🐻Jalan-jalan🐻

452 58 3
                                    

Duduk sendirian di dalam Cafe yang sedang ramai pengunjung itu rasanya aneh banget.



Kayak risih, tapi ada rasa seneng juga karena akhirnya bisa duduk sendirian meskipun diliatin banyak orang.



Harusnya kamu kesal karena Nako tiba-tiba saja pergi bersama teman Beomgyu entah kemana.



Iya, harusnya kamu kesal, tapi kamu hanya diam dan memilih untuk tetap berada didalam Cafe sedikit lebih lama.




Tenang saja, tadi sebelum pergi. Kamu sempat liat Nako pergi ke kasir untuk membayar pesanan kalian berdua.




Sreeet.


Suara perpaduan besi dan keramik yang bergesekan membuat atensimu yang awalnya mengarah pada HP milikmu, sekarang beralih menatap sosok lelaki yang duduk di depanmu ini.




Dia Beomgyu, mantan pacarmu yang membuatmu tidak bisa move on darinya.



Tak ada percakapan diantara kalian berdua, hanya terdengar suara keramaian para pengunjung didalam Cafe saja.




Kalian berdua sibuk sendiri, Kamu yang sibuk memainkan handphone, sedangkan Beomgyu sibuk memandangimu dalam diam.




"Daripada lo diem disini sendirian, gimana kalau jalan-jalan sama gue." Ajak Beomgyu.



"Gak, gue sibuk." Balasmu cepat.



Beomgyu terkekeh. "Sibuk? Emang lo kerja?." Tanya Beomgyu sedikit menggodamu.


Kamu terdiam, sedikit kesal sebenarnya. Karena yah orang sibuk itu bukan hanya orang yang sudah bekerja saja, kan?.




"Gue mau pulang." Katamu dingin.



Beomgyu panik, dia ikutan berdiri saat melihatmu sudah berdiri dan beranjak keluar dari cafe.



Kamu kesal karena ucapan Beomgyu barusan, kamu tau kalau dia sudah bekerja disaat umurnya yang bahkan belum 19 tahun, tapi apa pantas dia bilang seperti itu kepada orang lain?.




Ini bukan yang kamu harapkan.


Lenganmu di pegang oleh Beomgyu, dan ada banyak orang yang melihatnya.



Dengan segera, kamu melepaskan tangan Beomgyu dari lenganmu, lalu berjalan mendahului lelaki itu.




Beomgyu sendiri merasa bersalah, seharusnya dia tidak bilang seperti itu dan membuat moodmu semakin buruk.



Dia tidak mau kehilangan kesempatan emas untuk mengajakmu jalan-jalan berdua bersamanya, dia tidak mau itu.




"Tunggu tunggu, kenapa tiba-tiba pergi sih?!." Tanya Beomgyu sedikit kesal setelah berhasil berdiri tepat didepanmu.




Kamu diam memperhatikannya dengan raut wajah datar tak berekspresi.



"Kenapa? Omongan gue salah ya?."



"Enggak."



"Terus?."



Kamu diam tak menjawab, masih sangat kesal dengan ucapan Beomgyu tadi saat di Cafe.


Beomgyu menyibakkan rambut bagian depannya ke belakang.



Aneh, bukan hanya rambut Beomgyu saja yang berantakan, tapi jantungmu juga.



"Ok ok gue salah, maafin gue."



"Gue gak nyuruh lo minta maaf."


"Oh ayolah, gue cuma mau ngajak lo jalan, apa itu salah?."



"Gak, tapi gue gamau."



"Sekalipun itu ayah lo yang minta?."



Kami terdiam, membuat Beomgyu tersenyum senang.



"Bohong, ngapain ayah bilang gitu ke lo?." Katamu tak percaya.


"Gue setiap hari ketemu sama ayah lo di Busan, dia nyuruh gue buat jagain lo."



Beomgyu memang berbohong soal ayahmu yang meminta Beomgyu mengajakmu jalan, tapi kalau bertemu setiap hari dengan ayahmu itu tidak bohong.



Beomgyu tau kalau bisnis ayahmu sedang bangkrut bangkrutnya, maka dengan inisiatifnya, dia ingin membantu ayahmu tanpa meminta imbalannya.



Ayah Beomgyu setuju-setuju saja selama itu tidak merugikan perusahaannya.


Dan berkat bantuan Beomgyu, keuangan keluargamu mulai membaik.


Hanya saja, kamu belum tau akan hal itu karena Beomgyu yang melarang. Dia tau kalau kamu tau dialah orang yang membantu perusahaan keluargamu, maka kamu akan marah besar.




"Jadi bagaimana?." Tanya Beomgyu.



Beomgyu menghela nafas melihat reaksimu yang hanya diam.


"Look at me." Suruh Beomgyu.

Kamu mendongak menatap Beomgyu yang juga sedang menatapmu dengan tatapan sendunya.




"Percaya sama aku kali ini aja, aku cuma mau ngajak kamu jalan-jalan sekalian ngajak balikan seharian, biar kamu gak stress karena tugas sekolah kamu dan juga masalah ekonomi keluarga kamu." Titah Beomgyu tulus.



Mencari kebohongan di mata seseorang bukanlah keahlianmu. Tapi, kamu tahu betul kalau sekarang Beomgyu tidak sedang berbohong padamu.



"Yaudah." Ucapmu pada akhirnya.

"Yaudah apa?." Tanya Beomgyu pura-pura tak mengerti.

Kamu kesal di buatnya. "Yaudah gak jadi jalan!." Pekikmu kesal.

Beomgyu tertawa, dia meraih tanganmu dan menyelipkan jari-jari besar nan lentiknya di jari-jari mungilmu.



"Tenang aja, ini bakal jadi hari yang gak bakal kamu lupain ke depannya."

TBC

Makasih untuk 15K pembacanya 😭❤
jangan lupa mampir ke cerita aku yang lain ya❤

Choi Beomgyu • Husband Series [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang