10

2.2K 93 18
                                    

"Ada pelajaran berharga di setiap orang yang kau temui, termasuk jodohmu"

🍁🍁🍁

G

ema adzan subuh mulai terdengar di seluruh penjuru semesta dengan jelas. Aisyah bersyukur dirinya masih bisa tinggal di rumah yang tak berjarak jauh dari masjid, dengan begitu suara-suara panggilan Allah akan tetap ia dengar di setiap waktu itu tiba. Hari ini tak seperti biasanya, ia bangun jauh dari yang dibayangkan sebelumnya. Rasa lelah ternyata benar-benar membuatnya lelap dalam tidur.

Aisyah bangkit dan bersiap melaksanakan shalat subuh, dua sajadah beriringan telah ia sediakan juga sarung dan koko untuk Derel. Matanya melirik ke arah Derel yang masih terlelap di atas sofa nampak masih begitu rekat terpejam. Tapi, ia sadar kewajiban atas dirinya mengingatkan Derel untuk ibadah bersama menghadap Sang Maha Pencipta. Bukankah memang seharusnya begitu. Ia memberanikan diri membangunkan Derel tanpa memikirkan bagaimana nanti perlakuan Derel pada dirinya. Aneh! Pagi-pagi ia sudah dibingungkan dengan hal sepele.

"Mas," masih tak ada jawaban.

"Mas, bangun. Sudah adzan." Aisyah menggoyangkan tubuh Derel.

Derel terbangun.

"Mas subuh ini mau sholat di masjid atau kita sholat berjamaah di rumah?" tanya Aisyah.

Derel menatap Aisyah dengan heran, "sholat?" tanyanya seolah tak jelas mendengar pertanyaan Aisyah.

"Iya, sholat." Aisyah meyakinkan.

"Aku masih ngantuk, kau sholat sendiri dulu nanti aku nyusul."

"Baiklah, aku sholat dulu. Jika kau hendak mandi dan sholat, semuanya sudah kusediakan di atas nakas,"

"Ya." Jawaban singkat Derel atas tawaran Aisyah. Kemudian ia kembali melanjutkan tidurnya.

Melaksanakan sholat dan membaca Al-Qur'an setelahnya menjadi kegiatan rutin  Aisyah. Selalu ada ketenangan yang ia rasakan setelah membaca kitab Allah. Dan waktu pagi adalah waktu terbaik untuk menambah hafalan baginya. Bukan hanya hafalan Al-Qur'an kegiatan ini sering ia lakukan juga saat hendak melaksanakan ujian di sekolah dulu. Menurut kajian yang pernah ia ikuti ada tiga waktu terbaik untuk menghafal agar lebih cepat di terima otak dan salah satunya adalah di waktu pagi karena kondisi pikiran manusia masih dalam keadaan bersih dan belum digunakan banyak untuk berfikir.

وَا سْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ وَاِ نَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ ۙ 

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 45)

Derel terbangun mendengar lantunan ayat demi ayat yang Aisyah bacakan, seolah ada yang memanggil dan menggetarkan hatinya. Entah perasaan apa itu, rasanya ingin menangis tapi tak bisa. Sudah berapa lama Derel tak mengaji, jangankan mengaji memegang Al-Qur'an terakhir kali saja ia lupa. Rupanya diam-diam ia menyingkap selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, duduk dan termangu mendengar dengan tenang suara Aisyah.

"Suaraku mengganggu tidurmu yah, Mas?" tanya Aisyah yang lagi-lagi memberanikan diri untuk bertanya.

Tak ada jawaban. Sepertinya Derel sedang larut dalam  pikirannya.

"Mas! Kata nenekku pagi-pagi begini ngelamun gak baik lho?"

Tak ada reaksi.

"Atau mungkin tubuhmu tak nyaman tidur di sofa? Maaf yah, Mas."

Sebuah Air Mata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang