Bab 4; Realita Menyakitkan

630 86 51
                                    

Without having to say “I love you”
It was written in your eyes. I really miss that time~

°°°

   Jimin dan Shuhua berjalan beriringan memasuki café tempat mereka membuat janji dengan seseorang. Dan saat Shuhua menangkap siluet orang yang ia maksud, dengan segera keduanya berjalan mendekat.

“Sudah menunggu lama?”

Pertanyaan itu terlontar secara spontan, mengalihkan atensi perempuan itu, ya dia perempuan, dari ponsel ditangannya.

“Ah Shuhua sudah datang, aku belum lama. Oh ya, ada apa ingin bertemu?” Elkie memasang senyum manis miliknya, yang terlihat agak menjijikan bagi Shuhua.

“Tak usah basa-basi, ini Park Jimin, kakak Jihoon. Kau pasti mengenal Jihoon bukan?”

Elkie beralih menatap Jimin yang juga sedang menatapnya dengan pandangan datar, “Oh, kenalkan Elkie Chong. Senang bertemu denganmu.” tangannya pun terulur dengan maksud berjabat tangan dan senyum genit, tapi yang ia dapat justru membuatnya sedikit malu.

“Aku tidak berjabat dengan seorang wanita, terlebih itu dirimu. Dan, aku tidak senang bertemu dirimu.”

Shuhua ingin tertawa dibuatnya, tetapi mengingat tujuannya bertemu Elkie, ia harus menelan bulat-bulat rasa ingin tertawa mengejek itu dan lebih milih berdeham.

To the point saja, Ka Jimin minta kau untuk putus dengan Guanlin dan pergi setelahnya.”

Elkie menaikkan sebelah alisnya, “Putus dari Guanlin? A~ kenapa harus? Bukankah Jihoon dan Guanlin sudah tidak ada hubungan apapun, lantas untuk apa aku harus memutuskan hubunganku pula?” jawabnya dengan tawa remeh.

“Lagipula aku dengannya sudah merencanakan pernikahan dan aku juga sedang mengandung anaknya.” sambungnya sembari menyeruput cairan caffeine itu. Jimin mendengus remeh, ia mengambil amplop cokelat dari balik jas yang ia kenakan lantas menyodorkannya kehadapan Elkie.

“Isi amplop ini adalah bukti-bukti semua kebusukanmu. Putuskan hubunganmu dengan Guanlin dan pergi, atau bukti-bukti ini akan kusebar ke seluruh media.” ucapnya dengan angkuh, yang dibalas tak kalah angkuh oleh sang lawan bicara.

“Kau pikir aku takut? Dan semudah itu untuk membuatku menyerah dengan hubunganku dengan Guanlin?! Tidak!”

“Kau terlalu berkelit nona Chong. Putuskan hubunganmu lalu pergi, kutambah 500 juta won.”

“Tidak terima—”

“1 milyar!”

“Baiklah kalau kau memaksa.”

“Cih! Wanita uang.”

“Hidup membutuhkan uang banyak sayang. Kalau begitu aku akan melakukannya segera.”

“Ku beri waktu 2×24jam bagimu untuk pergi. Lewat dari itu, persiapkan dirimu untuk bertemu malaikat maut.”

°°°

   Ruangan itu nampak sepi setelah satu dari tiga orang disana pergi meninggalkan apartemen. Suasana sedikit canggung, menurut salah satunya, sedangkan yang lain hanya diam memperhatikan.

Our Rotation [Panwink]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang