Bab 8; Rasa Yang Belum Usai

438 78 77
                                    

Aku tak mengerti apa yang terjadi.

°°°

   Lambaian tangannya masih mengiringi lajuan mobil sedan hitam itu sampai dipenghujung jalan. Ia berbalik memasuki rumah orang tuanya untuk mengambil dompet juga ponselnya yang berada dikamar sebelum ia kembali keluar.

“Loh? Adek mau kemana?”

“Eh Mami? Adek mau jalan-jalan aja Mi, Mami sendiri mau ke butik?”

Keduanya berjalan beriringan menuju garasi mobil dengan Jihoon yang berada dalam rangkulan sang Mami. “Iya Mami ingin ke butik. Ya sudah hati-hati ya membawa mobilnya, dah sayang.”

Baekhyun mengecup sekilas kening Jihoon, sebelum keduanya memasuki mobil masing-masing.

Saat mengendarai mobil pikiran Jihoon masih dipenuhi oleh mantan tunangannya, sampai ia tidak sadar bahwa mobilnya baru saja menyenggol mobil lain yang terparkir di bahu jalan.

Seakan baru tersadar dari lamunannya, ia menepikan mobilnya dan segera turun untuk menghampiri. Ia menghampiri perempuan yang sedang menunduk guna melihat goresan di badan mobilnya.

Errr... Nona, maafkan saya. Saya tidak sengaja.” ujarnya tak enak hati.

Perempuan itu menegakkan kembali tubuhnya, dan tersenyum ramah. “Ah tak apa. Salahku juga berhenti di pinggir jalan, ini karena mobilku yang mogok.”

“Ah, kalau begitu biar saya tanggung jawab karena sudah membuat mobilmu tergores.”

“Tidak! Tidak usah, tak perlu repot-repot ini hanya masalah kecil.” perempuan itu melambai didepan dada membuat gestur menolak.

“Apa benar tidak apa? Kalau begitu apa kau ingin pergi ke suatu tempat? Biar aku antar.”

Perempuan itu nampak berpikir sebentar sebelum mengangguk tenang. “Boleh, jika tidak merepotkan.”

“Tentu saja tidak.”

“Kalau begitu tunggu sebentar aku akan menghubungi supirku terlebih dahulu.”

Jihoon hanya mengangguk membiarkan perempuan itu berkutat dengan ponselnya sebelum mengambil tas tangan miliknya dalam mobil. “Kalau begitu ayo.”

Ajaknya setelah ia menutup kap mobilnya. Keduanya pun memasuki mobil Jihoon dan sang empu segera menjalankan mobilnya.

“Omong-omong kita belum berkenalan. Siapa namamu?”

Jihoon menoleh sekilas, “Park Jihoon. Kalau kau?”

“Ah, aku Lusi. Senang bertemu denganmu Jihoon.”

“Ah ya, kau ingin kemana?”

Lusi terkekeh pelan, “Ya Tuhan aku sampai lupa haha, Seoul Mall Department.”

“Wah ternyata kita satu tujuan.”

Keduanya membicarakan banyak hal selama perjalanan menuju Mall tujuan mereka. Nampak seperti orang yang sudah kenal sejak lama, meskipun faktanya keduanya baru saja saling mengenal.

Setelah memarkirkan mobilnya di basement, keduanya masih jalan beriringan memasuki mall menggunakan lift. “Ah ya, aku harus menemui temanku. Kau ingin kemana?”

Mereka masih berada di sekitar lift. Jihoon menatap sekeliling dan kembali menatap Lusi. “Aku belum tau ingin kemana, mungkin berjalan-jalan saja.”

“Kau ingin ikut aku?”

“Ah tak perlu. Aku akan berjalan-jalan sendiri.” ia cepat menjawab sama seperti tadi, dengan melambai menolak. Lusi mengangguk paham.

Our Rotation [Panwink]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang