4 (Musang Berbulu Domba)

439 110 12
                                    

Yong Hwa berulang kali menghela napas dalam sekembalinya dari pesta. Ia benar-benar kaget dengan semua yang disaksikannya di pesta itu. Setelah Miss Park pergi tanpa mengikuti pesta sampai selesai, muncul Seo Hyun. Dia tampil cantik dengan gaun yang sama persis dengan boss-nya itu. Hanya berbeda warna. Jika Miss Park ungu, dia memilih warna lebih hangat untuk gaunnya tersebut, yakni magenta. Begitu pula heels-nya sama persis. Bedanya yang lain, Miss Park melengkapinya dengan topeng, Seo Hyun menggantinya dengan fascinator hat. Yaitu hiasan kepala serupa topi kecil dengan renda-renda yang sering dipakai wanita bangsawan Eropa atau para chaebol di acara penting.

Penampilan elegant Seo Hyun itu jauh lebih menarik dibanding Miss Park yang terkesan arogan dengan topengnya. Seo Hyun mengganti topeng dengan hiasan lucu di kepalanya memberikan kesan manis dan ramah. Tidak salah ia mendapat sambutan yang lebih hangat dari para pria. Termasuk Yong Hwa yang sebentar-sebentar mencuri pandang ke arahnya.
"Aigo... Siapakah tamu cantik ini?" sapa Myung Soo menyambut kemunculannya. "Rupanya Seo Hyun biseo-nim. Annyong-haseyo!"
"Myung Soo-ya. Annyong." dia membalasnya.
"Kau tidak bersama-sama majikanmu, Seo Hyun-ah?" Min Hyuk pura-pura tidak mengerti.
"Aku ingin datang ke pesta ini, tapi kalau bersama-sama dengannya, aku pasti ditendangnya, Min Hyuk-ah."
"Itu benar. Kau benar datang disaat dia sudah pergi. Smart, Seo Hyun-ah" puji Hyung Sik mengacungkan jempol.
"Nde, selalu bersama-sama dengannya memang membuatku jadi sangat pandai mencari celah untuk menjauh darinya, Hyung Sik-ah." aku Seo Hyun.
"Kalau begitu selamat datang, Seo Ju Hyun! Selamat bergabung di pestaku." Kang Ha Neul~sang tuan rumah tepuk tangan, diikuti yang lain bertepuk tangan.
Gadis itu tersenyum manis.

Matanya yang bening seakan berkilauan dibawah sinar lampu. Yong Hwa tanpa sadar terus menatapnya. Gadis itu pun lalu menudingnya merasa ada yang memperhatikan. Kepalanya mengangguk kecil, Yong Hwa membalas.
"Kita bertemu lagi, Pujang-nim." dia mendahului menyapa.
"Nde. Aku sampai nyaris keliru tadi, berpikir Miss Park berganti pakaian." Yong Hwa menatap Seo Hyun dari kepala sampai kaki.
"Setiap gaun yang dikenakan Miss Park ke pesta adalah tanggung jawabku, Tuan. Dari A sampai Z. Miss Park hanya tinggal menjentikan jari, maka gaun dengan seluruh aksesorisnya harus sudah siap untuk dia kenakan. Selalu seperti itu." cerita Seo Hyun mengundang decak kagum pria-pria itu.
"Daebak! Seo Ju Hyun memang hebat!" puji Hyung Sik.
"Jadi setiap gaun pesta Miss Park, kau designer-nya? Wah... Rupanya kau sosok dibalik penampilan luar biasa serigala wanita itu, Noona?" pekik Myung Soo dengan sorot mata kagum luar biasa.
"Begitulah, Myung Soo-ya!" Seo Hyun jumawa.
"Jadi itu sebabnya, gaun pesta kalian pun selalu kembaran." komentar Min Hyuk.
"Aku selalu membuat 2 gaun, Min Hyuk-ah. Nanti Miss Park memilih yang mana yang paling disukainya. Untuk gaun yang tidak dipilihnya, aku kenakan sendiri. Seperti itu." terang Seo Hyun.
"Bagaimana dengan sepatu? Kau pun membuat 2 untuk dipilih Miss Park? Tapi model dan warnanya kulihat sama persis dengan yang dikenakan Miss Park tadi..." tohok Yong Hwa menatap kaki Seo Hyun.

Seketika berdiri Seo Hyun jadi limbung. Ada kesan ingin menyembunyikan kakinya itu.
"Gegae... Mm, untuk sepatu tidak, Tuan. Tapi model ini kugambar disesuaikan dengan gaun yang kubuat. Jadi aku membuatnya 2 pasang. Supaya 1 bisa kupakai agar sesuai dengan gaunku ini. Demikian." ulasnya.
"Waw... Kau bisa jadi designer sungguhan, Seo Hyun-ah. Sebab nyaris setiap kali Miss Park datang ke suatu pesta atau acara resmi, seperti pernikahan bahkan ke acara pamakaman... pakaian dan aksesoris yang dikenakannya selalu menjadi bahasan para sosialita. Termasuk topeng yang kerap dikenakannya. Tak kusangka kau dibalik penampilan luar biasa direktur utama SA!" Ha Neul mengapresiasi dengan takjub.
Seo Hyun tersenyum.
"Dan tahukah kalian? Penampilan extraordinary Miss Park itulah yang telah menginspirasiku memilih proyek ini. Dewasa ini banyak pesta dibuat dimana-mana. Oleh banyak kalangan dan komunitas. Pesta topeng dan helloween mulai menjangkiti remaja kita. Dan demam helloween ini bukan hanya di Korea, tapi di seluruh Asia... Kalian bisa bayangkan, bagaimana cerahnya bisnisku nanti?" cerocos Ha Neul bangga dapat menangkap peluang dengan cepat sebelum yang lain sempat memikirkannya. "Dan hanya Miss Park yang bisa melihat itu. Tidak yang lainnya." imbuhnya.
"Daebak, Hyung! Kau memang jeli." Myung Soo mengacungkan ibu jarinya lagi.
Sekali lagi mereka bertepuk tangan untuk ide brilliant pemangku hajat yang akan segera memulai proyeknya.

"Aku sepakat Seo Hyun untuk jadi designer saja. Rancanganmu itu banyak disukai, bahkan Immo-ku saja selalu suka dengan gaun yang dipakai Miss Park di berbagai perhelatan. Kau bisa pertimbangkan untuk menjadi designer profesional dan pergi dari srigala itu, Seo Hyun-ah! Supaya hidupmu bahagia." usul Hyung Sik sangat prihatin dengan nasib Seo Hyun yang harus jadi budak direktur sakit mental itu.
Seo Hyun seperti tadi hanya tersenyum manis menanggapinya. Hatinya terenyuh banyak yang simpati akan nasibnya berada dalam cengkraman Miss Park.

Sedang Yong Hwa diam-diam menatap tajam mata berkilau itu. Sekilas, hanya selintas saja ia melihat kilatan yang tidak sepolos yang dipertontonkannya pada iris mata itu. Apa maksdunya ini? Apa Seo Hyun sesungguhnya punya sesuatu yang sedang direncanakannya? Semua orang memandang nasib hidupnya sangat malang~jadi yang terpilih oleh Miss Park untuk menjadi asisten pribadi yang tak ubah seperti pelayannya. Tapi dia pun menjadi satu-satunya yang punya peluang menikmati kemewahan sama dengan yang dinikmati majikannya tersebut. Setidaknya majikannya itu selama ini mengasah bakat terpendamnya, bila benar selalu mempercayakan kepadanya dalam mendesign gaunnya. Dan secara tidak langsung Miss Park sedang membukakan jalan buatnya untuk menciptakan usahanya sendiri sebagai designer. Karena tidak bisa dipungkiri Miss Park sendiri memiliki nilai jual sangat tinggi, dengan image, kemampuan serta kekuasaannya.

Yong Hwa menoleh ke atas meja kecil di sampingnya. Diraihnya bingkai foto dari atas sana.
"Semakin menarik, Shin Hye-ya. Ada seorang gadis yang lebih membetot perhatianku lebih dari Miss Park. Kalau kau melihatnya kau pasti akan cemburu. Sebab dia itu cantik. Namanya Seo Ju Hyun. Kenapa aku tertarik padanya? Semata karena dia cantik? Aniyo. Kurasa dia menyimpan misteri. Tapi kondisinya membuat semua orang simpati terhadapnya." celoteh Yong Hwa.
"O ya, kau tahu? Sepertinya dia pun tertarik padaku. Di pesta tadi dia terus mendekatiku. Hehe... Membuatku gede rasa..." dia terkekeh-kekeh.
"Tapi mungkin aku tidak boleh tertarik olehnya, begitu bukan? Sebab aku tidak ingin mengkhianati Samchun. Aku sudah berjanji padanya. Ahhh....." Yong Hwa lalu menjatuhkan kepalanya pada sandaran sofa. Tangannya mengembalikan bingkai itu ke atas meja asal, menyebabkan letak bingkai jadi tengkurep. Ia memejamkan mata. Wajah Seo Hyun bermain-main di pupil matanya. Hatinya agak kesal menyadari dirinya tidak boleh berpaling dari gadis yang wajahnya di dalam bingkai itu. Padahal nyata Seo Hyun tertarik olehnya.

Agaknya keberhasilan Violet Corp mendapat dukungan financial dari SA, menginspirasi perusahaan lain. Termasuk direktur Blue Sky yang menugaskan Yong Hwa untuk melakukan lobi kepada SA.
"Kalau Violet sukses meyakinkan SA, kurasa kita pun bisa, Yong Hwa-ya. Apalagi proyek kita lebih menjanjikan. Aku mempercayakan padamu untuk menemui dirut SA dan bernegosiasi dengannya." perintah pucuk pimpinan Blue Sky.
"Aku?" Yong Hwa menunjuk jidatnya sendiri.
"Kau tidak percaya diri?" tatap pria paruh baya itu.
"Tidak, aku percaya diri, Sajang-nim. Kapan sebaiknya aku pergi ke SA?"
"Lebih cepat lebih baik."
"Nde, aguesmidha. Akan segera dikerjakan, Sajang-nim."
Entah kenapa Yong Hwa sangat suka disuruh berurusan dengan SA. Ia sangat bersemangat.

TBC

The Face Behind The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang