"Membuka hati kembali tidak lah mudah, karena hati itu pernah disakiti dengan mudah"
***
Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam, dan Rachel sama sekali belum tidur. Padahal besok dia harus sekolah. Rachel sedang menatap bulan yang sangat indah. Sambil tersenyum sendiri. Ia mungkin sedang memikirkan Pak Revan. Ia tak tahu, pikiran apa yang sedang menghantuinya.
"Terima kasih pak, karena bapak sudah mengobati sakit hati saya dari Afios" batin Rachel sambil tersenyum-senyum sendiri.
Di rumah Pak Revan ...
Pak Revan sedang duduk santai di kursi kantor miliknya. Ia tersenyum sendiri, memikirkan pengalaman tentang jalan-jalan bersama Rachel.
"Kok aku jadi mikirin Rachel sih, duh duh."dia menepuk-nepukkan pipinya sendiri.
Afios yang sedari tadi melihat kakaknya tersenyum sendiri, mendekati kakaknya.
"Ngapain sih senyum-senyum sendiri, kayak orang stress."ejek Afios sambil duduk di kursi dekat lemari.
"Ck, kamu itu nggak sopan ya ngatain kakaknya stress, dasar adek nggak tau diri, udah masuk nggak pakek permisi lagi."
"Apaan sih kak lebay deh. Adek sendiri masa harus ketok pintu dulu, alay. Oh ya, btw kenapa sih kok kayaknya lagi happy banget."Afios penasaran.
"Eh dasar kamu kalok ngomong sembarangan aja. Oh ya,tadi kakak habis jalan-jalan ..."
"Ck, cuma jalan-jalan, paling di The World Island lagi. Nggak bosen apa di sana terus. Yang lain gitu kek, kakak itu udah gede, harusnya kakak itu bisa memilih tempat buat rekreasi yang nggak bosenin. Ck ini di The World Island, tempat bocah-bocah nakal pada maen tuh. Lagi pula kakak kan juga sendiri toh disana"potong Afios dan menjelaskan panjang lebar.
"Dengerin dulu, kakak nggak sendiri di sana."kata kakak.
"Ha, terus sama siapa?"tanya Afios curiga.
"Hmm.. sama salah satu murid kakak, dia cantik sekali, baik, manis, polos, dan dia sangat pintar, kakak suka sekali sama orangnya."puji Revan.
"Hah, murid aja kakak gebet, aduh kak kak, kakak itu guru. Dan guru nggak mungkin pacaran sama muridnya, nggak ada yang lain apa. Masih banyak cewek-cewek yang mau sama kakak. Deh, ada ada aja nih orang."ledek Afios
"Dasar kamu itu, dia itu berbeda. Dan mungkin usianya nggak jauh dari kakak mungkin selisih 5 tahun. Dia anak kelas XI IPA 1 tempat kakak ngajar disana."balas sang kakak tak mau kalah.
"
Keesokan harinya ...
Di rumah Afios
"Kak, kak Revan. Mana sih tu orang nyusahin banget dah, kak Revaaaaaannn!"teriak Afios hingga membuat Revan yang sedang mengenakan jam tangan terkejut bukan main.
"Ada apa sih, pagi-pagi udah teriak" kayak apa aja kamu itu"jawab Revan dengan nada tegas.
"Kak, aku berangkat dulu ya. Udah ditunggu sama temen-temen ku soalnya."kata Afios dengan nada santai.
"Ck.. nggak usah, biar kakak aja yang nganter kamu. Lagipula kamu ngapain sih masih temenan sama mereka yang nggak bener, mereka itu yang udah bikin kamu jadi anak nakal, nggak disiplin, pemalas, sering bolos tu gara-gara mereka."tegas Revan.
"Kak cukup kakak ngehina semua temen-temen ku, kakak itu iri kan sama aku. Aku yang punya banyak temen, punya banyak fans, punya banyak uang yang selama ini aku pakai buat seneng-seneng, sedangkan kakak. Setiap hari cuma belajar, baca buku, semua itu nggak guna buat kakak. Kakak itu masih muda, saatnya buat seneng-seneng kayak gue."balas Afios dengan nada menyindir.

KAMU SEDANG MEMBACA
AFIOS
Romance"Lo sadar nggak sih kalok gue itu SUKA SAMA LO!" -Afios "Hahhh?!! - Rachel "Kalian berdua lagi ngapain? - Revan Warning!!! Typo bertebaran guysss....🚫🚫🚫🛇🛇🛇 🚫 *DONT COPY MY STORY, DILARANG PLAGIAT. YANG PLAGIAT DOSA, OKE*