Esensi Heejin.
Yoon memang jahat tentang ini.
"Heejin!" panggilnya dari seberang lorong. Sejak lima menit sebelumnya, Ia memang sengaja menunggu gadis Lee keluar dari mata kuliahnya.
"Oh Kak Yoon," getar suara gadis itu saat melirik.
Meski Yoon bertampang tidak peduli. Akan tetapi lelaki itu jelas memperhatikan gerak Heejin yang sudah menyadari hadirnya tapi pura-pura tidak melihat, mungkin jika tidak Yoon panggil, Heejin pasti tidak akan menghiraukannya.
Gadis itu menghindar.
"Lama tidak melihat mu," ucap Yoon jujur, sebab selepas kejadian Ia membentak, Heejin sungguhan tidak pernah datang lagi.
Heejin tersenyum perlahan. "Heejin pikir, Kak Yoon perlu ruang sendiri."
Yoon mengangguk atas pengertian yang diberikan Heejin, untuk balasannya, Yoon memang berniat inisiatif.
"Kau ingin pergi, tidak? Kemana? Ku antar." Yoon bertanya dan menawarkan sekaligus--lebih kepada mengefisienkan waktu--karena dia memang tak akan membiarkan gadis Lee menolak ajakannya.
Binar Heejin melebar sedikit, lantas gadis yang tengah mendekap buku itu mengerjap membalas, "Terserah Kak Yoon, Heejin ikut saja."
Pribadi Yoon menarik senyum tipis, meminta gadis Lee mengalihkan semua buku dalam dekapannya agar menjadi tanggungjawabnya. Dengan ragu Heejin memberikan semuanya namun dengan senang hati Yoon menerimanya.
Dan karena Heejin membiarkan Yoon yang memutuskan maka pilihannya jatuh untuk, "Ke toko parfum vanilla."
KAMU SEDANG MEMBACA
poѕт ιт: мιn yoongι ✔️
Fanfic|| ᴊᴜᴛᴀᴀɴ ᴘᴏsᴛ ɪᴛ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴɢɪɴɢᴀᴛᴋᴀɴ ᴋᴇsᴀʟᴀʜᴀɴ sᴇᴏʀᴀɴɢ ᴍɪɴ ʏᴏᴏɴɢɪ. sɪɴᴄᴇ 02 ғᴇʙʀᴜᴀʀɪ - 22 ᴍᴇɪ 2020