11. Kesal

2.1K 175 24
                                    

Ayo vote dulu baru boleh baca Chapter selanjutnya

🍑🐇🌿-- Brother Complex

Akhirnya semua masalah bisa ku selesaikan satu persatu. Mulai dari tempat tinggal baru, sekolahnya hingga guncingan pedas dari tetangga sudah ku tuntaskan. Tapi ada satu hal yang tidak bisa ku selesaikan. Yaitu masalah mengidam nya yang selalu aneh alih alih menjadi menjengkelkan. Pernah Saat itu dia meminta ku untuk membeli pisang tapi ketika sudah dibelikan dia malah tidak mau memakannya dia bilang dia benci tekstur nya yang lembek. Padahal dia sendiri kan yang meminta. Jika tidak ku kabulkan dia akan mengucapkan kata kata kramat seperti ' kalau kata orang nih ya Mas kalau permintaan bumil ga dituruti nanti anaknya ileran lho. Mas mau anak kita ileran? ' yang membuatku tidak bisa menolaknya. Akhirnya aku sendiri yang menghabiskan pisang itu sampai muber. Dan juga ada yang lebih parah dia meminta padaku bahwa dia ingin memeluk Pria tampan. Ketika ku tawari diriku dia menolaknya. Lalu ku tawari sebuah boneka Bear yang sangat besar untuk bisa ia peluk dan dia masih menolaknya.  Jujur saja sulit untuk mengabulkan Permintaan nya yang gila ini karna aku tidak rela jika dia memeluk Pria lain. Akhirnya aku mengalah setelah bedebat kecil dengan nya lalu menyuruh temanku yang bernama Doyoung untuk datang. Dan setelah Doyoung datang dia sangat manja sampai tidak mau lepas dari Doyoung. Itu membuat ku terbakar api cemburu. Tapi untung saja kejadian ini hanya sekali terjadi.

Oh ya aku sudah menikahinya tempo hari lalu. Yang bersaksi atas pernikahan ku hanya Pendeta,aku,dia,dan tuhan.

Aku juga sudah punya pekerjaan meskipun gajinya tidak besar tapi itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil ku. Dan sebagian uang tabungan ku masih tersimpan untuk berjaga jaga bila ada keperluan mendadak, atau mungkin uang itu untuk biaya persalinan anakku. Sedang harta warisan keluarga semuanya ku sumbangkan kepada orang orang yang membutuhkan. Aku hanya tidak enak menggunakan uang milik uang orang tuaku, karna ya aku merasa sudah durhaka pada mereka karna mencintai adikku sendiri dan menjadikan nya istri.

Semenjak aku bekerja waktu ku dan y/n semakin sedikit. Itu membuat ku rindu bila jauh darinya. Dan saat aku mendapat jam istirahat aku akan menelponnya memastikan keadaannya akan baik baik saja hingga aku pulang nanti.

Dan aku juga punya pekerjaan sampingan. Aku membuka jasa les dirumah saat jam sore untuk anak anak SD. Dan ketika malam aku akan bekerja di sebuah restoran makanan china.

Hari ini adalah hari liburku, aku akan memanfaatkan waktu ini sebaik mungkin. Mengajaknya berkencan sepertinya bukan ide yang buruk. karna aku bosan menunggunya aku pergi ke ruang tamu sambil bermain game di hp untuk menghilangkan bosan.

Apa setiap perempuan berdandan itu diwajibkan berlama lama? tidak cukupkah waktu 10 menit? padahal yang dirias bagian itu itu saja tapi mengapa begitu banyak memakan waktu? Bahkan Pria saja dikasi waktu 10 menit untuk bersiap siap itu masih bisa tersisa. Mungkin 5 menit saja sudah cukup. Dasar wanita selalu suka dengan hal hal yang rumit.

Ketika aku sedang asik dengan game ku aku mendengar suara langkah y/n namun aku tidak mau menoleh ke arahnya. Aku masih kesal padahal awalnya janji jam 7 tapi sekarang sudah jam 8. wajarkan kalau aku marah.

" Mas ayo ". Sambil menarik narik kemejaku.

aku mendiami nya. ingin menunjukkan bahwa aku sedang marah.

" Mas Jaehyun ayoo ih udah malem ini ". Rengeknya sambil masih menarik narikan kemeja ku.

" Kamu tu ngapain aja y/n.... lama banget. Mas bosen nunggu nya ". Masih enggan menoleh.

" Iya maaf. Yauda ayoo "

" Ga males!"

" Mas ayooo~"

" Pergi aja sendiri! "

" Mas Jaehyun ih ayoo~ "

" Ga!"

" Heung chagiya kajja~". sambil merubah suaranya seperti anak kecil, dan mengedipkan mata berkali kali.

Aku bersumpah walaupun aku tidak mengerti apa yang dia ucapkan tapi tadi itu sangat menggemaskan. Dan ketika aku menoleh wajah ku untuk memandangnya usus ku hampir saja pindah ke leher. Dia benar benar cantik bak seorang putri dikerajaan. Sial aku jadi tidak bisa untuk marah padanya.

" Yaudah ayo "

Ketika sampai digarasi mobil tiba tiba saja petir menyambar kuat dan hujan mulai turun dengan lebat. Nampaknya cuaca sedang tidak mengizinkan ku untuk pergi berkencan. Aku pun menoleh ke arahnya. Dia menatapku dengan mata yang bekaca kaca dan tidak lupa juga bibirnya yang mengerucut lucu. Astaga imutnya. Tapi aku juga tidak tega membawanya jalan jalan disaat cuaca seperti ini. Aku tidak mau dia sakit.

" Yah hujan, lain kali aja ya sayang. Mas janji kita bakal pergi kemanapun kamu mau ". ucapku hati hati agar tidak membuatnya marah.

" Ga aku mau nya sekarang! "

" Tapi kan sekarang hujan, Besok aja ya " ucapku masih dengan nada yang pelan.

" Ga aku ga mau! "

" Sayang..kan sekarang hujan nanti kalo kamu sakit gimana? "

" Aku bilang ga mau ya ga mau! Aku mau nya sekarang! "

" Y/n! "

Ia sedikit terkejut melihat ke arahku. Lalu meninggal kan ku sendirian. Astaga kenapa aku ceroboh meninggikan suaraku. Pasti dia mengira aku membentaknya. harusnya aku sadar kalau ibu hamil itu sensitif. Ah Jaehyun kau bodoh benar benar bodoh.

Aku pun menyusulnya masuk ke dalam rumah. Jika diruang tamu kosong pasti dia di kamar, pikir ku. Aku pun mengetuk ngetukkan pintu kamar kami namun tidak ada sahutan. Ketika aku ingin membuka nya tidak bisa. Ternyata dia mengunciku dari dalam. Astaga pasti dia benar benar marah padaku.

" Sayang maaf aku ga sengaja ". Ucapku sambil teriak agar dia bisa mendengar nya dari dalam.

" Sayang buka dulu pintunya "

" Sayang... "

" Istrikuuu.."
















" Kalau kamu mau buka pintu ini aku janji bakal turutin apa yang kamu mau! "

Pintu pun terbuka tapi setelah aku masuk tidak ada seseorang dibalik pintu itu. Namun ada sesuatu yang besar sedang bersembunyi di bawah selimut. Astaga dia masih tidak mau melihatku.

" Sayang buka dulu selimutnya, nanti kamu kepanasan ". ucapku sambil menarik selimut yang ia genggam kuat.

" Janji?! ". akhirnya ia bersuara.

" Janji apa? ". Tanya ku

" Janji sama omongan Mas yang tadi "

" Oh iyaa aku janji "














" Kalau gitu telpon Mas Doyoung suruh nginap disini tidur sama aku ".

Duarrr~

Bahkan suara petir bisa mewakilkan isi hatiku.

Mas Jaehyun | Brother Complex✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang