28 ( Pribadi Baru)

410 93 24
                                    

Shin Hye pergi ke kantor dengan tidak memakai penutup wajah lagi sejak itu. Hal ini membuat dirinya tidak langsung dikenali oleh beberapa staf sebagai pimpinan tertinggi perusahaan pada awalnya. Bahkan ketika turun dari mobil di depan kantor SA, security pun membungkukan badan mengira Shin Hye adalah tamu perusahaan. Ia tidak mengenalinya padahal tahu betul mobil, sopir serta ajudan yang mengiringinya adalah pengawal pribadi Direktur Utama SA.

Hal yang sama pun terjadi di rumah, ketika Shin Hye menuju mobil ajhussi sopir hanya bengong. Baru saat Shin Hye bersuara, dia mudeng siapa nona cantik yang menaiki mobil pimpinan tertinggi SA itu.

"Mianhamidha, apakah Nona adalah Park Sajang-nim?" tanya Ajhussi sopir hati-hati setelah Shin Hye duduk di belakangnya.

"Nde, aku Park Shin Hye, Ajhussi." tukas Shin Hye.

"Yang selalu menutupi wajah dengan kaca mata hitam dan masker?" susul Ajhussi dengan kening mengernyit.

"Eoh."

"Dan sekarang Sajang-nim melepasnya?"

"Apa aku terlihat aneh tidak tampil seperti biasa, Ajhussi?"

"Aniyo, aniyo. Justru sebaliknya. Anda sangat cantik memperlihatkan wajah seperti ini, Sajang-nim. Taengi-yo!" geleng Ajhussi diakhiri dengan berekspresi sangat lega.

Di kantor pun beberapa karyawan tidak mengenalinya. Saat berpapasan, mereka cenderung mengabaikannya. Tidak seperti biasa yang selalu membungkuk dengan takjim, bahkan dari jauh mereka sudah menghentikan langkah hanya untuk memberinya bungkukan. Kali itu bila pun mereka menganggukan kepala mengira Shin Hye adalah tamu perusahaan yang berkunjung.

Tidak terkecuali Seo Hyun, sama sekali tidak mengenali Shin Hye. Dia memang masih tetap pada posisinya, setelah tertangkap basah oleh Shin Hye dan Yong Hwa mencuri dokumen penting perusahaan dari ruangan Shin Hye, belum ada hukuman yang dijatuhkan kepadanya. Sesuai yang dipesankan Shin Hye, Sekretaris Choi pura-pura tidak tahu tindakan Seo Hyun tersebut selain mengawasi semua gerak-geriknya dengan sangat ketat.

Shin Hye menatap wajahnya sangat tajam saat menemukannya di meja resepsionist, depan pintu kantornya. Mendapati tatapan setajam itu dia hanya menganggukan kepala, namun tidak beranjak sejengkal pun dari tempat duduknya. Nyata jika dia tidak mengenali yang datang adalah big boss-nya.

"Kau, apa tidak akan menyambutku, Seo Hyun-ah?" tanya Shin Hye, padahal biasanya dia langsung berdiri bila melihatnya datang. Lekas mengambil tas yang dibawakan pengawal Shin Hye, lalu berjalan mendahului untuk membukakan pintu.

Mendengar pertanyaan itu, dia mengangkat wajah balas menatap Shin Hye dengan kening yang sedikit mengernyit. Pasti karena mengenali suara itu tapi asing dengan rupa dan tampilannya. Kemana kaca mata hitam dan masker yang selalu dikenakannya bila dia Miss Park?

"Aku akan melakukan itu kepada Direktur Utama perusahaan ini Park Sajang-nim. Apakah Anda...?" mulut Seo Hyun langsung terkatup, tampaknya dia segera menyadari sesuatu.

Terlihat bibir Shin Hye menyeringai. "Kalau aku tidak lebih dulu menegurmu pun, kau  mengabaikanku. Bagaimana kalau aku tamu penting majikanmu. Dasar kau, asisten pribadi tidak punya sopan santun." maki Shin Hye. "Aku ingin bicara 4 mata denganmu hari ini, setelah aku agak santai. Sekarang panggil Choi Ajhussi ke ruanganku." perintahnya seraya melangkah ke pintu.

"Jakanman! Apakah Anda Park Sajang-nim?" Seo Hyun berteriak, tapi Shin Hye tidak menggubrisnya. "Apakah dia Miss Park, Ajhussi?" Seo Hyun menuding pengawal Shin Hye yang membawakan tas. "Angel Park. Wanita itu Angel Park-Direktur Utama SA Group, Ajhussi?" susulnya surprice. Pria tinggi besar berpakaian hitam itu seperti juga Shin Hye, abai terhadap Seo Hyun. Dia terus melangkah mengikuti langkah Shin Hye, membuat Seo Hyun pun akhirnya mengikutinya memasuki ruang Direktur Utama.

Setelah itu Seo Hyun melaksanakan tugasnya meladeni Shin Hye dengan sangat canggung. Dia terkejut oleh beberapa hal sekaligus. Dan yang pasti Seo Hyun terpesona oleh wajah Shin Hye. Dia terus mencuri pandang. Hatinya tak henti berceracau, jika rupa secantik ini yang dimiliki Miss Park, mengapa harus sekuat tenaga disembunyikan? Membuat dirinya serta semua orang di perusahaan itu berburuk sangka, bahwa wajah yang dimilikinya sangat jelek atau menakutkan.

Di ruangannya Shin Hye dengan Sekretaris Choi berbincang sangat serius. Tapi Seo Hyun tidak berani bahkan untuk sekedar mendekati pintu ruangan Direktur Utama tersebut. Ia menjadi sangat segan dan takut oleh Shin Hye. Mengapa wanita bertopeng itu menjadi begitu kharismatik? Membuat Seo Hyun seperti mati kutu. Padahal ia sudah sangat yakin akan mampu menggulungnya. Bukankah pencurian data-data penting yang dilakukannya sukses besar, dimana saat ini sekutunya sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk menjatuhkan Shin Hye. Lalu sekarang mengapa dirinya merasa takut hanya karena wanita itu melepas topengnya? Dirinya merasa sangat terancam.

Sayangnya, Shin Hye tidak datang ke kantor justru setelah terpasang banyak alat sadap di kantornya. Hingga apa yang telah dilakukannya itu terasa percuma. Dan sekalinya datang ke kantor atmosfir yang tercipta seketika berubah hanya karena Angle Park melepas topeng yang sekian lama menjadi identitasnya.

Di ruang kerja Direktur Utama, Sekretaris Choi menatap wajah Shin Hye dengan senyum.

"Thaengitha, Sajang-nim. Anda tahu, wajah Anda sangat cantik karena tidak ditutupi lagi." cetus pria tangan kanan Shin Hye itu.

"Ya, aku melakukannya karena sebentar lagi aku akan meninggalkan tempat ini, Ajhussi. Jadi aku tidak khawatir lagi wajahku diketahui orang-orang." tukas Shin Hye dengan paras lelah.

"Maksud Sajang-nim?" Sekretaris Choi mengernyit.

"Keberadaan Dong Gun Oppa sudah diketahui, yaitu sudah meninggalkanku. Maka aku merasa tugasku di sini sudah selesai."

"Tolong jangan bicara gegabah, Sajang-nim! Beberapa file rahasia kita sudah ada yang mencuri, kondisi sekarang sangat berbahaya. Ajhussi sangat berduka atas Dong Gun Sunbae-nim ternyata sudah tiada, tapi sungguh kita tidak boleh lengah. Setidaknya hingga kita mengetahui berada di tangan siapa file yang dicuri tersebut." Sekretaris Choi menghiba. Antara kaget dan jelas ia tidak suka dengan ucapan Shin Hye.

"Rasanya aku sudah tidak mau peduli lagi dengan itu semua, Ajhussi."

"Aniya. Andwe, Sajang-nim! Pikirkan ribuan kepala yang menggantungkan hidup dari perusahaan ini. Setidaknya tinggalkan perusahaan setelah ada yang bisa menggantikan Anda dan bisa Anda percaya. Sebelum itu jangan berpikir untuk meninggalkannya. Bahkan Dong Gun Sunbae-nim pun tidak akan mengijinkan Anda pergi begitu saja seperti ini." lanjut Sekretaris Choi berusaha keras menahan keinginan Shin Hye.

"Ajhussi tahu, aku tidak akan bisa bekerja dengan baik setelah tahu Oppa satu-satunya yang menjadi alasanku untuk bekerja, sudah tidak ada lagi... Dada ini rasanya sesak, Ajhussi." Shin Hye meraba dadanya sambil mata berkaca.

Sekretaris Choi menghela napas dalam, lalu menatap dalam wajah Shin Hye yang tidak dapat menahan air matanya. Merasa sangat iba, kepergian Jang Dong Gun membuat Shin Hye tidak memiliki alasan untuk melanjutkan hidup. Padahal jalan masih terbentang amat panjang buat dilalui gadis muda itu.

"Agashi butuh waktu untuk sendiri setelah mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi dengan Dong Gun Sunbae-nim. Sebaiknya Agashi pergi berlibur." putus Sekretaris Choi yang sangat paham kondisi hati Shin Hye yang tersayat-sayat.

Shin Hye mengangkat wajahnya. "Aku ingin mengunjungi tempat-tempat terakhir Oppa, Ajhussi. Aku ingin menatap langit yang terakhir kali Oppa lihat sebelum menghembuskan napas terakhirnya." pinta Shin Hye.

"Nde, pergilah! Jung Pujang-nim mengetahui tempat itu, Ajhussi akan minta Tn Yong Hwa untuk menemani Agashi."

"Aniya, jangan mengganggunya, Ajhussi!"

"Tn Yong Hwa tidak akan keberatan melakukannya, Agashi. Dia tidak merasa terganggu. Orang-orang di sekitarnya pun mengijinkan. Ayahnya bahkan merasa buruk saat tahu siapa Agashi. Jadi jangan merasa segan untuk meminta bantuan Tn Jung. Sebab hanya Tn Jung yang berada di samping Sunbae-nim menemani hari-hari terakhirnya." jelas Sekretaris Choi membuat Shin Hye terdiam bisu.

Tbc

Ah... apa yg t'jd dgn diriku? Sbb berbulan2 ku melupakan dunia oranye ini

So, bagi yg suka menungguku, jgn tunggu lg aku... sbb itu hanya akan m'buat kalian kecewa

Walau ku msh ttp akan b'tanggung jwb menyelesaikan story ini. Tp pasti itu adl thn depan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Face Behind The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang