lie:plan

10 1 0
                                    

Aku termanggu di atas meja yang terdapat dipojok ruangan, yang dikelilingi oleh ratusan bahkan mungkin ribuan buku yang tersusun dengan rapi

Tapi sayangnya hana bukanlah orang yang gemar membaca. Bahkan hana tidak suka mencatat, saat ada pelajaran disekolah hana lebih suka me record nya lewat audio. Masalahnya hana bahkan jarang mendengarkan ulang rekaman audionya untuk belajar. Ya bisa dikatakan hana anak yang malas. Tapi bukan berarti hana bodoh, dia hanya tidak terlalu pintar dan kurang diasah.

"Kang hana?" Ujar seorang lelaki yang sudah berdiri disamping hana, Bahkan lelaki itu sudah memperhatikan hana sejak 5 menit yang lalu.

Hana menoleh dan mendapati jungkook, pacar-nya yang berdiri menjulang disampingnya seraya memberikan senyuman indah dengan gigi kelincinya.

"Apa yang kau lakukan disini sayang?"

"Aku sedang menemani minji mencari buku untuk tugas nya, lalu apa yang kau lakukan disini?"

Jungkook tampak terlihat gugup sebentar. Karena dia dengan cepat merubah ekspresinya dengan begitu mulus. "Aku sedang mencari buku resep masakan yang ibuku minta." Ujarnya seraya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Hana hanya meng-angukan kepalanya tanpa ada rasa curiga sedikit pun terhadap jungkook.

Jungkook adalah pacar termanis yang dia miliki. Bahkan dia tidak pernah mengecewakannya selama 1 tahun menjalani hubungan asmara dengannya. Apa yang ia pikirkan? Ah ada apa dengan otaknya? Apa mungkin karena hari ini dia bertemu tutornya itu dia jadi kehilangan akal dan kontrol akan otak dan tubuhnya sendiri. Kim taehyung- lelaki menyebalkan. Wajah pria itu muncul lagi kedalam pikirannya, jika saja jungkook tidak menepuk bahunya

"Sayang kurasa aku harus segera pergi, jaga dirimu baik-baik." Ujarnya seraya menyentuh lembut pucuk kepala ku dan menciumnya sesaat lalu pergi berlalu.

"Hati-hati dijalan."

Taehyung mengambil secangkir kopi di meja, menyeruputnya sebentar lalu kembali menaruh cangkirnya. Dia baru saja kembali kerumah setelah 2 tahun meninggalkan korea.

Tiba tiba saja handphone-nya berdering.

"Yeoboseyo?"

|kim taehyung-ssi apa kabar?!|

"Nugu ya?" *siapa ya?

|kau melupakan suara ku? Jjinja? Aigoo aku jimin. Bodoh|

Taehyung baru menyadari bahwa itu suara temannya. Teman karibnya semasa dia menempuh kuliah dijenjang S1 universitas korea

"It's been a long time man. Apa kabar?"

|Doing good, kudengar kau baru saja kembali ke korea, ayo kita bertemu!|

"Terdengar bagus, tentukan saja jadwalnya."

|omong-omong bagaimana kabar mu? Ceritakan padamu masa masa bebas di amerika, apa kau mendapat banyak gadis seksi disana?|

"Kau gila? Aku disana untuk belajar bodoh"

|eyy, pasti ada banyak wanita yang kau sembunyikan. bagilah satu padaku. Aku baru saja putus dengan pacarku.|

Taehyung tertawa lalu berdecih pelan

"Yang benar saja bung. Lagi pula diotak ku tidak ada wanita lain, selain gadis manis ku."

|cih, kau bahkan selalu menceritakan tentangnya sejak 2 tahun lalu dan bahkan hingga sekarang kau masih belum mendapatkannya. Kau benar-benar payah.|

Jimin paham dengan gadis yang dimaksud oleh taehyung. Dia sudah mengincarnya sejak lama. Tapi taehyung memang tidak pernah menunjukan langkah konkrit yang cepat agar dapat merebut hati gadis itu. Dia rasa temannya satu ini harus diberi pengajaran tentang percintaan

Tiba tiba saja diotaknya muncul sebuah ide.

|aku punya ide. Aku akan membantumu mendapatkan nya, percayalah padaku|

MY PEN OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang