10. Musibah

2.5K 193 3
                                    

Taukan gimana caranya menghargai :D

👉 ⭐ 👈

🍑🐇🌿-- Brother Complex

Aku benci hari itu. Hari dimana aku telah kehilangan sosok yang aku sayangi pergi meninggalkan ku. Kenapa begitu tiba tiba? Bahkan aku belum sempat membuat nya bahagia. Tuhan, apa kah kau sedang menghukumku? Atau mungkin kau memudahkan ku untuk bersamanya agar tidak ada penghalang sehingga kau merenggut mereka dariku. Bila bener itu kehendak mu maka akan aku katakan, Bahwa aku tidak suka caramu itu tuhan, Bukan kah ada banyak cara lain?. Kenapa kau tega merenggut mereka dariku.

Dan aku juga benci melihatnya bersedih sepanjang hari, tidak makan tidak minum dan juga tidak bicara. Itu menyakitkan untuk ku. Semua cara untuk membujuknya telah kulakukan, Namun hasilnya nihil. Bahkan dia memintaku untuk pergi dan tidak mengganggunya. Terkadang aku berpikir bahwa aku pembawa sial dalam keluarga ini. Tapi aku mencintai mereka semua. Terutama dia gadisku itu.

Sekarang tepat 7 hari kematian orang tua ku yang disebabkan pesawat terjatuh disebuah pulau terpencil yang memakan banyak korban jiwa. Dan selama itu juga y/n berlarut dengan kesedihan nya. Menyalahkan dirinya sendiri bahwa ia penyebab kematian orang tua kami. Padahal itu bukanlah kesalahan nya, itu hanya lah sebuah musibah yang menimpa pada aku dan dia. Tapi dia selalu saja berkata bahwa dialah yang membuat orang tua kami pergi. Berkali kali aku membantahnya namun tetap saja dia berkata begitu.

Jujur aku juga sedih, Hanya saja aku tidak ingin berlarut larut dan tidak ingin menunjukkan nya terlebih lagi didepan y/n. Jika aku sedih siapa yang menyemangati y/n di saat dalam kondisi down seperti ini?. Aku harus berusaha menjadi orang tua dan kakak didalam waktu yang bersamaan. Aku harus mengembalikan keceriaannya yang telah hilang. Dan aku harus membahagiakan nya selalu.

Mataku pun melirik arloji ditanganku, ini adalah waktunya untuk makan malam. Aku harus menyiapkan makanan dan juga aku harus bisa membuatnya agar makan.

Aku pun pergi menuju dapur untuk memasakkan sesuatu. Aku ingin memasakkan makanan kesukaannya siapa tau dengan begitu dia mau makan. Dan aku pun mulai mengambil bahan bahan masakan.

Setelah selesai dengan urusan dapur aku pergi kekamar untuk membersihkan diri. Lalu kembali kebawah lagi untuk mengambil makanan dan menyiapkannya di nampan. Tidak lupa juga membuatkan segelas susu coklat kesukaannya.

Ketika sudah didepan pintu kamarnya aku ragu ingin membuka atau tidak. Tapi bukankah lebih sopan jika aku mengetuknya terlebih dahulu?. Tapi percuma saja pun dia tidak akan merespon ku. Karna itu lah aku masuk dengan sengaja.

Pemandangan pertama yang ku lihat adalah bahwa y/n gadis ku tengah melamun dengan wajah sembabnya. Matanya yang sedikit bengkak dan merah itu menatap lurus dengan wajah yang sendu dan itu membuat hati ku sangat sakit. Aku tidak suka melihatnya seperti ini, Aku tidak suka jika dia menangis dan menjadi sosok yang pendiam. Aku menginginkan y/n ceria kembali seperti dulu meskipun kadang sifatnya menyebalkan tapi aku rela demi melihatnya bahagia dari pada melihatnya bersedih seperti ini.

