27-BB!

1.6K 145 18
                                    

“Wih gila. Lo gak salah alamat kan?” tanya lisa sambil melihat sekelilingnya.

“Enggak gw pernah diajak kesini sama chanyeol, tapi...”  ucap rose menggantungkan kalimatnya

“Tapi apa?” tanya lisa

“G-gue takut sama papa nya ceye.” lanjut rose.

“Udahah ada gue. Kalo bener ini rumahnya ayo masuk” ucap lisa. Lalu rose mangangguk dan berjalan beriringan dengan lisa, lisa memencet tombol pintu nya.

“Duhh lis gue takutt sama papa nya ceye iih” ucap rose sambil menggoyangkan lengan lisa berkali²

“Orang niat kita baek gosah takut” ucap lisa

Dan tak lama pintu terbuka dan menampilkan ibu - ibu paruh baya, yang rose yakini itu adalah ART disini.

“Nyari siapa ya non?” tanyanya

“Ah... Kita temennya chanyeol bu, apa bisa kita bertemu dengan chanyeol nya?” tanya rose

“Siapa bi”

Suara berat itu terdengar dari luar, dan dia keluar ternyata itu adalah papa chanyeol. Seketika rose langsung menunduk takut.

“Eeh, ini tuan temennya den chanyeol katanya mau ketemu chanyeol” ucap ibu itu.

“Bibi masuk aja” perintah papa chanyeol. Dan ibu itu langsung masuk kedalam rumah seraya mengangguk. Rose sedaritadi hanya menunduk dan terus memainkan tangan lisa dengan grusuh. Pria paruh baya itu mempeehatikan lisa dan rose bergantian.

“Ada perlu apa kalian?” tanyanya dengan tatapan yang...ah...terlihat menyeramkan.

“Kami baru saja mendengar kabar duka, dan kami kesini hanya ingin memberi semangat kepada chanyeol dan kak suho” ucap lisa

“Siapa nama kalian?” tanyanya

“Saya Lisa dan ini sahabat saya Rose” ucap lisa, sumpah.... Ini rose benar-benar tidak berani menegakkan kepalanya didengar dari suaranya saja sudah menyeramkan bagaimana ekspresi wajahnya?

'gw pengen pulang, tapi gw kagen ceye. Eh g'

“Hm. Saya papa nya chanyeol, silahkan masuk” ucapnya

---

Rose dan lisa duduk di sofa menunggu kedatangan chanyeol.

“Ros, bener-bener rich sekali keluarganya. Sultan cui” bisik lisa pada rose

“Udah diem. Lo ga tau gue deg-deg an banget, gw ini takuutt” jawab rose dengan berbisik.

“Takut kenapa rose?”

Suara itu menyahuti ucapan rose, rose pun menoleh kebelakang lalu dia menghembuskan nafas lega... Untung saja yang mendengar ucapannya bukan papa chanyeol, itu adalah Suho.

“Ah enggak kak” jawab rose kikuk.

“Bentar chanyeol nya masih beres-beres kamarnya” ucap suho sambil duduk disofa dan berhadapan dengan RoseLisa.

“Em... Kak turut berduka cita ya” ucap rose sambil tersenyum kikuk.

“turut berduka cita ya kak. Maaf kita baru tau kabar ini” ucap lisa

“Iya Gapapa. Eh itu chanyeol, gw keatas dulu ya, makasih udah main kesini” ucap suho

“Iya kak” jawab roselisa

“Ngapain klian?” tanya chanyeol, biasa selalu memasang ekspresi datarnya.

“Cey turut berduka cita ya, lo harus lebih semangat!” ucap rose sambil memberikan semangat kepada chanyeol.

“Gua turut berduka ya chan” ucap lisa

“Ya” jawab chanyeol singkat.

“Oh ya ini hp lo, darikemarin gue bawa” ucap rose sambil mengobrak-abrik tas ranselnya mencari handphone chanyeol.

“Gak lo buka?” tanya chanyeol

“Eum... Maaf sedikit ngintip galeri ehehe” ucap rose dengan tawa tanpa dosanya.

“Dasar gak sopan.” cibir chanyeol sambil menatap rose tajam

“Ehehe maap lah” ucap rose dengan menyipitkan matanya.

“Mending kalian pulang, udah sore. Cariin ortu lo pada.” ucap chanyeol

“Oh ngusir ya?” tanya lisa

“Ngusir alus” jawab chanyeol singkat.

“Ah anjai lo, yaudah yuk ros pulang. Di usir nih” ucap lisa.

“Yaudah deh. Cey gue pulang, besok lo harus masuk! Kasian fans-fans lo nyariin” ucap rose

“Fans gue atau lo?” tanya chanyeol sesikit menggoda rose, tapi dengan ekspresi yang masih sama -datar.

“Ekhm...” -lisa

“Yaudah kita pamit.”

Lisa dan rose pun berjalan keluar rumah, sedaritadi dari atas papa chanyeol memperhatikan gerak-gerik anaknya yang sedang mengobrol dengan teman perempuannya.

“Pa, papa liat chanyeol keliatan sedikit bahagia ada cewek itu dateng ke rumah. Aku harap papa ga akan bener-bener jodohin chanyeol” ucap suho yang datang dengan menepuk pundak papa nya.

“Siapa gadis yang duduk disebelah kanan itu? Sepertinya dia sangat takut dengan papa” ucap papa

“Dia rose, setau suho dia yang membantu chanyeol membeli apartmen” ucap suho

“Oh.” hanya itu respon sang papa.

“Pa, papa ga akan jodohin chanyeol kan?” tanya suho memastikan.

“Akan papa pikirkan” jawabnya lalu pergi menuju ruang kerjanya yang ada di rumah.

—---—

















What!?

Chanyeol akan dijodohkan?



Gila.




Duh maaf ya part ini dikit, cuma 600--kata ga kayak biasanya yang nyampe seribu kata.









Jangan lupa komentarnya.
Udah d ksi double up nih:/ msa g mau komen :(
Vote juga lah! :)
Untuk kali ini nana maksa. 





See u next part»»»

BB! •chanrose•[[END]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang