Silent Goodbye | JJK ✔

6. Where you going?

"Aku akan pastikan kalian bertemu sebelum kami menikah" Jeon memberikan senyuman lemah dan membuang wajahnya kesamping.

"Ha ha Bagus" aku memalsukan dua tawa dan melepaskan tangannya.

"Aku mau membuat teh panas dulu, aku kedinginan" Aku beranjak dari sofa.

"Aku akan kembali"

dia melepaskan coatnya dan menggantungnya di tiang sebelah sofa.

Tanganku bergetar kedinginan. ku tuang teh ke cangkir kecil, panasnya teh terasa membakar tanganku yang dingin.

Aku kembali duduk disampingnya, mata Jeon langsung terfokus pada tanganku yang bergetar dan teh yang menetes jatuh ke kakiku.

"Woah Pelan - pelan saja" Dia membantuku memegang cangkir teh agar tidak tumpah.

Jeon memberikan Coat besarnya keatas pundakky sambil mengusap - usap pundakku menghangatkannya.

"Kau yakin kau tidak kedinginan?"

"Aku kedingingan" aku mengatupkan dua telapak tanganku.

Saat itu Jeon juga memeluk kedua lengannya sendiri.

"Sudah Jeon, jangan sok kuat, aku tahu kau tidak kuat dingin" kataku tertawa.

Bibirnya mulai bergetar karena kedinginan.

"Kau juga kan, aku tidak apa - apa kok" Jeon tertawa. Ia meletakkan tangan di bawah paha untuk menghangatkannya.

Tak dapat kupungkiri, penampilan Jeon hari ini benar - benar membuatku terbelalak. Lengan kencangnya, dan sweater yang ketat mengikuti lekuk badannya.

"Oh iya"

"Aku graduated" kataku

"Ya, aku melihatnya" Jeon tertawa.

"Kau melihatnya?" mataku terbuka lebar.

"Tidak, tidak secara langsung. Maksudku, aku tau kau graduated, aku juga sudah mengirim pesan, tetapi sepertinya belum kau baca" katanya lagi.

"Benarkah?" Aku menunjukkan ekspresi bingung sambil mengecek semua notifikasi yang ada di handphoneku.

"Ya, aku mengirim di facebook" katanya menjelaskan.

"Aah, facebook"

"Aku sudah lama meng-uninstallnya, mungkin Mom mengupload fotoku. "

"Iya benar, kau terlihat hebat" katanya.

Mata gelapnya memantulkan cahaya disela-sela kata yang dia ucapkan.

"Hebat?" Aku meneguk tehku yang sekarang sudah dingin.

"Cantik" kata Jeon lagi.

Aku tertawa dan meninju pelan lengannya.

"Hmmm, itu adalah make up kilat 20 menit diselingi Mom yang berteriak untuk segera selesai"

"Tapi kau benar-benar berhasil, kau terlihat cantik" katanya meyakinkanku.

Jeon mendorong beberapa helai rambut ke belakang telinganya. Dapatku lihat dengan jelas tindikan di sepanjang telinganya. Sungguh, banyak kupu-kupu langsung beterbangan di dalam perut.

"Thanks"

"Anyway, Kau graduated juga?" tanyaku.

"Aah, ya, kira - kira bersamaan denganmu" katanya.

"Dan sekarang aku harus mempersiapkan pernikahan" Dia menggaruk belakang lehernya sambil menatap kosong langit-langit.

"Tapi aku-"

"Tapi aku hanya punya satu bulan di kota ini"

"Sebelum aku siap untuk pergi" katanya.

Aku menatapnya, menunggunya untuk berkata sepatah dua patah kata lagi.

"Pergi?"

______

HELLO Fellow Armys!
mulai lagi dengan Author Notesku yang membosankan!

Jangan lupa comment, vote atau kasih saran yaaa!!💜

Feed back kalian means the worlds to me!!