Kehidupan Baru

26.3K 1K 22
                                    

"Lyra? Bangun Lyra! Gawat dia jatuh pingsan. Aku harus bawa dia ke rumah sakit, " kata Klara panik.

Klara membawaku ke rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, aku langsung ditangani oleh dokter dan suster di ruang IGD.

"Semoga Lyra baik-baik saja ya Tuhan, " kata Klara khawatir. Tak lama dokter keluar dari ruang IGD dan Klara pun menghampiri dokter tersebut.

"Dok, bagaimana keadaan Lyra? " tanya Klara khawatir.

"Nona Lyra hanya kelelahan saja dan kondisi kandungannya sangat lemah. Itu yang menyebabkan dia pingsan. Jadi, dia tidak boleh terlalu lelah dan harus istirahat yang cukup, " jawab dokter.

"Baik dok. Aku akan memberitahunya, " kata Klara.

"Saya permisi dulu, " kata dokter.

Dokter tersebut pergi untuk memeriksa pasien lain. Klara masuk ke ruang IGD untuk menemuiku. Di ruang IGD, Klara melihat aku berbaring di kasur rawat dan masih belum sadar.

"Lyra, aku mohon kamu sadarlah. Jangan membuatku khawatir dan sedih, " kata Klara sedih.

Tak lama aku siuman. Aku melihat sekelilingku dan ada Klara disampingku.

"Klara? " panggilku.

"Lyra? Kamu sudah sadar, " kata Klara senang.

"Aku ada dimana? " tanyaku.

"Kamu ada di rumah sakit. Tadi kamu pingsan. Dokter bilang kamu kelelahan dan kondisi kandunganmu sangat lemah. Jadi, kamu harus istirahat yang cukup, " jawab Klara.

"Kupikir ada sesuatu yang terjadi dengan kandunganku, " kata aku.

"Setelah ini, kamu akan pergi kemana? " tanya Klara.

"Aku tidak tahu. Kamu kan tahu orang tuaku sudah lama meninggal. Jika aku menggunakan uang tabunganku untuk membeli rumah sekarang, aku takut sisa uang tabunganku tidak cukup untuk biaya persalinanku, " jawab aku bingung.

"Kalau begitu kamu tinggal bersama aku aja di apartemenku. Kebetulan orang tuaku sedang mengurus perusahaannya di Jerman untuk beberapa tahun kedepan, " kata Klara.

"Terima kasih Klara. Kamu mengizinkanku tinggal di apartemenmu. Maaf, jika aku sudah merepotkan kamu, " kata aku.

"Kamu tenang aja. Kamu kan sahabat terbaikku. Aku akan selalu bersama disaat kamu susah sekalipun, " kata Klara sambil memelukku.

"Kamu juga sahabat terbaikku yang pernah kumiliki, " kata aku sambil membalas pelukannya.

"Apa kamu merasa lebih baik? Jika sudah merasa lebih baik, kita pergi ke apartemenku agar kamu bisa istirahat disana? " tanya Klara sambil melepaskan pelukannya dariku.

"Sudah merasa baik kok. Ayo kita pergi ke apartemenmu, " jawab aku tersenyum.

"Biar aku saja yang bawa kopermu agar kamu tidak kelelahan dan pingsan lagi, " kata Klara sambil mengambil koperku.

"Tidak usah. Biar aku saja yang bawa koperku sendiri. Aku tidak ingin merepotkan kamu, " kata aku.

"Tidak apa-apa. Ibu hamil tidak boleh terlalu lelah, " kata Klara.

"Terserah kamu. Aku sudah nyerah berdebat dengan kamu. Kamu selalu menang setiap kita berdebat, " kata aku pasrah.

"Iyalah. Namanya aja aku ratu debat di kampus kita dulu, " kata Klara agak sombong.

"Iya ratu debat. Bisa tidak pergi sekarang? " tanya aku sambil menyindir Klara.

"Eh iya iya. Sekarang kita pergi, " jawab Klara.

Bosku Adalah Mantan SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang