Addicted

3.3K 469 87
                                    

Kooridor menjadi tempat untuk mereka menumpahkan nafsu masing - masing, Saveri yang sudah tidak memakai sehelai benang pun didesak untuk tetap menempel pada pagar kooridor yang menjadi sandaran baginya ketika tubuh kekar Mr Adhitama menghimpitnya.

Saveri dapat mendengar bahwa Bos nya itu sedang menggeram nikmat ketika pertama kali batang berurat miliknya memasuki lubang sempit milik Saveri yang sangat hangat dan nikmat. Setitik air mata menjatuhi pipi Saveri ketika merasakan bagaimana perihnya benda sebesar itu memasuki lubang nya yang sangat sempit.

Mr Adhitama menyeringai sambil menghapus air mata Saveri dengan bibirnya, tidak hanya itu, bibirnya menjelajahi wajah Saveri dengan penuh sensual. Membuat tangan Saveri bergerak mencengkram surai hitam tebal milik Bos nya. 

"Hngh-" 

Hentakan pertama.

Hentakan yang membuat benda besar milik Mr Adhitama itu masuk sepenuhnya kedalam lubang sempit sekertaris mungilnya yang sekarang meringis kesakitan dengan wajar merah padamnya. 

"Adhi.. p-pelan pelan uhh.."

"Kamu sempit, Saveri."

"Ahh!" 

Mr Adhitama menghentaknya lagi, hentakan kencang yang membuat Saveri kembali menitikkan air matanya. Melihat bahwa Saveri benar - benar kesakitan membuat Mr Adhitama tak bergerak, ia melihat wajah Saveri yang mulai basah dengan keringat dan air matanya.

Kedua mata sayu menggoda milik Saveri menatap Mr Adhitama, tangan mungilnya membelai wajah Bos tampannya. Saveri juga mengembangkan senyuman tipis. 

"I'll make you fucking pregnant, Saveri!" 

"NGHH! AHH!" 

Setelahnya, Mr Adhitama benar - benar menghujam lubang Saveri dengan penuh nafsu. Ia menggeram nikmat sambil menjelajahi leher jenang milik Saveri sambil meninggalkan jejak merah keunguan disana. 

Tangan Saveri hanya bisa meremas surai tebal serta bahu Mr Adhitama sambil menemaninya menghentak dengan suara indah Saveri yang justru membuat Mr Adhitama semakin kencang menghujamnya. 

"Adhitama ahhh-" 

"Abel." 

Saveri menatap kedua mata Nakula dengan bingung, Mr Adhitama tidak mempedulikan kebingungan Saveri. Ia tetap menghentak tubuh mungil itu sampai terdengar  bunyibesi pagar yang menghimpit tubuh Saveri. 

"Adhi.. pagarnya ahh! pagarnya mau jatuh!" 

"I don't fucking care, saya belum cum!" 

"Ahh! Ahh!" 

Saveri memeluk tubuh Mr Adhitama dengan kencang, ia benar - benar takut bahwa pagar itu jatuh. Pasti tubuhnya yang terhimpit juga ikut jatuh kan?

Sekarang ini Saveri dapat merasakan bahwa Mr Adhitama telah menyentuh titik nikmatnya berkali - kali, membuat Saveri menangis nikmat. 

"Adhi ahh.. saya mau keluar! L-lebih cepat, hiks.." 

"Faster, baby? You want me to fuck you faster?" 

"Yeshh.. please.." 

"Don't beg, i'll do it, Abel." 

"D-don't call me, that!" 

Mr Adhitama tak menghiraukan Saveri, ia menghentakkan tubuhnya dengan cepat. Membuat pagar yang menghimpit Abel kini bergoyang hingga lepas dan jatuh kebawah. 

"A-adhi! P-pagarnya, ahh!" 

"I'm coming. Good bye, slut." 

Mr Adhitama mendorong Saveri, hingga persatuan mereka terlepas begitu saja. Tubuh Saveri dengan cepatnya jatuh ke lantai satu yang cukup tinggi dari tempat Mr Adhitama mendorongnya tadi.

Mr. AdhitamaWhere stories live. Discover now