Mata Yoon berkedip ragu, lima tahun telah berlalu, banyak yang telah berubah, tapi Yoongi merasa Kim Lya masih gadis yang sama. Sungguh. Kini justru Yoon yang berpikir pantaskah Ia merasa sakit hati--manakala semua dalam diri Lya yang terasa sama--justru hanya perasaan gadisnyalah yang berubah menjadi kebencian.
Lelaki Min sendiri masih tidak percaya atas fakta bahwa yang mengiriminya POST IT adalah Kim Lya, kendati seluruh hatinya bersyukur penuh atas kabar gadis Kim yang baik-baik saja.
Pun tak tertinggal bahwa sebagian besar diri Yoongi tergerak ingin membuktikan langsung bahwa Lya baik baik saja. Yoon ingin bertemu. Ingin menemui gadis Kim.
Arkian setengah raga Yoon masih tahu diri untuk segera mengurungkan niatannya.
Sebab selepas menerima uang pengobatan Ayah, konsekuensinya adalah untuk pergi dan tidak menemui lagi gadis Kim itu.
Kehidupan dan garis takdir telah membentuk pribadi Yoongi untuk berpikir menggunakan logika, maka atas dasar setengah rasa tahu dirinya Yoongi tak membalas pesan tersebut.
Yoon tak akan muncul lagi pada hari-hari Lya, tak akan menggapai pun meraup ingat-ingat tersebut sebab Yoongi tidak ingin mengganggu hidup Lya lagi apalagi sampai menyakiti gadis vanillanya sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
poѕт ιт: мιn yoongι ✔️
Fanfiction|| ᴊᴜᴛᴀᴀɴ ᴘᴏsᴛ ɪᴛ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴɢɪɴɢᴀᴛᴋᴀɴ ᴋᴇsᴀʟᴀʜᴀɴ sᴇᴏʀᴀɴɢ ᴍɪɴ ʏᴏᴏɴɢɪ. sɪɴᴄᴇ 02 ғᴇʙʀᴜᴀʀɪ - 22 ᴍᴇɪ 2020