5. Will you?

335 50 17
                                    

Tanganku bergetar diantara tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanganku bergetar diantara tangannya. Aku tahu aku terlihat seperti seorang idiot yang menunggunya untuk mengatakan sepatah kata lagi.

Mau apa Jeon?

"Menjadi best man-ku?" Jeon tersenyum sambil mengerutkan dahinya.

"Huh?"
"Best man?" Aku menatapnya bingung sambil berusaha mencerna kata-katanya 2 menit yang lalu.

"Ya, haha, Best man, aku tahu kau seorang perempuan, uhm, Aku tahu kita tidak begitu dekat.."

"Tapi kau orang pertama yang menjadi temanku disini, dan- Aku ingin kau berada di sisiku saat aku menikah nanti"

Aku menelan ludah,
Jeon mendekatkan wajahnya padaku.

"Please, ini sangat berarti bagiku"

Aku tidak tahu apa ini sangat berarti baginya, atau aku begitu berarti baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak tahu apa ini sangat berarti baginya, atau aku begitu berarti baginya.

Rahangku terbuka, jantungku mulai berdetak kencang tak beraturan. Ku benar - benar tidak bisa bergerak, diam dan mematung. Mengapa dia memintaku menjadi Best man di pernikahannya dengan orang lain tetapi memohon seakan dia mau menikahiku?

Aku tidak bisa membayangkan seberapa romantis saat Jeon melamar calon istrinya itu. Cewek beruntung.

Hal seperti ini saja sudah dapat membuatku gila.

"Jadi bagaimana?" tanya Jeon membuyarkan lamunanku. Sekarang yang kulihat hanya mata gelapnya, Rambut ikal yang jatuh tepat diatas alis tebalnya, dan senyum yang belum juga meninggalkan bibir lembutnya itu.

Lelaki ini sudah taken.
Ingat itu Delia, jaga matamu.

"Pasti akan keren ya" kataku memaksakan senyuman palsu terbentuk di bibir pucatku. Aku mengabaikan semua pikiran tentang betapa canggung dan tidak nyamannya semua ini hanya karena Jeon berkata "Ini sangat berarti bagiku" suaranya terus terngiang lagi dan lagi di kepalaku.

"Jikalau calon istrimu tidak keberatan, aku setuju" aku menggigit pelan bibir bawahku.

Matanya memperhatikan semua gerak gerikku. Aku yakin dia pasti sadar betapa gugupnya aku disini.

"Dia mungkin akan senang" katanya
"Aku akan pastikan kalian bertemu sebelum kami menikah" Jeon memberikan senyuman lemah dan membuang wajahnya kesamping.
--

Hai fellow armys!💜

Kalau kalian jadi Cordellia kalian mau pilih nerima atau enggak sama tawarannya Jeon?

Aku selalu senang membaca feed back dari yang membacaa ini💜 Thank you sudah menyempatkan waktunya!

Please leave a comment dan vote, Love you 💜💜

Silent Goodbye | JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang