." ucap Saka mendengar gerutuan Bara.

"kok tahu?" tanya Bara curiga.

"yaelah si kupret. Ini nih Sayna bilang dia lagi radio berati ada Gisel di sana." jawab Saka sambil menunjukkan room chatnya bersama Sayna

"lo jadi uring-uringan gini cuman gaketemu Gisel seharian?" tanya Rasi

"ck lo gatau rasanya gimana jadi diem aja!" ucap Bara songong.

"Bucin!" sahut Lavinka sambil menghampiri teman-temannya setelah memberi arahan pada juniornya.

"padahal belom jadian cih," sahut Zidan

"Belom jadian aja udah kaya orang sakau gimana pas jadian, siap-siap punya temen gila lo semua." omel Lavinka lagi.

"Lav cari pawang gih, biar tuh mulut gak asal nyablak." ucap Bara sinis

"wkwkwk Bara mulutnya segalak wajahnya ya." sahut Zidan

"si Nia kemana?" tanya Saka, karena merasa aneh sebab Rania sudah jarang terlihat akhir-akhir ini. Biasanya saat semua sedang basket, Nia akan menunggu di tepi lapangan. Namun hari ini mereka hanya berkumpul lengkap saat istirahat tadi.

"ketularan bucinnya Bara." ucap Zidan acuh

"sama siapa? Devan?" tanya Lavinka memastikan

"emang ada yang dia taksir lagi?" tanya Zidan balik.

"wihh kayanya gue kudu berterimakasih nih sama Nia." ucap Bara sambil tersenyum bodoh

"Napa?" tanya Rasi

"soalnya si Devan udah diamanin sama dia, jadi gabisa gangguin Gisel lagi."

"yeuyyy Kampret." balas Lavinka sambil menoyor kepala Bara.

"udah-udah bubar, mandi sana!" ucap Saka untuk melerai teman-temannya.

****

"okeh itu tadi satu buah lagu dari Mawar de jonghan sedang sayang-sayangnya yang sekaligus jadi lagu penutup buat siaran sore hari ini." ucap Sayna saat di depan mikrofon untuk rekaman.

"jadi gue ada pesan-pesan buat mengakhiri siaran kali ini, dari beberapa mention curhatan kalian tadi, gue mau kasih beberapa kata nih. Buat kalian yang lagi nunggu doi peka tetep semangat ya, lo juga jangan nungguin dia maju mulu, sesekali lo yang samperin dia gak salah kok. Terus buat lo yang baru putus atau kena PHP sabar ya yang tabah, berati dia bukan terbaik buat lo, dan lo terlalu baik buat orang kaya dia." lanjut Gisel yang ikut siaran dengan Sayna

"Wihh mantap sekali gak tuh pesan dari kak Gisel." jawab Sayna

"Hahah udah nggak usaha lama-lama, terimakasih buat kalian yang udah dengerin kita dari tadi dan ikut kirim-kirim mantion ke twiter sekolah. Gue Gisel kelas 11 IPA C dan Sayna kelas 10 IPA A mau undur diri thank you guys." ucap Gisel

"see you," lanjut Sayna.

Dan begitulah siaran hari ini berakhir. Saat tanda on air sudah dimatikan oleh Jeje, Sayna mencegat Gisel yang ingin segera keluar dari tempat siaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fin(d/e)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang