Malvin berdecak kesal dalam tidurnya. Jam weker yang jarang ia gunakan kini berbunyi kuat. Sebelum ia tidur tadi malam, ia sengaja mengambil jam weker di laci lamanya dan menyetel jam weker miliknya.
Jam tersebut semakin lama semakin bertambah kuat berdering. Lagi dan lagi Malvin kembali berdecak tak suka. Ia memilih bangun lalu mengusap kasar rambutnya. Perlahan ia mulai duduk dengan mata terpejamnya.
"Argh! Jam berapa, sih!?" kesalnya.
Setelah alaram jam tersebut dimatikannya. Ia melihat jarum panjang pada jam tersebut yang masih menunjuk pada jam 04.45 pagi.
"Gila! Masih jam segini lagi. Ganggu aja nih jam, lagian siapa yang narok jam disini, sih?" decaknya lalu melempar asal jam itu.
"Mampus, rusak-rusak deh sana." ujarnya.
Malvin jelas saja lupa. Selama ini ia tidak pernah menggunakan itu kalo bukan Maya, mama Malvin, yang menyetel jam itu padanya. Maya biasanya datang ke apart Malvin kalo ia ingin Malvin datang ke acara perusahaan dan membelikan jam weker adalah salah satu caranya agar Malvin terbangun dan tidak terlambat pada acaranya.
Selain dari itu, Malvin pasti akan bangun seperti biasanya. Ia akan bangun jam 9 pagi paling cepat dan itu juga kalo ia ingin. Malvin kembali merebahkan tubuhnya, hendak melanjuti tidurnya yang terganggu oleh jam pemberian sang mama.
"Anter gue jam 5 pagi ya, gue harus sekolah."
Kata-kata itu terngiang dikepalanya. Sontak Malvin yang tadinya ingin melanjutkan tidur kini berdiri cepat dari ranjangnya.
"Bisa-bisanya gue lupa." gumam Malvin.
Saat kata-kata itu terus berputar dikepalanya, satu nama yang di ingatnya yaitu, Mikaila Okta. Cewek yang memarahinya dan bahkan menyebut dirinya "Brengsek" karna meninggalkannya dipakiran hingga cewek itu menangis. Karna rasa bersalah, ia memberi penginapan semalam untuk cewek tersebut.
Tetapi, kalo dipikir ulang kembali oleh Malvin tentang kejadian tadi malam. Sebenarnya ia tak pernah merasa bersalah, karna cewek itulah yang datang dan melibatkan diri padanya.
Malvin melangkah ke kamar mandinya dan segera untuk mandi.
~~~
Dilain sisi, Mika terus mengigau dalam tidurnya. Badannya terasa panas, perutnya bertambah lama bertambah sakit. Ia sesekali meringis kesakitan.
"Ngh, mama ... " racau Mika.
"Mama sa...kit." rintihnya.
Mika adalah gadis yang memiliki riwayat penyakit maag akut. Saat terus-terusan belajar mau pagi hingga malam hari sering membuatnya abai pada makanan. Itulah penyebab mengapa ia memiliki riwayat penyakit maag.
Seperti kemarin, saat pagi ia makan sendiri diruang makan karna Ranti ada urusan di butiknya, dan siang ia tidak ke kantin karena tidak lapar tetapi Anya tiba-tiba datang memberikannya minum. Setelah dari itu, Mika di sibukkan dengan materi di Bimbelnya hingga ia lupa dan berakhir seperti sekarang.
~~~
Jam terus berputar dan mentari pun juga telah menunjukkan sinarnya. Malvin telah siap beberapa jam yang lalu. Sedari tadi ia juga telah menunggu di meja makan untuk menunggu kehadiran Mika. Malvin berencana akan makan bersamanya terlebih dahulu sebelum ia mengantar Mika kerumahnya. Karena tidak pandai dalam hal memasak, Ia juga telah memesan go-food beberapa saat lalu. Namun, gadis itu tak kunjung menampakkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is Introvert
Teen FictionCewek introvert yang sangat tertutup. Menyukai kesunyian, kesendirian, dan ketenangan. Murid segudang prestasi dan sangat mengharumkan nama sekolah. Tidak ingin memiliki teman dan jauh dari lingkungan sosial. ~Mika Oktavia~ Cowo...