Aku pun meletakan nampan yang ku bawa di nakas dan duduk di tepi ranjang sambil menatapnya dan menggenggam tangan mungil itu.

" Y/n.. "

" Ayo makan "

Bukanya jawaban 'Iya' yang ku dapat melainkan gelengan kepala.

" Sampai kapan kamu ga mau makan? "

Dan dia masih mengabaikanku. Bahkan untuk melirik ku saja seperti tidak sudi.

" Kalo Bunda sama Ayah tau pasti mereka kecewa ngeliat kamu kaya gini. Kamu tega bikin mereka sedih? "

Y/n pun menggelengkan kepalanya namun masih enggan menatapku.

" Aku kangen mereka Mas.. "

" Bukan kamu aja Mas juga. Kalau Mas ngajak kamu kepemakaman pasti kamu tolak, kamu bilang kalau kamu ga mau keinget kejadian itu lagi, tapi sekarang nyatanya apa? kamu masih mikirin hal itu kan. Jujur, Mas udah mulai capek ngelayanin kamu, Mas ga bisa terus terusan kelihatan kuat di depan kamu. Mas juga punya kelemahan. Kalau kamu bersikap kaya gini terus, Mas nyerah. Kamu bisa jalanin hidup kamu sendiri ".

Ketika aku ingin beranjak pergi y/n menggapai tangan ku lalu berdiri diatas tempat tidur nya dan memeluk ku dengan sangat erat. Wajahnya ia sembunyikan diceruk leherku, dan tangisannya pun mulai terdengar.

" Maaf.. Jangan tinggalin aku ". Ucapnya sambil tersedu sedu.

Dan aku merasa bersalah membuatnya menangis. Tanganku pun memeluk pinggangnya yang ramping. Ku letakkan dagu ku diatas bahunya. Rasanya sudah lama sekali aku tidak memeluk tubuh ini yang setiap hari semakin mengecil.

" Ga harusnya Mas yang bilang maaf. Jangan nangis lagi Mas mohon ". Sambil mengusap pipinya yang basah.

Y/n melepaskan pelukannya dan turun dari tempat tidur berjalan ke arah lemari mengambil sesuatu dibawah tumpukan pakaian nya. Lalu berjalan lagi kearah ku.

"  Mas.. Aku hamil ". Menyerahkan sebuah benda kecil nan runcing yang ku tau itu adalah alat untuk mengecek hamil atau tidak.

Aku sudah menduga hal ini akan terjadi. Dan memang ini yang aku mau, menginginkan keturunan dari dirinya.

" Baguslah "

" Bagus gimana? Apa kata orang orang nanti yang ngeliat perut aku makin membesar. Terus pendidikan ku? Dan Mas sampai saat ini belum ngasih aku kepastian apa apa, bahkan hubungan kita masih status kakak adik bukan pacaran ataupun Suami Istri. Ga ada yang bisa aku percayain dari omongan Mas selagi Mas sendiri belum ngebuktiin "

Aku pun memeluknya bermaksud untuk mereda amarahnya. Aku sangat tau dalam kondisi seperti ini pasti pikiran nya memikirkan hal hal negatif yang tak pernahku duga. Dan aku juga merasa bersalah. Aku egois hanya memikirkan diri ku sendiri, Aku tidak memikirkan masa depannya, bagaimana sekolahnya, cita citanya. Aku hanya memikirkan diriku sendiri. Dan dia benar, aku belum bisa membuktikan apa yang sudah ku janji kan sebelumnya.

" Kita pindah ke kota lain. Mas mau mulai kehidupan baru dan urusan sekolah Mas mau kamu berhenti supaya kandungan kamu ga terganggu. Mas ga bermaksud buat mutusin pendidikan kamu, Mas cuma mau anak Mas ga kenapa napa. Dan setelah kita pindah Mas bakal nikahin kamu. "

Mas Jaehyun | Brother Complex✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang