Rachel POV-!
Aku berjalan menuju koridor, berusaha menghindar dari Afios. Dengan air mata yang berderai dimana-mana.
Aku berhenti di tempat duduk dekat mading, menuntaskan semua kekecewaanku pada Afios. Entah sudah berapa kali aku menangis. Ntahlah, semuanya nampak buyar.
Tiba-tiba, datanglah seorang laki-laki dengan memakai jas berwarna hitam, ia nampak rapi sekali. Ia berjalan menuju ke arahku. Dan ia bertanya ...
"Hai, saya Revan. Saya mau tanya, disini apakah ada toilet khusus pria?"tanyanya dengan senyum ramah dan manis.
"Tentu saja ada, bapak tinggal lurus belok kanan nanti ada lorong dan di sebelahnya nanti ada toilet, nah itu tempat toilet pria nya"jawabku sambil mengarahkan nya.
"Oh terima kasih, oh ya ngomong-ngomong siapa namamu dan kenapa kamu tidak ikut pembelajaran di kelas?"
"Maaf, saya Rachel. Saya lagi ada masalah sama temen saya."jawab gue dengan nada sedih.
"Oh begitu ya, maaf. Oh ya, omong-omong.."
"Maaf saya harus pergi, permisi"potong gue cepat dan sepertinya dia tak suka dengan lelaki itu.
"Oh oke"lelaki itu hanya diam.
Gue pergi ninggalin cowok itu. Dan berfikir kalok diliat-liat mukanya cowok tadi itu mirip Afios ya bahkan namanya saja hampir sama. Apa jangan-jangan di saudaranya Afios. Tapi aku tidak peduli, biarkan saja.
Gue berjalan menuju kelas, di kelas Bulan udah nungguin gue dari tadi. Hari ini gue kehilangan satu pelajaran penting. Dan ini semua gara-gara Afios. Dan akhirnya gue sampek di kelas.
"Bulan, ayo. Kamu kemana aja sih. Aku cariin kamu dari tadi, tapi kok muka kamu sembab sih. Kamu habis nangis ya. Ihh, kenapa nangis El, siapa yang buat putri paling canss ini nangis?"tanya Bulan bertubi-tubi.
"Ngg.. nggak.. nggak ada Bulan, aku nggak nangis kok. Aku nggak papa Bulan"kataku sambil menahan tangis. Dan air mata ku nggak terbendung, dan aku bener-bener nggak kuat.
"Rachel, kamu kenapa?"tanya Bulan sambil meluk gue.
"Afios Bulan, Afios jahat sama gue"kataku sambil menyenderkan kepalaku di bahunya Bulan.
"Kak Afios kenapa Rachel?"tanya Bulan sambil mengelus pelan rambutku.
"Afios,.. Afios udah punya pacar"jawabku sambil menundukkan kepala.
"Udah jangan sedih Rachel, apa El udah mulai cinta sama Kak Afios? Siapa nama pacarnya? ..." Bukan menghujani gue dengan pertanyaan yang sangat menyakitkan.
"Nggak. Aku nggak akan pernah cinta sama Afios. Dia itu penipu. Aku benci dia. Marsha, itu nama pacarnya Afios"kataku berusaha tegar.
Tiba-tiba, seorang laki-laki datang ke kelas. Dia sangat tampan, masih muda usianya mungkin sekitar 23 tahun, dia berpenampilan sangat rapi hingga mampu membuat kaum hawa berteriak histeris.
"Selamat pagi anak-anak, perkenalkan nama saya bapak Revan Aditya Ramadhan. Disini saya akan menggantikan Pak Rudi sebagai guru IPA. Karena Pak Rudi sedang ada acara dinas keluar negeri, jadi saya yang menggantikan Pak Rudi. Oh ya, kalian bisa panggil saya Pak Revan ya anak-anak."kata guru itu sambil memperkenalkan diri di depak kelas.
"Ya ampun, calon imamku"
"Anjir ganteng bat"
"Pak aku padamu selalu!"
"Pak sama dedek yuuukkk!"
"Mak menantumu ada disini!"
Kemungkinan besar begitulah teriakan histeris siswi perempuan ketika melihat guru baru bak pangeran.

KAMU SEDANG MEMBACA
AFIOS
Romance"Lo sadar nggak sih kalok gue itu SUKA SAMA LO!" -Afios "Hahhh?!! - Rachel "Kalian berdua lagi ngapain? - Revan Warning!!! Typo bertebaran guysss....🚫🚫🚫🛇🛇🛇 🚫 *DONT COPY MY STORY, DILARANG PLAGIAT. YANG PLAGIAT DOSA, OKE*