11. Back to School

61 11 4
                                    

"Dengan tatapan yang seakan ingin menerkam. Bagaimana kalian bisa bersikap biasa saja? Ku mohon, ajarkan aku!" -Mikaila Okta

HAPPY READING~

Makan malam yang panjang telah selesai sejak tadi. Mika memilih masuk kekamar dengan perasaan bersalahnya. Mika telah berbohong pada Ranti yang tadi memberi banyaknya pertanyaan kepadanya. Saat itu Ranti sangat terlihat sedih namun, Mika mencoba memberi ketenangan bahwa ia baik-baik saja.

Saat itu pula Mika juga tidak sepenuhnya berbohong. Namun, rasa bersalahnya kini sangat membuatnya menyesal. Menyesal telah berbohong pada seseorang yang sangat Mika sayang.

Didalam kamar Mika mengalihkan rasa bersalahnya dengan belajar. Mungkin dengan belajar perasaan Mika bisa sedikit membaik sama seperti biasanya. Mika meraih buku cetak tebal disampingnya lalu memulai belajar. Mika mulai membaca dan menulis ringkasan dari inti pokok pada buku itu hingga malam semakin larut. Jika perihal belajar Mika memanglah sosok yang lupa waktu. Namun, keadaannya sedikit membaik karna ini.

Tok...

Tok...

Tok..

Ketukan pintu tak mampu mengalihkan Mika yang tengah asik belajar. Ranti yang memasuki kamar Mika dengan membawa segelas susu pun menggeleng kepala melihat putrinya yang masih asik belajar pada jam begini.

"Sayang." panggil Ranti yang menempati kursi kosong disamping putrinya.

"Ehh, ma. Ada apa?" tanya Mika.

"Udahan dong belajarnya, kamu kan masih sakit."

"Udah mendingan kok, ma."

Soal sakit yang Mika alami tadi pagi, Mika berkata jujur. Mika berkata bahwa maag nya kembali kambuh hingga pagi itu Mika tidak bisa langsung pulang dan Ranti pun percaya. Tapi, itulah kenyataannya.

"Yaudah kamu minum dulu susunya tadi mama buatin ini buat kamu."

Mika mengangguk dan meminum susu pemberian sang mama hingga habis.

"Setelah ini langsung tidur. Jangan belajar lagi, oke?" ucap Ranti.

"Iya, ma. Tapi aku mau beresin buku-bukunya dulu."

"Cepat beresin. Setelah itu cuci muka, cuci kaki trus langsung tidur ya."

Mika mengangguk. "Mama balik gih, aku bersihkan ini dulu."

Ranti mengusap lembut surai rambut Mika. Rasa khawatirnya masih kentara terasa tetapi melihat Mika yang terlihat baik-baik saja cukup membuatnya lega.

"Mama sayang banget sama kamu. Kamu satu-satunya anak mama, Mika. Mama khawatir banget kalo kamu pergi lagi." Mika memeluk Mika seeratnya. Takut kehilangan sosok yang sangat berharga baginya.

"Maafkan Mika, ma. Mika gak bakal ulangin kesalahan lagi. Mika gak bakal ninggalin mama. Mika juga sayang mama."

~~~

Diperjalanan menuju sekolah kali ini Ranti ikut mengantarnya. Ranti selalu mengingati Mika untuk langsung pulang ketika pulang sekolah nanti. Ranti bahkan menyuruh pak Sandi lima menit lebih dahulu datang sebelum jam pulang sekolah berbunyi. Apalagi jadwal bimbel Mika hari ini tidak ada.

"Nanti itu langsung ke butik mama aja ya, Ka." ucap Ranti.

"Iya, ma. Aku juga udah lama gak ke butik mama." jawab Mika.

My Girlfriend Is IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang