🍑🐇🌿-- Brother Complex
Hal yang paling kurindukan adalah sentuhannya,tatapan matanya,suaranya,senyumnya,dekapannya, aroma tubuhnya apapun yang ada di diri Mas Jae ku itu. Aku rindu. Sungguh.
Tinggal seatap namun aku merasa kita jauh padahal Mas jae ada disekitarku. Cinta pertamaku itu. Tidak. Kakakku telah berubah. Dia menjadi sosok yang ngga pernah aku kenali. Semenjak aku menyatakan perasaanku.
Dahulu ketika aku masih Kecil Mas Jae sangat hangat terhadapku. Apapun yang dia lakukan dan katakan selalu membuatku bahagia. Namun sekarang berubah. Apapun yang dia lakukan dan katakan selalu membuat hatiku pedih.
Contohnya seperti Pagi Minggu ini.
Aku menuruni anak tangga dengan pelan-pelan, niatku ingin mengagetkan Mas Jae yang sedang sarapan. Bunda yang sedang mengoles selai coklat di roti pun melihat pergerakanku lalu menggelengkan kepalanya.
Setelah sampai di tangga akhir, aku berjalan jinjit agar tidak terdengar suara langkahku. Lalu saat aku sampai di belakang Mas Jae aku mengambil aba aba untuk menyentuh bahunya.
Mas jaehyun! -- ucapku lantang sambil menyentuh bahunya dengan tiba tiba.
Mas Jaehyun pun sedikit tersentak dengan perlakuanku tadi. Lalu ia menoleh ke arahku sambil menahan amarahnya.
" Ck. Ganggu ". gumamnya pelan. Lalu melanjuti sarapannya.
Aku menarik kursi disebelah Mas Jae. Ingin duduk disebelah calon suamiku tidak--
" Jangan disebelahku, masih banyak kursi kosong "
Aku melongo. Tentu saja. Sebenci itukah dia padaku? Memangnya aku telah melakukan apa sampai dia membenciku seperti ini. Apa karna kejadian 3 tahun lalu?
" Memang nya kursi ini Mas yang buat apa? Terserah ku mau duduk dimana ". jawabku sambil menjatuhkan bokongku di kursi.
Baru saja aku ingin melahap sepotong roti Mas Jae bangun dari duduknya. Lalu meninggalkan aku dan bunda dengan penuh kebingungan.
" Bunda.. Mas Jae kenapa kaya benci gitu sama aku? Mas Jae ga seneng ya punya adek kaya aku? "
Bunda senyum dan menggelengkan kepalanya lalu mengelus rambutku dengan lembut.
" Ngga sayang, Mas Jae mungkin lagi ada masalah, Makanya marah marah. Biar lebih jelasnya kenapa kamu ngga tanya aja ke Mas Jae nya langsung supaya kamu tau Mas Jae kamu itu sebenarnya kenapa. Lagian kamu tadi juga salahkan pake ngagetin Mas Jae segala."
Aku hanya cengengesan saja. Sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
" Ohiya bunda ayah dimana? Kok ngga ikut sarapan? "
Bunda hanya menunjuk sebuah pintu yang dimana pintu itu tembus dengan garasi.
" Nyuci mobil? " tanyaku. Dan bunda hanya mengangguk mantap.
🍑🐇🌿-- Brother Complex
Aku menghempaskan tubuhku ke kasur. Tiba tiba saja aku berpikir tentang saran bunda tadi, untuk menanyai Mas Jaehyun. Tapi aku juga takut, Mungkin saja bukannya jawaban yang aku dapat melainkan aku malah di usir dari kamarnya. Tapi aku tetap meyakinkan diriku. Tidak boleh menyerah sebelum mencoba!.
Aku pun bergegas mandi. Setelah itu aku mulai menyisir rambuku agar terlihat rapi tidak lupa juga memakai sedikit parfum.
Walaupun kamar Mas Jaehyun ada disebelahku tapi tetap saja melangkah ke kamarnya terasa berat. Tapi ku paksakan agar rasa penasaranku terhadap sikap Mas Jae selama ini terjawab.
🍑🐇🌿-- Brother Complex
Saat sampai didepan pintu kamar Mas Jae tiba tiba saja aku dilema. Memilih untuk mengetuk dulu atau langsung masuk saja?. Akhirnya aku memilih masuk saja. Lagian sejak kapan aku sopan terhadapnya. Dan apa yang kulihat? Ya kosong. Penghuninya tidak ada. Mungkin saja Mas Jae mandi, pikirku. Sudah lama sekali aku tidak ke kamar mas jae. Tak ada yang berubah.
Setelah itu aku melihat-lihat isi kamar Mas Jae. Kamar nya cukup rapi untuk seorang pria. Dan juga aroma kamar ini terasa har--- tunggu. Aku melihat Nakas Mas Jae. Di sana ada bingkai kecil. Ya. Itu Foto aku dan Mas Jaehyun. Tak ku sangka Mas Jae masih menyimpan foto itu. Ada sedikit rasa bahagia di hatiku. Ku pikir Mas Jae benar benar membenciku. Nyatanya tidak. Aku pun tersenyum.
Lalu aku beralih menuju balkon kamar Mas Jae. Kurentangkan tanganku lalu ku pejamkan mataku . Aku menikmati angin segar yang menerpa wajahku. Sungguh ini nyaman sekali sampai seseorang yang aku tunggu bersuara.
" Ngapain kesini? "
Aku menoleh dan berbalik badan.
Aaaaaaa -- bagaimana bisa aku tidak berteriak. Mas Jae sedang bertelanjang dada dan hanya menggunakan handuk yang melilit dipinggangnya saja. menunjukan lekukan tubuh yang sempurna dihadapanku saat ini. Siapa yang sanggup huh?. Dan juga rambut nya yang basah membuat terksan emhh sexy?. Astaga tidak tidak aku pikir apa.
" Mas Jae pake dulu ih bajunya " ucapku sambil menutup mata dengan kedua tangan.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
6 detik
7 detik
Aku masih tidak mendengar suara apapun. Aku ingin membuka mata namun aku takut kalau mas jae sedang memakai baj--
" buka matamu "
Lalu aku pun mengintip lewat sela sela jari tanganku. Dan huft lega. Akhirnya jantungku kembali sehat.
Aku pun hanya bisa cengengesan didepan Mas Jae.
" Maaf Mas aku masuk tanpa izin "
Hanya deheman yang dijawab mas jaehyun. Lalu jari telunjuknya mengintrupsiku untu masuk kembali kekamarnya. Aku pun mengikutinya.
Mas Jaehyun naik ketempat tidur dan menyandarkan tubuhnya di kepala kasur. Lalu menatapku dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan.
" Ambil handukku! " pinta mas jae dingin.
Aku yang linglung pun langsung mengambil handuk yang ada dijemuran kecil dekat balkon. Lalu kuberikan pada mas jae.
" Mas Jae ini handuknya "
"Duduk"
Aku pun duduk ditepi kasur sambil tetap menyodorkan tanganku yang ku pegang handuk tadi.
" Bukan disitu"
Huh? Mas jaehyun kenapa sih? Tadi suruh aku duduk. Tapi sekarang mal--
" Disini! " pintanya sambil menepuk pahanya yang dibaluti dengan celana training.
Sial sial sial. Umpatku dalam hati. Apa apaan sekali Jung Jaehyun ini.
Hi gaid. Jangan lupa di voment ya.
Ohiya aku juga bingung Sebenernya lebih enak manggil Jaehyun kakak apa mas? Kasi sarannya dong :D hehe c u 🌿💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Jaehyun | Brother Complex✓
RomanceAku memang mencintaimu tapi bukan berarti aku akan merelakan tubuhku untukmu. Start ; 24 Maret 2020 End ; 02 Juni 2020