Bertemu Orang dari Masa Lalu

26.1K 892 31
                                    

Aku selalu merawat Ella dan Elli dengan baik walaupun aku awalanya mengalami kesulitan. Untung Klara membantuku. Tapi, rasa ketakutan dan kekhawatiranku muncul. Walaupun mereka kembar, tapi aku bisa membedakannya tanpa melihat tanda lahir mereka. Ella memiliki pupil mata berwarna coklat mirip dengan pupil mataku, sedangkan Elli memiliki pupil mata berwarna hitam mirip dengan Leon.

"Lyra, kamu tenang aja. Leon tidak akan tahu bahwa kamu memiliki anak darinya, " kata Klara.

"Tapi tetap saja aku khawatir. Aku takut Elli memiliki ciri-ciri yang sama dengan Leon, " kata aku.

"Ya jelaslah. Elli kan anaknya Leon. Makanya Elli mirip dengan ayahnya, " kata Klara.

Apa yang dikatakan Klara itu benar. Bagaimanapun Leon adalah ayah kandungnya Ella dan Elli.

Saat usia Ella dan Elli menginjak 2 tahun, aku memutuskan mencari pekerjaan. Aku melamar berbagai perusahaan tapi selalu ditolak. Awalnya aku ingin menyerah, tapi aku tidak boleh menyerah begitu saja. Ini demi anak aku.

"Aku tidak boleh menyerah. Ini demi Ella dan Elli. Ayo Lyra jangan menyerah. Fighting! " kata aku.

Aku pergi ke suatu perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan.

"Sebagai sekretaris dengan gaji 20 juta per bulan. Kayaknya cukup untuk biaya kebutuhan aku dan anakku, " kata aku sambil membaca brosur tersebut yang tertempel di depan pintu perusahaan tersebut.

Aku masuk ke perusahaan tersebut dan menghampiri resepsionis di lobby.

"Permisi, saya ingin melamar pekerjaan disini, " kata aku dengan sopan.

"Anda ingin melamar pekerjaan ya? Kalau begitu anda boleh ke ruangan bos dari perusahaan ini. Ruangannya ada di lantai 2 sebelah kiri, " kata resepsionis.

"Oh terima kasih atas infomasinya, " kata aku.

Resepsionis membalasku dengan senyumannya. Aku pun pergi ke ruangan tadi yang diberitahukan resepsionis tadi. Sesampai di depan ruangan tersebut, aku mengatur napasku dan tidak boleh terlalu gugup. Aku mengetuk pintu tersebut dan mendengar ada suara yang menyuruhku masuk. Aku pun masuk ke ruang tersebut.

"Permisi, saya ingin melamar pekerjaan, " kata aku dengan sopan.
-
-
-
-
Disisi lain,....
-
-
-
-
Leon melihat langit lewat jendela kantornya. Dia teringat dengan dirinya.

"Lyra, bagaimana keadaanmu sekarang? Aku merindukanmu. Aku masih mencintaimu, " gumamnya.

Tak lama, dia mendengar ada yang mengetok pintu ruangannya.

"Masuk, " suruh Leon.

Aku masuk ke ruang tersebut.

"Permisi pak, saya ingin melamar pekerjaan, " kata aku.

Saat Leon mendengar suaraku, dia sangat familiar dengan suaraku. Seakan akan dia sering mendengarnya.

"Suaranya seperti Lyra, " gumamnya.

Dia membalik badannya dan kaget melihat aku. Begitu juga denganku. Aku tidak menyangka bosku adalah Leon. Tiba-tiba Leon menghampiriku dan langsung memelukku.

"Lyra, aku sangat merindukan kamu, " kata Leon.

Aku langsung mendorong Leon dan menjauhinya.

"Bisa tidak kamu berhenti memelukku? Aku bukan siapa siapamu? " tanya aku kesal.

"Iya maaf. Aku sangat merindukanmu, " jawab Leon.

"Kamu kan sudah punya istri. Untuk apa kamu merindukan aku? " tanya aku kesal.

Bosku Adalah Mantan SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang