2. Ternyata Cuma

6.9K 343 64
                                    

🍑🐇🌿-- Brother Complex








" M-mas serius mau aku duduk di-disana? ". tanyaku ragu ragu yang tak yakin dengan pinta mas jae tadi.

" Iya cepet! "

Sumpah demi kolor bolong moon taeil aku tak sanggup menolak dan menerima permintaan Mas Jae.

Setelah bergulat dengan pikiranku akhirnya aku menuruti permintaan Mas Jae. Ya. Duduk dipangkuannya. Mana mungkin aku bisa menolak perkataannya.

Aku pun mendekati Mas Jae dengan jantung yang berdegup kencang. Lalu ku duduki pahanya Mas Jae. Sekilas aku melihat Mas Jae tersenyum. Bukan. Itu bukan senyuman. Lebih tepatnya ia sedang smirk. Sumpah Mas Jae terlihat seperti iblis yang berwujud pangeran.

Aku mulai memberanikan diri untuk menatap Mas Jaehyun ku itu. Tampan. Hanya kata itu yang terlintas diotakku. Tuhan, bagaimana bisa aku tidak mencintai manusia sesempur--

" Keringkan rambutku "

Sial. Mas Jae selalu saja mengagetkanku dengan ucapannya yang tiba tiba itu.

" Kenapa mas ga pake hairdry-- "

" Ga. Cepet! ".

" umhh. I-iya ". Sial! Kenapa sih Mas Jae suka maksa maksa?. Dan kenapa juga aku yang bodoh selalu nurut saja.

Aku pun menggosok gosokkan rambut Mas Jae ke handuk, agar rambut tebalnya itu cepat mengering. Dan aku pun mulai curi curi pandang dan sialnya saat mataku bertemu dengan matanya--Deg. jantungku berpacu dengan cepat. Dan aku semakin gugup hingga memalingkan wajahku kearah lain.

" Maju sedikit! ". Jung jaehyun berhenti membuatku kaget!.

" A-apanya yang m-maju Mas? "

" Kamu ".

" Huh? Aku? ". Tanyaku sambil menunjuk diriku.

Tanpa aba aba Mas Jaehyun langsung memegang pinggangku dan menarik tubuhku sedikit maju. Dan-Duarrr. Aku Menduduki milik Mas Jae. Sial sial sial. Vaginaku terasa penuh. Sungguh ini posisi yang enak--menurut mas jaehyun, mungkin?. Tapi menurutku ini tidak nyaman. Ini tidak bisa dibiarkan.

" M-mas Jaehyun...". Ucapku lirih sambil mencoba menatapnya. Mas jae tidak menjawab panggilanku, tapi mas jae malah menatapku dengan tatapan yang sulit untukku jelaskan.

" A-aku ga nyaman mas..". Bukannya memperdulikan aku tapi dia malah--

" Gerakkan pinggulmu! "

What the fu--. Apa apaan ini? Mas Jae gila huh. Walaupun aku masih Gadis 17 tahun tapi aku tak bodoh dalam hal ini. Kalau dia sedang nafsu kenapa lampiasinnya ke aku?.

Aku menggeleng tanda tak mau. Gila saja ini perintah aneh yang dilontarkan Mas Jae. Dan lebih gilanya lagi Mas Jae sekarang sedang menatapku, tatapannya itu seperti mengancam.

" M-mas a-aku.."

" Turuti kataku! ".

Ucapannya yang tegas itu memang ampuh membuatku menuruti permintaan gilanya.

Pelan pelan aku mulai menggoyangkan pinggulku dan menggesekkan milikku dengan milik mas jae. Aku menikmati ini sampai mataku terpejam. Dan aku mulai menggigit bibirku untuk menahan desahan. Sial kenapa ini enak?.

" Cepatkan gerakkanmu! "

Aku membuka mataku dan mencoba menatap Mas Jae. Entah kenapa aku malah menggangguk tanda menuruti permintaannya.

Aku pun bergerak dengan cepat sesuai permintaan Mas Jae. Kedua tanganku pun memegang bahu lebarnya. Semakin cepat semakin tak tahan pula aku untuk mendesah. Aku bersumpah ini enak. Bahkan aku mungkin akan ketagihan.

" enghhh ". Bodoh! Jung y/n bodoh. Kenapa kau mendesah astaga harusnya kau tahan. Aku merutuki diriku sendiri. Kalau begini kau akan terlihat seperti perempuan mur--

" Teruslah mendesah ".

