Almost? Entangled In You.

2.8K 457 19
                                    

Kepalanya terasa pening ketika kedua matanya terbuka, ia bergumam pelan sebelum mengubah posisi tidurnya. Tubuhnya terasa sangat hangat, padahal ia menyadari bahwa tidak ada selimut yang menutupi tubuh mungilnya. Semuanya baik - baik saja sampai ia menyadari sumber kehangatan pada tubuhnya karena pelukan Mr. Adhitama.

Tangan kekarnya melingkar sempurna ditubuh Saveri yang tidak mengenakan pakaian atas, sama dengan bos nya yang juga membiarkan dadanya telanjang. Kepala Mr. Adhitama tenggelam di lekuk leher Saveri, ia menghembuskan napasnya disana, Mr. Adhitama masih terlelap dalam tidurnya. 

Jangan ditanya bagaimana reaksi Saveri, ia nyaris berteriak dan menendang Bos nya. Tapi itu pasti akan merepotkannya jika Mr. Adhitama tidak terima dengan perlakuannya. Akhirnya Saveri hanya mengangkat tangan Mr. Adhitama agar tidak memeluk tubuhnya lagi, ia sedikit mendorong tubuh Mr. Adhitama menjauh darinya.

Namun nyatanya gagal, Mr. Adhitama malah kembali menarik Saveri kedalam pelukannya. Bahkan memeluknya jauh lebih erat. Sekarang tidak hanya menghembuskan napasnya, ia juga menggesekkan hidungnya di leher Saveri, bagaikan anak kucing yang lucu.

Mendapatkan perlakuan seperti ini membuat Saveri tidak peduli lagi kedudukan Mr. Adhitama sebagai Bos nya, ia mendendang tubuh kekar Mr. Adhitama, namun sayangnya justru malah dirinya lah yang jatuh terjungkal dari ranjang. 

Mr. Adhitama membuka matanya yang masih terasa berat, memastikan bahwa Saveri baik - baik saja setelah terjatuh dengan konyolnya. Bagaimana tidak konyol? jatuh karena tendangannya sendiri.

"Kamu masih pagi udah bodoh aja." Ketus Mr. Adhitama sambil menarik selimutnya sampai keleher

"Jelasin apa yang terjadi semalam, kenapa saya bisa ada disini dan tidur berdua sama anda, dengan keadaan kita berdua yang nggak pakai baju?!" 

"Jangan teriak, saya Bos kamu." 

"Tapi saya bukan jalang! Anda nggak bisa begini dong, Bos? bisa - bisa nya curi kesempatan karena saya dalam keadaan mabuk. Anda bener - bener keterlaluan, bajingan! Gak tau diri!" 

Mr. Adhitama membuka matanya dan menatap Saveri dengan tajam, ia beranjak dari tidurnya dan langsung mengangkat tubuh mungil Saveri yang tentu saja memberontak karena perlakuan Bos nya itu.

Dengan sedikit kasar, Mr. Adhitama membanting tubuh Saveri keatas ranjang. Ia mengungkungnya, mengunci tangan Saveri dengan tangannya. Saveri bergerak tak karuan, berusaha keluar dari kungkungan tubuh yang jauh lebih besar darinya.

"Sialan! Jangan perkosa saya! Mesum! Bajingan! Argh! Lepas!" 

"Mulut kamu itu kurang ajar, apa kamu sadar?" 

"Perlakuan anda ke saya juga kurang ajar, tuan CEO! Jangan mentang - mentang anda kaya an- eungh-"

Saveri tidak mampu melanjutkan ucapannya, Mr. Adhitama membungkam mulut Saveri dengan bibirnya. Mendapatkan perlakuan ini bukannya membuat Saveri diam seperti orang pada umunya, ia malah menendang Mr. Adhitama berkali - kali. Sampai akhirnya ia berhasil mengenai kesejatian besar dibawah sana. 

"Arh!" Mr. Adhitama menghentikan ciumannya, ia menjauh dari Saveri yang langsung mengubah posisi nya menjadi duduk.

Dengan kasar, Saveri mengusap bibirnya yang basah karena lumatan Mr. Adhitama

"Sialan! Saya berkali - kali bilang kalau saya ini hanya sekertaris anda, saya bukan jalang! Apalagi jalang anda! Jadi jangan perlakukan saya seenaknya!" Mr. Adhitama mendelik sinis pada Saveri

"Saya gak pernah perlakukan kamu sebagai jalang, Saveri."

"Kalau begitu kenapa anda perkosa saya dalam keadaan mabuk!?" 

Mr. AdhitamaWhere stories live. Discover now