"Semua berawal dari rasa penasaran itu ..."
Karena penasaran, Afios membuka hp nya Revan. Namun, sepertinya dewi fortuna tidak berpihak padanya, ternyata handphone Revan dikunci dan buruknya Afios tidak tahu apa kata kuncinya. Itss so bad Afios.... be patient.
Akhirnya, ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan sambil membawa handphone Revan. Ia sangat penasaran.
Di ruang makan ...
"Bang, ini hpnya. Tadi ketinggalan di kamarku, oh ya tadi ada pesan lho kalok nggak salah itu nama kontaknya "Murid Kesayanganku" cieeee cieee."goda Afios sehingga membuat Revan terkejut bukan main.
"Apaansih kamu, untung aku kunci hp nya coba kalok nggak. Udah sana" minggir!"teriak Revan dan dibalas Afios dengan tawa.
"Hahahahaha, bang" kalok cari pasangan itu liat", umurnya beda jauh nggak. Ini murid kok dipacarin, bang" aneh tau nggak sih lo."Afios semakin terbahak-bahak.
"Terserah aku dong, bukan urusan kamu juga."kesal Revan sambil memakan hidangannya di meja.
"Yaelah gitu doang ngambek, baperan lo.
!"balas Afios dengan nada sinis."Sudah-sudah, dilanjutkan nanti saja bercandanya. Den Afios sekarang makan dulu keburu dingin nanti makanannya."kata bibi sambil mengambilkan piring dan sendok untuk tuan muda.
"Iya bi."jawab Afios sambil menahan tawa.
Akhirnya mereka makan dengan tenang. Saat sedang makan tiba-tiba ponsel Revan berbunyi
Triiingg...
Revan membaca pesan tersebut. Dan ternyata pesan tersebut berasal dari "Murid Kesayanganku". Pesan tersebut berisi
Murid kesayanganku: "Pak, sebelumnya saya minta maaf. Untuk rencana kemaren saya tidak bisa pak, karena saya harus menemani adik saya untuk acara kelulusan SMP."
Murid kesayanganku: "Jadi kalau diundur apakah bisa pak?"
Revaananda: "oh tidak apa-apa, omong" kalau saya menemani kamu gimana?"
Revaananda: "sekalian saya juga ingin bertemu dengan orangtua kamu. Bagaimana?.
Murid kesayanganku: "oh, saya bicara sama bunda saya dulu ya pak. Apakah boleh mengajak orang lain. Begitu pak.
Revaananda: "baik, saya tunggu ya. Terima kasih."
Murid kesayanganku: "baik pak."
Ya, Revan kemarin sempat mengajak sosok "Murid Kesayanganku"itu untuk berjalan-jalan ke suatu tempat. Namun, sepertinya harus ditunda dulu.
Afios yang sedari tadi melihat kakaknya tersenyum-senyum sendiri ke arah ponselnya akhirnya memanggil kakaknya itu.
"Bang Revan!"teriak Afios tiba-tiba sehingga membuat Revan terkejut bukan main.
"Ya ampun, kamu bisa nggak sih nggak ngagetin orang."jawab Revan dengan nada geram.
"Habisnya Bang Revan sih senyam-senyum sendiri kayak orang stress."
"Eh kamu kurang ngajar ya ngatain kakaknya sendiri stress. Dasar anak nggak sopan!"cetus Revan sambil menunjuk Afios.
"Hahahahahaha, bodo amat gua nggak peduli.."ejek Afios hingga membuat Revan benar-benar geram dan kesal.
"Hey kamu..!"teriak Revan hingga membuat Bi Ima terkejut.
"Sudah Tuan, sabar. Den Afios memang seperti itu orangnya. Sudah biarkan saja Tuan."kata Bi Ima sambil menenangkan Revan.
"Iya bi, makasih ya bi."
Mungkin bisa-bisa Revan akan menjadi gila dan stress menghadapi adiknya yang bisa disebut adek "gada akhlak" ini.
Di kamar Afios...
Afios terbaring di kasurnya yang empuk. Dia masih saja merenungi sesuatu yang sepertinya mengganjal di pikirannya itu. Dia masih memikirkan soal "Murid Kesayanganku"ini. Dia penasaran siapa orang itu? Apakah dia mengenalnya? Kelas mana? Kenapa kata"bang Revan hari lalu seperti aku familiar dengan seseorang itu?.
Sudahlah, akhirnya Afios memutuskan untuk membuka WA grup. Sudah banyak pesan terkirim sejak siang tadi.
Afios malas sekali membacanya, pasti membahas hal-hal yang tidak penting.
Karena mengantuk ia memutuska untuk tidur.
"Etdah buset buset, Afios kebo bat sih lo."
Biarin lah, suka suka gue. Yg ngantuk gue yang sewot elu."
Oh ngelunjak yee, nggak bakal gue lanjutin nih cerita nya. Mau lo!"
Ya ya ya, peace peace. Bercanda doang kalik thor, gitu amat sih lo."
Namun, tiba-tiba ada pesan masuk di ponsel Afios. Penasaran, Afios membuka nya. Dan alangkah terkejutnya Afios ketika mendapati siapa pengirim pesan itu.
08xxxxxxxxx
08xxxxx
"Hai Afios ini aku Rachel, aku mau minta maaf sama kamu atas kejadian kemarin."
AfiosARamadhn
" iya gapapa, aku juga salah. Maaf, karena aku terlalu cinta sama kamu. Dan jujur kamu itu cinta pertamaku. Maaf aku mengecewakanmu Rachel."
Rachel El
"Aku yang seharusnya minta maaf, aku terlalu bodoh untuk mengakuinya."
AfiosARamadhn
"Maksudmu El?"
Rachel El
"emm nggak papa kok, lupain aja."
AfiosARamadhan
"oh ya omong" kamu dapet nomorku dari mana?"
Rachel El
" Emm ada deh, hehehe"
AfiosARamadhn
"Rahasia" an nih ceritanya hahahaha😂😂
Rachel El
"Yaudah disini aku cuma mau minta maaf aja, makasih udah mau maafij hati ini."
AfiosARamadhn
"Iya, sama-sama, aku juga makasih."
Rachel El
"Iya"
Afios menutup ponselnya dan sebenarnya dia agak sedih karena Rachel terlalu cepat mengakhiri chatingan nya. Tapi ya mau gimana lagi, Rachel cuma mau minta maaf aja.
Dan ada satu kata yang mengganjal di pikiran Afios, kata" yang ada di chatingan tadi maksudnya apa. Terlalu bodoh.
"Maksudnya El tadi apa ya?" batin Afios. Lelah dan penasaran semuanya menjadi satu. Dan hanya ada satu pertanyaan di pikirannya. Siapa?
Maap lagi update ya, sorry. Oke yg penting follow, komen dan vote ya. Makasiiiii

KAMU SEDANG MEMBACA
AFIOS
Romantizm"Lo sadar nggak sih kalok gue itu SUKA SAMA LO!" -Afios "Hahhh?!! - Rachel "Kalian berdua lagi ngapain? - Revan Warning!!! Typo bertebaran guysss....🚫🚫🚫🛇🛇🛇 🚫 *DONT COPY MY STORY, DILARANG PLAGIAT. YANG PLAGIAT DOSA, OKE*