4. Amarah

6.7K 269 7
                                    

🍑🐇🌿-- Brother Complex

Aku masih tidak percaya apa yang dilakukan mas Jaehyun terhadapku. Ini benar benar mengejutkan. Ini bukan lagi tentang dia yang meminta ku untuk menuruti permintaan anehnya tapi ini tentang keperawanan ku yang telah di renggut nya. Aku tak habis pikir bagaimana bisa Mas Jaehyun tega melakukan itu padaku. Dimana akal sehatnya?. Jujur walaupun aku mencintainya bukan berarti aku akan rela begitu saja memberikan keperawanan ku pada seorang pria terlebih lagi pria itu adalah Kakak ku sendiri, Mas Jaehyun.

Sesungguhnya aku sangat amat menyadari kejadian itu barusan. Aku kira dia hanya ingin mengecek apakah aku sudah tidur atau belum namun ternyata dia malah menjamah tubuhku.

Aku memang tidak memberontak tapi bukan berarti aku menikmati nya. jangan berpikir aku bodoh karna cinta sebab aku hanya diam saja,tidak melawan dan merelakan tubuhku padanya. Tidak aku tidak seperti itu. Aku hanya shock sampai tidak bisa melakukan apapun. Bahkan untuk teriak rasanya tidak mampu.

Aku benar benar membenci diriku yang telah dikotori oleh kakak ku sendiri. Dia adalah jelmaan bajingan yang hidup denganku. Mulai detik ini aku tidak akan pernah lagi berbicara dengannya dan aku akan membuang perasaanku sejauh mungkin. Aku benci! Aku membencimu Jung Jaehyun. Ku harap kau mati dengan cepat.

🍑🐇🌿-- Brother Complex

Teriknya cahaya matahari membangunkanku dari tidur. Pagi ini tidak seperti biasanya aku bangun hanya untuk memikirkan masalah. Rasanya aku tidak mau bertemu pagi dan menyapa sang mentari. Aku tidak mau melihat wajahnya saat aku turun kebawah untuk sarapan. Aku benar benar ingin menghindari nya. Karna jika aku melihatnya mungkin saja aku akan mengingat kejadian tadi malam. Aku sudah berusaha untuk menguburnya sedalam mungkin. Dan tidak ingin lagi untuk mengingat.

Seketika sebuah ide terlintas di kepalaku. Ku pikir purapura sakit itu bukan ide yang buruk. Pada kenyataannya memang iya aku sakit, bukan tubuhku tapi selengkanganku. Dan juga pasti Bunda akan mengantarkan makanan ke kamarku. Jadi aku tidak perlu keluar kamar yang mungkin saja aku dapat bertemu dengan Mas Jae.

🍑🐇🌿-- Brother Complex

Rasanya pagi ini aku sungguh tidak semangat untuk sarapan, sejak tadi hati ku gelisah memikirkan bagaimana keadaannya. Aku takut terjadi hal yang tidak aku inginkan, takut dia akan mengadu pada bunda dan akhirnya aku diusir. Tapi lebih takut lagi jika dia membenci ku. Aku belum siap untuk ditinggalkan olehnya. Walaupun kadang dia jahil tapi aku selalu merasa gemas terhadap nya meskipun reaksi ku menunjukkan bahwa aku kesal. Tapi jika dia tidak menjahiliku aku merasa kehilangan.

Padahal siapa kemaren yang memperkosa adik sendiri dengan penuh percaya diri tanpa memikirkan konsekuensi nya. Sekarang malah merasa takut, nyali seketika menciut.
Huh Jung Jaehyun matilah kau sudah membuat masalah besar datang.

Tapi bukan kah y/n tadi malam tidak sadar? Tenang Jaehyun ini tidak akan terjadi apa apa. Jangan cemas.

Suara panggilan bunda membangunkan lamunan ku. Aku pun menoleh dan bertanya ada apa.

" Tumben si bungsu ga turun, belum bangun apa gimana?atau jangan jangan dia sakit? padahal 15 menit lagi gerbang bakal ditutup". Ucap bunda cemas sambil melirik arloji di tangannya.

" Ga tau bun ". Jawab ku setenang mungkin. Sejujurnya aku takut, sangat sangat takut. Bagaimana jika dia mati karna aku perkosa kemarin? Atau dia lumpuh dan tidak bisa berjalan?. Pikiran ku sudah benar benar melayang, dari hal terpenting sampai hal yang tidak masuk akal pun aku memikirkan nya. Keringat dingin mulai bercucuran dipelipisku. tanda aku benar benar gugup.

Bunda pun bangun dari kursi dan menuju kamar y/n. Ketakutan ku pun semakin menjadi jadi. Oh astaga aku belum siap, mungkin saja sebenarnya y/n tau apa yang aku lakukan semalan dan y/n akan menceritakan semuanya pada bunda. Dan sehabis ini aku akan di cakar bunda dan ditendang ayah. Lalu berakhir pula aku di usir dan menjadi gelandangan. Tidak tidak jangan sampai terjadi. Y/n maafkan mas mu ini, aku bersumpah tidak akan melakukannya lagi. Tapi tidak tau jika aku napsu pada mu lagi. Jika aku melanggar aku akan berjanji lagi.

Tuhan tolong selamatkan aku kali ini saja, kumohon.

🍑🐇🌿-- Brother Complex

Suara ketukan pintu mulai terdengar. Dan aku pun bersiap siap akting selayaknya orang sakit. Bunda membuka knop pintu dan menatapku dengan bingung. Wajahnya cukup tampa cemas melihat wajah ku yang pucat. Tangan bunda mengelus kepalaku.

"Anak bunda kok belum bangun? Kenapa?"

"Kepala y/n pusing bun, sakit banget"

"Kok bisa? Kamu tidurnya kemalaman ya?"

" Ga kok bun, aku tidur jam 10 "

" Yauda nanti bunda izinin ke wali kelas kamu". Aku pun hanya mengangguk sebagai balasan.

" Bentar ya jangan tidur dulu, bunda mau buatin sarapan buat kamu". lanjut bunda, dan lagi lagi aku hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Tak lama kamarku pun diketuk lagi. Dan lihat siapa yang datang? Ya benar. Bajingan ini lagi. Pria yang telah merenggut harga diriku. Tangannya membawa nampan yang berisikan bubur dan segelas air. Dia pun mulai mendekat ke arah ku. Dan aku pun bergeser menjauh darinya. Dan lagi lagi dia pun semakin dekat ke arahku dan duduk di pinggiran kasur. Pandangannya menuju kebawah seperti takut untuk menatapku. Apa dia sedang merasa bersalah? atau ingin meminta maaf setelah apa yang dilakukan pada ku.

" Pergi! ". Ucap ku sedikit berteriak. Dia pun menatapku dengan raut yang sedikit takut dan cemas. Aku tidak peduli dengannya, yang aku mau dia hanya pergi dan tidak menampakkan wujudnya dihadapanku.

" Y-y/n". Dari cara memanggil nya aku cukup mengerti bahwa dia sedang takut sampai gugup seperti itu. Sudah lama sekali aku tidak melihat ekspresi ini, biasanya hanya wajah sangar yang ditunjukan padaku.

" K-kamu t-tau? "

" Mas Jaehyun! Kenapa kamu tega?".

Air mataku pun sudah mulai membasahi pipiku, aku sudah tidak bisa membendung nya lagi. Kejadian tadi malam mulai menghantui pikiran ku lagi. Hati benar benar sakit melihatnya. Aku sungguh membenci mu Jung Jaehyun.

" Kenapa Mas ngelakuin itu sama aku? Kenapa?! Apa setiap malam aku tidur Mas diam diam masuk kekamarku dan melecahkan juga?"

" Y-y/n tenang d-dulu "

" Mas nyuruh aku tenang setelah apa yang mas lakuin semalam? Mas bener bener ga punya otak ya ternyata "

" M-maaf..."

" Maaf? Mas bilang maaf? Mas pikir dengan kata maaf hatiku bisa melunak? dan harga diri aku bisa kembali lagi?. Ga mas! Aku ga butuh maaf kamu! Sekarang aku minta kamu pergi! "

Mas Jaehyun pun mulai mendekat ke arahku untuk menenangkanku. Aku tidak bisa untuk tidak marah. Aku benar benar kecewa. Aku berteriak memakinya. Tidak peduli dia akan sakit hati atau tidak. Dia adalah pihak yang bersalah. Dengan penuh emosi yang sudah memuncak tanpa sadar aku mengambil vas bunga di nakas dan melempar ke arahnya. Ku lihat darah segar mulai bercucuran di pelipisnya. Dan saat itu juga kesadaranku menghilang, semua terasa gelap.


















Maap gaid aku lama banget up nya. soalnya aku harus ngumpulin niat dulu wkwk. Ngga sih sebenarnya aku kehabisan ide, niat nya si pengen hapus ff ini, cuman kaya nya sayang dibuang gitu aja. Lagian baru setengah jalan masa aku udah nyerah ga banget deh:v
Oke guys segitu aja, Selelu nantikan cerita ini yaa, aku butuh kalian yang selalu support cerita ini. dan juga jgn lupa buat voment okay. Pai Pai

Mas Jaehyun | Brother Complex✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang