8. Test Pack

3.1K 194 24
                                    

🍑🐇🌿-- Brother Complex

Saat ini aku sedang pergi ke apotek sendirian. Tentunya tanpa sepengetahuan Mas Jaehyun. Dan pasti kalian sudah bisa menebaknya kenapa aku ada disini. Yap benar. Aku sedang membeli Test Pack. Sejak kejadian telpon dari Bunda hidupku semakin tidak tenang, Begitupun Mas Jaehyun yang akhir akhir ini lebih banyak diam.

Aku takut jika aku hamil. Maka dari itu aku memutuskan membeli Test pack untuk melihat apakah aku benar benar hamil atau tidak.

Setelah membelinya aku pulang dengan langkah kaki yang cepat. Aku takut jika ketahuan Mas Jae jika aku keluar tanpa izin darinya. Pasti aku akan diceramahi. Sebenarnya alasan aku tidak memberi tau pada Mas Jae karna aku tidak ingin ia menambah beban pikiran. Aku tau dia sudah memikirkan banyak hal untukku, Dan aku juga yakin Mas Jae tidak akan lari dari tanggung jawabnya.

Saat sampai didepan rumah, Aku membuka pintu dengan pelan agar tidak ketahuan dari  Mas Jae. Dan untung saja dia tidak ada, Seperti nya dia masih tertidur, Syukur lah.

Aku pun menaiki anak tangga dengan hati hati, Jalan berjinjit menuju kamar. Saat sudah sampai, aku membukakan knop pintu dengan pelan. Dan kakiku melangkah untuk mas--Shit!

Mas Jae sedang bersandar pada kepala kasur ku. Tangannya ia lipatkan di atas perut nya. Tatapan yang ia berikan benar benar tajam yang membuatku mati kutu tak bisa bergerak sedikit pun.

" Dari mana? ".

" A-anu ". Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Sial. Alasan apa yang harusku katakan, Disaat otakku tidak bisa bekerja seperti ini.

" Dari mana y/n?! ". Oh shit nada nya semakin meninggi yang membuat nyali ku semakin menciut. Astaga tuhan tolonglah aku.

" A-anu mas aku abis be-jalan jalan iya Mas jalan jalan, so-soalnya panas Mas ". Sial bicara ku jadi melantur tidak jelas seperti ini. Aku benar benar tidak ahli dalam berbohong.

" Bohong! Jawab jujur! ". Nada itu semakin tinggi yang membuatku memilih pasrah untuk jujur.

" A-aku abis ke apotek Mas..". Jujurku dengan suara pelan. Aku pun menundukkan wajahku agar tak melihat wajah seram Mas Jae. Kalau seperti ini aku makin merasa bersalah karna tidak meminta izin darinya.

Mas Jaehyun pun turun dari kasur dan berjalan kearahku. Tangannya memegang daguku dan mengangkat nya ke atas. Akhirnya aku melihat wajah tampan bercampur seram itu.

" Kenapa ga bilang sama Mas? "

" A-aku cu-cuma .."

" Cuma apa hm? "

" Kalau aku bilang aku pengen sesuatu pasti Mas yang pergi buat ngebeliin. Makanya aku ga mau bilang sama Mas, Aku ga mau nyusahin Mas Jae ". Bohongku sepintar mungkin. Semoga saja Mas Jae percaya.

" Y/n.. Mas kan udah pernah bilang kalau Mas ga pernah ngerasa kamu nyusahin Mas ". Ucapnya dengan lembut. Yes. Seperti nya aku berhasil.

" Tapi Mas.."

" Udah jangan ngomong gitu lagi. Emang nya ke apotek beli apa? ". Tanyanya.

Oh shit. Alasan apa lagi yang harusku kata kan.

" Ohh itu ta-tadi aku pengen beli obat sariawan, Cu-cuma udah habis "

" Bukannya dirumah ada? "

Sial. Kenapa aku benar benar payah dalam berbohong. Ayolah y/n pikir kan alasan lain.

" O-oh ya aku kira udah di buang sama Bunda karna udah lama ga dipake ".

" Ck kamu ini. Makanya tanya dulu sama Mas ". Sambil mengelus kepalaku.

Mas Jaehyun | Brother Complex✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang