2 (Budak Sang Tirani)

561 118 9
                                    

Di sebuah kamar megah, pagi itu, seorang wanita lajang, sedang sibuk merias diri ketika terdengar ketukan di pintu. Meski akhirnya ia akan menutupi wajah cantiknya setelah dirias dengan masker dan kaca mata hitam, ia tetap meriasnya selayaknya kecantikannya itu akan dipamerkan kepada orang-orang.
"Nugu...?" teriaknya.
"Nn Seo sudah menunggu, Sajang-nim." suara pelayan pribadinya.
"Di ruang kerjaku ada sketsa gaun pestaku. Berikan itu padanya, Jin Hyuk-ah. Dan harus selesai besok pada jam yang sama. Kalau tidak, dia sendiri tahu apa akibatnya." ujarnya tajam dan sadis seperti biasa.
"Nde, aguesmidha. Kamsahamnidha, Sajang-nim." pria itu berlalu dari depan pintu kamarnya.

Sebuah sketsa gaun indah hasil oretan tangan wanita sadis itu. Lengkap dengan topengnya serta heels yang dia inginkan, tergambar detail pada buku gambar yang diserahkan Jin Hyuk kepada Seo Ju Hyun. Wanita cantik yang diakui atasannya memiliki proporsi tubuh yang sama dengannya. Sehingga setiap kali membutuhkan pakaian, bahkan gaun, atasannya tidak harus pergi sendiri ke butik untuk mengukur tubuhnya. Melainkan diwakilkan kepada sekretarisnya itu. Seo Hyun-lah nanti yang diukur, dan gaun itu pun akan pas di tubuh sang atasan. Bukan hanya gaun, sepatu juga demikian. Dia nanti akan menggambarnya, dan Seo Hyun akan mencari yang pas di kakinya. Persoalannya bila tidak didapat model seperti yang dia gambar, imbasnya bukan sebatas Seo Hyun dimarahi, atau gajinya dipotong misalnya. Tapi lebih kejam dari semua itu, yakni kakek Seo Hyun yang sedang mendapat perawatan khusus di sanatorium, dihentikan pengobatannya.

Karuan saja pria tua itu nyaris mati. Seo Hyun sangat histeris menyaksikannya dan sejak itu ia tahu bahwa permintaan atasannya itu, walau mustahil tetap harus dipenuhinya.
Dan ini sisi gila Miss Park buat para pelayannya. Meminta segala hal yang diinginkannya terpenuhi. Walau terkadang mustahil. Itu sebabnya Seo Hyun kenal dengan pengrajin sepatu wanita. Setiap Miss Park menginginkan model sepatu aneh-aneh, tinggal datang kepadanya. Masalah terpecahkan.

Lalu, apakah Seo Hyun atau Jin Hyuk sebagai orang yang selalu berhubungan dengannya mengetahui wajah Miss Park seperti apa? Juga tidak. Kedua orang itu hanya tahu kala wajah itu ditutupi masker dan kaca mata hitam, walau pun itu di tengah malam buta. Atau Miss Park akan berbicara di dalam kamarnya dan yang lain mendengarkan di depan pintu. Kerahasiaan rupa wanita bertopeng itu sangat dijaga bahkan dari orang-orang di dalam rumahnya sendiri yang setiap hari berhubungan dengannya. Ini benar-benar salah satu gejala kelainan kejiwaan. Poin harga diri rendah.

Sikap dan kesehariannya memang nyaris tidak ada yang wajar, satu-satunya yang tampak wajar hanyalah kemampuan luar biasa dalam memimpin SA Group keluar dari krisis. Perusahaan yang besar dan kuat itu tak urung mengalami goncangan keras, saat terjadi saling sikut antar para pewarisnya yang ingin menggantikan posisi presiden direktur menjelang pensiun. Menyebabkan terjadinya suasana chaos di berbagai lini. Setiap pejabatnya hanya sibuk mempengaruhi para pemegang saham supaya memilihnya guna menggantikan posisi direktur utama, mengabaikan apa yang menjadi kewajibannya. Kondisi ini tak pelak membuat SA berada dalam masalah serius.

Banyak protes dan komplain berdatangan, baik dari relasi bisnis atau pun karyawan. Produksi menurun drastis, akibatnya kerugian menghantam. Secara pelahan perusahaan-perusahaan yang merupakan kolega mundur dari kerjasama. SA dalam kondisi hampir kolaps. Saat kritis itulah rapat luar biasa para pemegang saham mengganti direktur utama SA oleh seorang gadis. Yaitu cucu Presdir Park yang selama ini terlupakan. Dengan mempertaruhkan seluruh saham dan kekayaan pribadinya, Presdir Park menempatkan cucunya yang terbuang itu sebagai pucuk pimpinan.
Sungguh sebuah sikap yang sangat berani. Lalu dengan menyembunyikan jati dirinya gadis itu mampu membalikan keadaan.

Ia memulai kepemimpinannya dengan cara yang sadis. Memecat hampir seluruh jajaran direksi, serta merta menggantinya dengan wajah-wajah muda yang segar. Gaya kepemimpinannya yang bertangan besi itu tak ayal membuat SA untuk beberapa waktu semakin merosot. Perlawanan sengit dari para pejabat yang sakit hati membuat keadaan semakin kacau. Namun ia bergeming. Justru satu persatu ia kemukakan dosa-dosa para pejabat itu. Penggelapan uang, suap, pengalihan aset perusahaan... Imbas dari kemarahan para pejabat tersebut, justru mereka ditangkap pihak berwajib.
Tidak selesai disana, Miss Park pun menyisir seluruh manajer lapis kedua. Untuk yang berani membangkang, tanpa ampun ia memecatnya. Sisanya yang masih ingin bertahan adalah harus bersih dan bersedia mengikuti aturan yang dirinya terapkan. Hal demikian itu ia terapkan juga hingga ke level paling bawah. Memulai dengan kepemimpinan yang bersih dengan sendirinya perusahaan kolega yang sempat meninggalkannya kembali merapatkan barisan. Para relasi bisnis menaruh kepercayaan sangat tinggi, begitu pula seluruh karyawan bersemangat bekerja dengan komitmen baru. Hal ini menyebabkan SA Group dalam waktu singkat kembali kepada kejayaannya. Dan menjadi salah satu perusahaan besar yang disegani.

Seiring dengan itu berbagai kontroversi serta identitas yang terus disembunyikan pimpinan baru itu membuat sebagian orang tak henti mengulik. Miss Park memiliki banyak asisten pribadi hanya untuk mempertahankan kerahasiaan identitas dirinya. Banyak cerita berkembang seputar pengangkatan asisten pribadinya itu. Yang ternyata seluruh asisten pribadinya pun tidak ada yang pernah melihat wajah aslinya. Dari sekian banyak asisten pribadi itu, yang paling populer serta paling menyedot perhatian khalayak adalah sosok Seo Ju Hyun. Gadis cantik yang seketika namanya meroket setelah Miss Park mengangkatnya menjadi sekretaris pribadi.

Menunjuk putri salah satu mantan pejabat SA yang ia pecat lalu memejarakannya itu untuk menjadi sekretaris pribadinya, Miss Park seakan sedang melampiaskan iri hatinya. Terlebih dia memperlakukannya dengan kejam. Isyu itu yang mencuat ke publik tentang Seo Hyun yang ditempatkan Miss Park di sisinya guna memenuhi semua kebutuhan pribadi. Seo Hyun sendiri tidak bisa menolak posisi itu sebab Miss Park dengan sadis akan mengembalikan kakek Seo Hyun yang sedang dirawat atas biaya perusahaan, bila gadis itu menolak. Maka jadilah gadis cantik itu budak sang tirani.

Semua orang merasa prihatin dengan nasibnya yang sudah jatuh tertimpa tangga. Setelah menjadi saksi mata kejatuhan ayahnya sendiri, dirinya yang semula memiliki karir bagus di SA, terpilih oleh Miss Park menjadi sekretaris pribadinya. Bagi orang awam pasti memandang hal itu sebagai lompatan karir. Seo Hyun yang baru menjabat sebagai manajer menengah, tiba-tiba menjadi sekretaris pribadi direktur utama. Padahal yang benar tugasnya tak lebih dari ajhumma.

Setelah mengantarkan sketsa gaun pesta ke butik langganan serta gambar sepatu ke pengrajin sepatu di dalam gang, Seo Hyun menuju mobilnya di pinggir jalan dengan langkah gontai.
"Hyun-ah, kau kah itu?" sebuah suara terdengar menyapanya. Ia mendongakan wajah.
"Hyuk-ah, Kang Min Hyuk. Senang bertemu denganmu. Apa kau habis sarapan?"
Ia melihat teman kuliahnya keluar dari kafe diikuti oleh seorang pria yang tidak ia kenal.
"Nde, kami habis minum kopi. Kau, apa tidak ke kantor?" kening Min Hyuk sedikit mengernyit.
"Aku habis menunaikan tugas penting pimpinanku, walau pun hitungannya bukan dinas luar."
"Dari mana memang?"
"Butik."
"Ahhh.... nde, aguesoyo! Ha Neul Hyung akan membuat pesta untuk memulai proyek."
"Majja. Kalian pun pasti dapat undangannya."
"Eoh, dan aku pasti pergi."
Seo Hyun tersenyum. Matanya lalu menuding pria yang bersama Min Hyuk.
"O iya, ini adalah wakil direktur Blue Sky. Jung Yong Hwa Pujang-nim. Sekaligus seniorku saat di AS. Aku sudah menganggapnya kakak. Dan ini sekretaris pribadi Miss Park, Hyung. Seo Ju Hyun. Temanku saat SMA." Min Hyuk memperkenalkan mereka berdua.
Seo Hyun langsung membungkuk pada Yong Hwa.
"Annyong-haseyo!" sapanya.
"Annyong. Senang bertemu dengan sekretaris pribadi dirut SA Group." balas Yong Hwa.
"Bukan sekretaris pribadi, tapi asisten pribadi yang tepat. Sebab aku ini ajhumma-nya Miss Park, Tuan." ralat Seo Hyun dengan senyum kecut.
"Mworagu...?" Yong Hwa mengernyit.
"Ahh... haha... Kurasa kau harus segera tiba di kantor, Seo Hyun-ah. Matahari sudah tinggi. Ayo, Hyung kita juga harus pergi!" Min Hyuk menarik tangan Yong Hwa ke arah mobil. "Sampai nanti, Seo Hyun-ah!" pamitnya seraya menaiki mobil.
Seo Hyun mengangguk dan membungkukan badan kepada Yong Hwa.

TBC

The Face Behind The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang