8

199 9 0
                                    

Hari ini, hari penuh kepedihan yang sangat menyangkal. Hari dimana gue merasa sendiri tanpa ayah.

Gue rasa, gue harus membuka lembaran baru. Lembaran lama harus gue simpan rapat- rapat.

Rachel, beranjak dari tempat tidurnya. Ia harus mandi, dan sarapan setelah itu berangkat ke sekolah.

"Bun" panggil El dari sudut pintu kamar mandi.

"Iya sayang ada apa?"tanya bunda.

"Bun, nanti El pulangnya agak telat ya bun. Soalnya mungkin nanti di sekolah ada tambahan pelajaran"kata El sambil menggaruk- garukan kepalanya.

"Iya sayang, kalok gitu kamu bawa kunci mobil aja, gimana?tanya bunda.

"Yaudah bun, El mau mandi dulu"kata El sambil menutup pintu kamar mandi.

"Iya El"balas bunda

Setelah mandi, Rachel berpakaian kemudian sarapan dengan abe, cella, dan bunda.

Setelah sarapan aku langsung bersiap- siap untuk berangkat ke sekolah. Rachel berangkat ke sekolah naik mobil.

Setelah 20 menit perjalanan, akhirnya sampai ke sekolah. Rachel langsung memakirkan mobilnya lalu ia turun dan berjalan menuju kelas.

Pas mau jalan ke kelas tiba- tiba ada segerombolan cewek yang sengaja nabrak Rachel.

"Woi, heh cewek ganjen, kalok jalan pakek mata dong!"teriak salah satu cewek itu.

Karena merasa cuma ada dia yang ada disitu Rachel pun menoleh.

"Ada apa?"tanya Rachel dengan wajah datar.

"Oh jadi ini, cewek yang lagi deket sama Afios"kata salah satu teman cewek itu dengan nada sinis.

"Hah, maksudnya. Kalok misalnya lagi deket kenapa, lagipula kita cuman temen kok" kata El sambil mengernyitkan dahi.

"Heh, asal lo tau. Afios itu pacar gue, gue udah 2 tahun lebih pacaran sama Afios, dan nggak mungkin lah Afios yang kaya raya mau temenan sama cewek missqueen kayak lo, heh nggak level banget"sindir cewek itu.

Entah petir apa yang menyambar Rachel, tiba-tiba saja hatinya teriris. Namun dia harus tetap tegar menjalani semua ujian hidupnya. Dia berusaha menahannya dan bersikap biasa saja.

"Oh gitu, tapi setau ku Afios belum pernah pacaran tuh" kata Rachel dengan nada mengejek.

"Heh, gue Marsha Fania Aleeta. Cewek paling cantik, paling terkenal, paling kaya raya di sekolah ini, cuma gue yang mampu dapetin hati Afios. Kalok dibandingin sama lo, lo itu nggak ada apa-apanya sama gue. Lo itu cuma serangga kecil yang sering bikin ulah tau."katanya sambil membanggakan dirinya sendiri.

Ya, itulah Marsha Fania Aleeta. Cewek cantik, kaya raya, badgirl, manja, pembuat ulah, sok-sokkan, pinter juga nggak, dan dia punya geng di sekolah namanya The Pretty Girls. Yang diketuai oleh Marsha sendiri.

Semua orang tidak menyukai Marsha, karena dia itu sok-sok kan. Jangankan Marsha, seluruh gengnya itu tidak disukai oleh semua orang disekolah termasuk para guru.

"Oh gitu ya, terus?"tanyaku dengan wajah datar.

"Heh, nyebelin banget sih lo"tiba- tiba Marsha menjambak rambut El.

"Aww sakit, lepasin nggak Marsha, leopasin. Sakit tau..."kata El sambil memeganh tangan Marsha.

"Rasain lo, itu akibat kalok lo berani deket- deket sama Afios"ujar Marsha yang semakin kuat menjambak rambut Rachel.

"Lepasin Marsha, lepasin nggak. Please lepasin sakit tau" pinta El memohon ampun.

Tiba- tiba ada seseorang berteriak memanggil nama Marsha.

AFIOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang