Saveri duduk didalam mobil Rolls-Royce Sweptail hitam milik Bos nya, ia duduk disebelah Mr Adhitama sambil mengatur napasnya. Ini adalah pertama kalinya untuk Saveri duduk dibelakang bersama Bos - nya, karena selama ini, Saveri pasti duduk didepan. Tepat disebelah supir pribadi Mr Adhitama.
Tapi sekarang, Saveri duduk disebelahnya. Dengan status sebagai kekasih kontraknya, bukan sebagai sekertarisnya seperti biasa.
Mr Adhitama yang menyadari kegugupan Saveri pun menoleh pada sekertarisnya, ia bergumam pelan hingga Saveri menoleh kearahnya dengan tatapan sendu yang menunjukkan bahwa ia memang sedang gugup sekarang ini.
"It's ok, Saveri. Nggak ada yang perlu kamu khawatirin, cukup berpura - pura jadi kekasih saya, dan turuti apapun yang nantinya saya perintahkan."
Saveri berdecak pelan.
"Mau jadi pacar pura - pura pun sebenernya harus punya skrip, kalau buta begini, saya bisa ngacau." Ketus Saveri, Mr Adhitama memalingkan pandangannya pada jalan didepan.
"Kalau kamu ngacau, saya bakalan kasih hukuman buat kamu."
Ucapnya dengan tenang, membuat Saveri mendelik sinis padanya.
"Bos kasih saya hukuman kalau saya gagal improvisasi? Ini nggak adil sama sekali, saya nggak akan mau dihukum dalam bentuk apapun kalau nantinya saya malah ngacau. Bos nggak ada omongan sama sekali ke saya, Bos nggak ngejelasin ke saya apa yang harus saya lakukan dan apa yang enggak." Oceh Saveri panjang, Mr Adhitama kembali menatapnya.
"Kalau pendengaran kamu masih bagus dan ingatan kamu masih bekerja dengan baik, kamu pasti tau apa yang harus kamu lakukan dan enggak. Tadi saya bilang apa? cukup turuti apa yang nantinya saya perintahkan, kalau saya nggak meminta kamu untuk melakukan sesuatu, berarti itu adalah hal yang nggak boleh kamu lakukan. Otak kamu masih bisa mencerna omongan dengan baik, kan?" Saveri bedecak lagi sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Ia benar - benar sangat kesal dengan Mr Adhitama yang terkesan sangat merendahkannya.
Lagian, apa salahnya Saveri bertanya? Meskipun hanya sebagai kekasih kontrak, Saveri kan juga butuh kejelasan.
Mereka membiarkan suasana hening seperti ini sampai mobil mewah itu berhenti didepan lobby sebuah mansion yang besar seperti istana. Sudah bisa Saveri pastikan, pasti ini adalah kediaman keluarga Adhitama.
Saveri meneguk salivanya kasar, entah kenapa tiba - tiba ia merasa minder luar biasa saat pintu mobil telah dibukakan oleh pelayan yang berdiri tepat di sisi mobilnya. Rasa minder itu kembali terasa ketika Mr Adhitama berbisik pada Saveri untuk menggandeng tangannya, seolah - olah mereka sepasang kekasih sungguhan.
YOU ARE READING
Mr. Adhitama
RomanceSaveri Abel Arsalan, karyawan biasa yang melakukan sebuah kesalahan hingga mengharuskan dirinya untuk menjadi sekertaris dari pemilik perusahaan Adhitama Corp serta CEO perusahaan ditempat kerjanya. "Jangan berani untuk jatuh cinta pada saya, Saver...