Min Yoongi mengerjapkan kelopak matanya. Awalnya dia pikir dengan mengabaikan post it tersebut tidak akan menimbulkan masalah, namun kenyataannya lambat laun malah menganggunya.
Sejujurnya lelaki Yoon punya pribadi yang tidak peduli. Selagi apa yang dilakukankannya membuat dirinya nyaman, dia tidak akan perduli pada tanggapan orang. Kendati kali ini ada bagian dirinya yang tidak tenang akibat post it tersebut.
Meski Yoon seringkali memberi tatapan tajam pada orang asing atau orang yang baru saja Ia temui. Yakinlah, tatapan itu akan hangat jika sosok baru itu sungguh mau berteman dengan Yoon.
Untuk sekarang Yoon merasa dirinya berubah.
Dia menyadari perubahan itu pada dirinya. Semenjak post it itu datang, dia bukan cuma memandang skeptis orang baru, seorang yang akrab dengannya pun terkena imbas mendapat tatapan curiga darinya.
Yoon selalu antipati dan bertanya dalam tatapannya kamu orangnya?!
"Kak Yoon jadi sering melamun sekarang."
Mata Yoongi mencari sumber suara. Lagi-lagi eksistensi Heejin nyaris terlupakan.
Di tengah ramai dan padatnya kantin, pikiran Yoon sempat-sempatnya berkelana.
"Ada masalah, Kak?" tanya dia khawatir.
Yoon menarik senyum tipis. "Tidak ada."
Heejin mengangguk antara bosan dan pasrah namun tetap memamerkan senyum manis diakhir.
"Kak Yoon, aku--"
Alis Yoongi mengernyit. "Bisa lain kali saja bicaranya..." tahan Yoon segera. Dia mendadak punya rencana.
Sebuah gerak implusif mendorong lelaki Min beranjak dari kursi kantin. "Kak Yoon mau ke mana?" Suara Heejin menahan balik kepergiannya.
Namun Yoongi bulat tekadnya untuk beranjak.
"Tugas. Aku perlu mengumpulkan tugas," bohong Yoongi.
[04/02/20]
KAMU SEDANG MEMBACA
poѕт ιт: мιn yoongι ✔️
Fanfic|| ᴊᴜᴛᴀᴀɴ ᴘᴏsᴛ ɪᴛ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴɢɪɴɢᴀᴛᴋᴀɴ ᴋᴇsᴀʟᴀʜᴀɴ sᴇᴏʀᴀɴɢ ᴍɪɴ ʏᴏᴏɴɢɪ. sɪɴᴄᴇ 02 ғᴇʙʀᴜᴀʀɪ - 22 ᴍᴇɪ 2020