Atas izin dari Mas Jae dan benar aku tak akan tahan desahan yang sejak tadi aku pendam.

" ahhh Mass enghh ". Aku tak perduli mas jae mau menilaiku seperti apa tapi aku memang sudah tidak kuat menahan kenikmatan ini.

" ahh ". Hah? Tunggu tunggu. Itu bukan aku yang mendesah. Apakah itu mas jae?. Untuk memastikannya, Aku pun melihat mas jae yang sedang memejamkan matanya dan-- dia menggigiti bibir nya dengan sexy. Sungguh, kenapa mas jae sangat menggairahkan.

Saat aku sampai pada titik nikmat tiba tiba saja mas jae bangun dari duduknya lalu berlari, dan tunggu-- dia mengunci pintunya!. Astaga apa lagi ini.

Mas jaehyun kembali mendekat ke arahku dan mendorong lal-- mmphh menciumku dengan brutal.

Bundaaa ciuman pertama gadismu diambil Mas Jaehyun, teriakku dalam hati.

" mpphh ahh ". Nafas ku mulai habis karna mas jae terus saja menciumku tanpa ampun. Jujur saja aku dapat merasakan ini bukan ciuman yang tulus melainkan, sebuah nafsu. Tak apa. Aku menikmati ini.

Karna tak kuat lagi aku pun memukul dada Mas Jaehyun tanda bahwa aku butuh nafas.

Tak berhenti sampai disitu, kini Mas Jae sedang mencium leherku. Menjilatnya dengan sensual, menggigit dengan lembut lalu menyesapnya dengan rakus. Sudahku pastikan ini akan memerah.

Mas jae berhenti dengan aksinya. Lalu menatapku dengan nafsu.

" Aku tidak tahan lagi! ".

" M-mas..".

Mas Jaehyun membuka baju ku dengan tidak sabaran. Dan ketika baju ku sudah lep-- oh shit. Aku lupa. Kebiasaanku ketika dirumah tidak memakai bra. Ku lihat wajah mas jaehyun dengan hati hati. Sungguh rasanya aku ingin mengganti wajah detik ini juga. Aku sangat malu.

Dan mas jae pun menatapku kembali. Lalu mengalihkan lagi pada dadaku yang lumayan besar untuk seorang gadis remaja seumuranku.

Mas jaehyun pun memegang kedua payudaraku dengan tangan kekarnya. Meremasnya dengan lembut. Lalu memainkan punting ku dengan jarinya.

" ahhh mas ".

Mas Jae pun menghisap punting kananku, menjilatnya dengan halus, menggigitnya lalu menghisap lagi puntingku. Sesekali lidahnya mengitari puting yang membuat aku mendesah keenakan.

Lalu mas jae berpindah ke puntingku satu lagi. Melakukannya seperti tadi. Tangannya mas jae tak tinggal diam ia mengelus vaginaku dengan lembut yang membuatku mengerang keenakan.

" ahh mas ahhh".

Mas jae pun mendekatkan kepalanya ke telingaku. Membisikkan-

" Nikmatilah permainan ini ". Lalu menjilat daun telingaku.

Mas jaehyun membuka celanaku. Lalu membuka kaki ku lebar lebar. Ia mendekatkan wajahnya pada vaginaku.

" basah ". Ucap mas jae, Sial aku malu.

Mas jaehyun pun mendekatkan wajahnya pada vaginaku. Menjilatnya dengan lembut, dan menekankan lubangku dengan lidah hangatnya.

" ahh enghh ahh ". Aku benar benar tidak bisa menahan setiap sentuhan yang diberikan Mas J--





































tunggu kenapa kuping kiriku terasa nyeri. Aku pun membukakan mataku dan terpampanglah sosok bunda yang sedang menjewer kupingku.

" aww bun sakittt ". Sambil menarik tangan bunda.

" liat jam! ". Aku pun menoleh dan shit! Udah Jam 2 siang ternyata. Loh?. Bentar. Jadi ternyata itu mimpi. Tapi kenapa rasanya seperti nyata?.

" Bukannya mandi malah tidur. Bener bener ya si adek ". Ucap bunda sambil geleng geleng.

Aku pun hanya bisa mengerjapkan mataku dengan bingung. Masih tidak menyangka kalau yang tadi itu mimpi.

Lalu bunda keluar dan aku buru buru menutup pintu. Lalu melepaskan celanaku dan meraba vaginaku. Basah.




























Yoo Gaid dobleh ehh double update nih. Jan lupa di voment okay.🌿💚



Mas Jaehyun | Brother Complex✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang