14 (Utusan dari Masa Lalu)

439 104 5
                                    

Ternyata salah dugaan Yong Hwa yang mengira akan mudah melacak keberadaan gadis bernama Shin Hye setelah menemuinya di pesta pernikahan kakak perempuan sahabat masa kecilnya. Karena di daftar hadir tamu tidak tercantum namanya. Dan saat Yong Hwa menunjukan wajahnya pada foto serta video yang merekam prosesi pemberkatan pernikahan, baik Jin Ae atau pun suaminya tampaknya tidak mengenali siapa nama wanita itu.
"Apa wanita yang duduk di sebelahnya, Noona tahu siapa?" tanya Yong Hwa gemas.
"Yang memakai gaun biru muda itu teman SMA-ku, Han Hyo Joo. Kalau yang di sebelah kirinya yang memakai gaun silver itu, Noona juga tidak tahu." geleng Jin Ae.
"Hyung kenal dengan wanita yang memakai gaun silver?" toleh Yong Hwa kepada suami Jin Ae.
"Aniyo."
"Ah, tetap sulit Yong Hwa-ya." komentar Jin Ki turut kecewa.
"Tapi barangkali dia datang dengan gadis yang memakai gaun biru itu. Bisa Noona tolong tanyakan kepada teman SMA Noona itu?" pinta Yong Hwa.
"Nde, sebentar akan aku telepon Hyo Joo." Jin Ae meraih smartphone-nya lalu menekan-nekan dan memegangnya didekatkan ke mulut, tak lama terdengar pembicaraan Jin Ae dengan temannya itu.

Terlebih dahulu terdengar mereka bercanda, Hyo Joo menggoda pengantin baru itu membuat Jin Ae cengar-cengir malu. Dan lantas Jin Ae memperlihatkan gambar yang dipertanyakan Yong Hwa.
"Dia datang bersamamu bukan?"
"Eoh." Hyo Joo tidak menyangkal.
"Siapa dia? Kau bisa menyebutkan namanya?" tanya Jin Ae.
"Untuk?"
"Teman adikku sedang mencari-carinya."
"Mencari-carinya untuk apa?"
"Gadis itu mirip temannya, kau bisa beritahu alamatnya dimana? Supaya dia bisa menemuinya."
"Siapa teman adikmu itu namanya?" Hyo Joo bersikap hati-hati.
"Yong Hwa. Jung Yong Hwa. Dia wakil direktur di Blue Sky Corp."

Sejenak senyap. Hyo Joo tidak segera menyahuti membuat Jin Ae bersuara lagi.
"Hyo Joo-ya, kau masih disitu?"
"Eoh, aku mendengarkanmu. Tapi Jin Ae-ya, dia tidak ada di Korea."
"Tidak ada?"
"Eoh. Dia tinggal di Shanghai, jadi maaf aku tidak bisa beritahumu alamat dia."
"Geurae.. Tapi namanya benar Shin Hye?"
"Iya, namanya Shin Hye."
"Oke, thank's Hyo Joo-ya!"
"Eoh, salam untuk suamimu."
"Nde."

"Kau mendengarnya sendiri bukan, Yong Hwa-ya?" Jin Ae mematikan ponselnya sambil menatap Yong Hwa.
"Ye, jadi dia benar gadis itu, Noona." Yong Hwa merasa haru. "Tapi teman Noona tidak bersedia memberitahukan alamatnya di Shanghai. Sayang sekali." sesal Yong Hwa.
"Kau bicara sendiri saja dengan temanku itu, Yong Hwa-ya. Ini kau catat nomor kontaknya."
"Ah, iya. Noona benar." Yong Hwa mengeluarkan smartphone-nya. Menyalin nomor kontak dari smartphone Jin Ae.
"Mungkin kalau tahu alasannya dia akan mau memberitahumu alamat gadis itu di Shanghai." tambah Jin Ae.
"Iya. Terima kasih, Noona." ucap Yong Hwa seraya mengembalikan ponsel Jin Ae.
"Aku kira benar untuk menyelamatkan hidup seseorang, tidak tahunya untuk menyelamatkan cinta seseorang..." sindir Jin Ki mengejek.
"Tentu saja Yong Hwa benar, kau pikir seseorang bisa hidup tanpa cinta?" sambar pria yang menikahi Jin Ae itu membuat Yong Hwa tersenyum lebar. Hanya bisa tersenyum karena sulit untuk menjelaskan. Jadi terserah saja mereka mau bilang apa.

Dan akhirnya Yong Hwa pulang dengan tangan hampa. Hyo Joo tidak begitu saja memberikan alamat Shin Hye kepada orang lain. Hyo Joo bahkan meminta bertemu terlebih dahulu dengan Yong Hwa, karena Shin Hye mengaku tidak mengenal Yong Hwa.

Hyo Joo sendiri tidak akan sembarangan mengumbar tentang identitas teman yang sudah seperti adik baginya itu. Sejak Shin Hye memutuskan menyembunyikan identitas sebagai dirut SA, Hyo Joo terimbas turut menyembunyikannya juga. Walau keputusan Shin Hye itu sempat membuatnya memberikan kritik super pedas sebagai hal tidak masuk akal. Namun ketika semua orang mendukungnya, justru dirinyalah yang paling rapat membungkus identitas Shin Hye. Maka dia sudah seperti alat pindai otomatis ketika Jin Ae meminta alamat Shin Hye, bukan saja dirinya pelit untuk memberitahukan, tetapi mencari tahu dengan detil dari siapa permintaaan itu datang. Jangan-jangan orang itu musuh SA yang ingin melenyapkan Shin Hye, atau bekas pejabat SA yang sakit hati oleh Shin Hye.
"Namanya Jung Yong Hwa, wakil direktur Blue Sky Corp. Kau tahu dia?" tatap Hyo Joo.
"Nde, keuroumyo. Kami baru saja menandatangani kerja sama bisnis." tukas Shin Hye dengan raut sebal.
"Bukan kau sebagai dirut SA, sebagai Shin Hye apa kau kenal dengannya?" selidik Hyo Joo.
"Ani. Aku tahu dia setelah bekerja di SA."
"Tapi dia mencari Shin Hye bukan Miss Park."
"Mworagu..?" Shin Hye terbelalak. "Darimana dia tahu namaku?" tanyanya kaget luar biasa.

"Itu juga yang membuatku memutuskan untuk menemuinya, aku ingin tahu dia mengenalmu darimana." tukas Hyo Joo.
"Jadi kapan Eonni akan bertemu dengannya?" Shin Hye menjadi tidak tentram.
"Dia yang akan menentukan waktunya, aku hanya menunggu kabar darinya."
Sementara benak Shin Hye mengingat-ingat apa Yong Hwa seseorang dari masa lalunya? Ia menggeleng, sedikit pun tidak ingat. Tapi apa benar pria itu mengenalnya sebagai Shin Hye? Bukankah saat di Bandara Gimhae Busan pun dia tidak mengacuhkannya padahal mereka sempat bertatapan mata ketika akan bertukar taksi di pintu bandara? Padahal juga Shin Hye sempat terkaget bertemu dengannya disana, berpikir Yong Hwa akan mengenalinya. Tapi dia hanya menatap wajahnya sekilas kemudian dengan tak acuh menaiki taksi. Shin Hye menghela napas lega pria itu tidak mengenalinya.

Tapi sekarang bisa-bisanya dia mencari-cari Shin Hye. Tahu dari mana nama itu.
"Jakanman, Eonni! Pria itu benar mengetahui namaku? Di daftar hadir tamu teman Eonni, aku bahkan menulis Miss Park bukan Shin Hye. Benar dia menyebut namaku, bukan Eonni yang menyebutkannya lebih dulu?" tanya Shin Hye.
"Dia yang pertama menyebut namamu, bukan aku. Sepertinya dia memang mengenalimu karena melihat fotomu di pesta itu. Bukan karena melihat nama Miss Park di daftar hadir tamu."
"Jung Yong Hwa mengenali wajahku, Eonni?" pekik Shin Hye.
"Eoh, sepertinya dia mengenali Shin Hye."
"Bila begitu jangan tunda waktu lagi cepat Eonni ajak dia bertemu dan tanya darimana dia tahu aku?" Shin Hye mendesak.
"Kau ini..." Hyo Joo mendelik.
"Dia itu siapa sebenarnya? Mengapa dia tahu aku?"
"Kebiasaanmu. Selalu tidak sabar begitu." sungut Hyo Joo jadi jengkel.
"Kau tahu sendiri siapa saja teman-temanku saat SMA, begitu juga saat kuliah. Saat SD dan SMP aku sekolah di sekolah khusus putri... Bagaimana bisa sekarang ada seorang pria, yang ternyata relasi bisnisku, mengenal Shin Hye? Padahal aku tidak merasa pernah mengenalnya."
"Tapi aku merasa dia teman bukan musuh, Shin Hye-ya. Sebab yang dia kenali Shin Hye bukan Miss Park." analisa Hyo Joo. Shin Hye diam. Mungkin benar yang dikatakan Hyo Joo tapi tetap hatinya gelisah. Justru karena pria itu mengenalinya sebagai Shin Hye bukan sebagai Miss Park.

Shin Hye gelisah di dalam kamarnya. Terkadang duduk lalu berjalan mondar mandir. Siapa sebenarnya Jung Yong Hwa? Kenapa dia mengenali namanya? Hanya nama Shin Hye nampaknya yang dia kenali tapi wajah tidak. Bagaimana bisa begitu? Benaknya berpikir keras.

Saat SD dan SMP Shin Hye menyelesaikan sekolahnya di Seoul, atau tepatnya saat SMP menyelesaikan homescooling. Sebelum Dong Gun mengirimnya ke New Zaeland untuk menyelesaikan SMA. Di tahun kedua di SMP bersama kedua orang tuanya Shin Hye mengalami kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kakinya patah, itu yang membuat Dong Gun memutuskan Shin Hye untuk sekolah di rumah. Dirinya pula yang menjadi gurunya. Mengingat kondisinya yang tidak memungkinkan untuk pergi ke sekolah. Dong Gun yang sebelumnya merupakan kepercayaan ayah Shin Hye, jadi lebih besar lagi perannya di dalam keluarga itu. Menjadi guru Shin Hye sekaligus yang mengurus pengobatannya.

Ayahnya yang depresi paska kecelakaan itu, tidak bisa lagi mengurus keluarganya sendiri. Terlebih istrinya yang beberapa minggu sempat dirawat di RS pun akhirnya pergi. Rasa bersalahnya telah membuat istrinya meninggal dan anaknya patah kaki mejadikan goncangan hebat. Membuatnya linglung seperti orang kelainan jiwa.

TBC

The Face Behind The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang