Tetap Bertahan

20K 851 2
                                    

Saat usia kandunganku menginjak 2 bulan, aku mulai malas melakukan sesuatu, seperti membersihkan tempat tidurku, memasak, dan sebagainya. Klara memaklumi aku karena mungkin faktor dari kehamilanku ini. Bahkan dia tidak marah jika aku malas melakukannya. Tapi dia selalu memperingatkan aku untuk selalu olahraga.

"Lyra, ayo kita jalan jalan ke taman agar kamu dan bayimu sehat, " kata Klara.

"Aku tidak mau. Aku malas melakukan itu. Lagian kamu kan harus mengurus perusahaan orang tuamu, " kata aku kesal.

"Masalah itu sudah aku urus. Aku suruh sekretarisku untuk mengurus perusahaanku. Jika ada masalah, dia akan langsung lapor kepadaku, " jawab Klara santai.

"Aku malas Klara. Aku ingin disini aja, " rengek aku.

"Tidak ada alasan. Kamu sudah tidak bantu aku masak maupun membersihkan apartemen ini. Lebih baik kamu itu olahraga daripada kamu malas malasan disini. Ayo cepat, " kata Klara sambil menarik tanganku.

"Haahuu.... Iya-iya aku akan ikuti saranmu. Aku ingin ganti pakaian dulu, " kata aku pergi ke kamarku.

"Sabar Klara sabar. Lyra seperti itu lantaran dia sedang hamil. Andai saja dia tidak hamil, pasti dia seperti itu. Tapi lucu juga ya sangat dia merengek tadi, " kata Klara.

Dulu aku orang yang sangat rajin olahraga. Karena aku, Klara juga rajin olahraga. Tapi sekarang justru terbalik. Dia yang rajin olahraga malah aku yang malas.

Di kamar, aku memakai kaos polos dan celana kain panjang.

"Perutku kayaknya tambah membesar. Aku harus hati-hati sekarang agar tidak ketahuan oleh Leon, " kata aku sambil bercermin di depan cermin.

"Lyra! Cepatlah! Perlu aku ke kamarmu untuk menjemputmu hah?! " teriak Klara.

"Iya sebentar! " teriak aku.

Aku keluar dari kamarku dan pergi menuju ruang tamu.

"Lama kali kamu ganti pakaian, " kata Klara kesal.

"Iya maaf. Ayo kita pergi ke taman, " kata aku tersenyum.

"Ayo, " ajak Klara.

Kami pun pergi ke taman. Sesampai di taman, kami jalan jalan berkeliling taman. Baru 2 putaran aku sudah merasa lelah.

"Klara, aku ingin istirahat sebentar, " kata aku sambil mengatur napasku.

"Baiklah. Kamu duduk di bangku itu. Aku beli minuman untukmu, " kata Klara.

"Iya. Tapi jangan terlalu lama ya, " kata aku.

Klara menganggukkan kepalanya. Aku duduk di bangku taman itu. Aku merasa sangat lelah setelah berjalan lama tadi.

"Kenapa aku sekarang mudah lelah ya? Biasanya aku tidak seperti ini? Apa mungkin karena aku hamil jadi lebih mudah lelah? Mungkin aja sih, " gumamku.

Aku jadi teringat kembali kenangan masa laluku dengan Leon. Itu membuatku kembali menangis.

"Andai saja yang bersamaku sekarang adalah Leon. Pasti aku merasa senang, " kata aku sambil menghapus air mataku.

Tanpa sengaja, mataku tertuju sepasang suami istri yang sedang jogging. Itu membuatku kembali mengingatkan kejadian waktu itu.

"Kenapa Leon harus datang ke taman ini lagi? Apa kamu belum puas menyakiti hatiku ini? " tanya aku sambil menahan tangisku.

Aku melihat dia sangat bermesraan dengan istrinya. Tanpa aku sadari, Klara datang sambil membawa minuman.

Setelah Klara membeli minuman, dia pergi kembali ke taman untuk memberikan minuman ini kepadaku.

"Lyra, ini minuman untukmu, " kata Klara sambil memberikan minuman kepadaku.

Bosku Adalah Mantan SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang