poѕт ιт: мιn yoongι ✔️

4.5 POST IT•MYG

Berbagi semua hal vanilla bersama Heejin.

Pria dengan parka hijau itu cukup banyak bicara tentang kesukaannya pada aroma vanilla selagi mengajak gadis Lee ke toko parfum untuk membeli wewangian yang sudah lama tak Ia gunakan tersebut, bahkan Yoon juga menjelaskan tentang rentang waktu yang sudah lima tahun berlalu tanpa banyak hal bersangkutan dengan vanilla.

Makanya mereka berakhir di kedai es krim, dengan satu cup krim vanilla dimakan berdua, sesuai permintaan Yoon.

"Kak Yoon, Heejin ingin bicara," sela Heejin manakala Yoon menjeda kalimat untuk mengingat bagian mana lagi yang harus diceritakan.

Tentu mendengarnya membuat Yoon membiarkan Heejin punya ruang juga untuk bicara, Dia bukan orang serakah bicara yang tidak membiarkan orang didengarkan.

"Heejin baik baik saja, sangat, tapi bukannya Heejin sungguhan tidak tahu, jujur saja ini sedikit mengganggu."

Lelaki Min yang awalnya berwajah rileks terpaksa memberi kernyitan bingung, pun menaruh waspada pada rungu dan binarnya tanpa berniat memotong kalimat Heejin yang menunduk dalam di seberang meja.

"Apa ini baik, Kak Yoon?" tanya Heejin seraya mendongak dengan binar yang sudah buram dan suaranya retak. "Menurut Kak Yoon, apa reaksi Heejin atas itu benar? Apa percaya pada ucapan orang lain itu salah?"

Yoon tidak tahu harus bergerak seperti apa manakala bulir kedua jatuh dari pelupuk Heejin. Biasanya Yoon mengerti bahwa dua tetes itu bisa menjadi hujan deras yang harus punya tempat pulang, dan Lelaki Yoon biasanya sigap memberikan bahu kendati kali ini dia malahbeku.

Tanpa berkata-kata selepas mengusap kasar pipinya dan menekan semua yang kelewat mendobrak pupil matanya, Heejin bangkit, membungkuk pamit tanpa sepatah kata lagi.

Yoon dengan pancang mata lurus menatap punggung Heejin yang mengingatkan kejadian lampau, tentang Ia yang mencampakkan namun Ia juga yang merasa kehilangan.

Ia meninggalkan Kim Lya, namun Yoon yang merasa kehilangan.