Seorang gadis tengah berlari terbirit-birit di sebuah ruangan gelap. Ia seperti sedang dikejar-kejar oleh seorang yang menyeramkan. Kakinya tersandung sesuatu hingga membuatnya jatuh terjerambap.
“Jangan, tolong ampuni aku.. ” lirih gadis itu ketika seseorang yang menyeramkan itu mendekatinya.
Seseorang dengan sosok yang besar itu dengan mudahnya menyeretnya dan membawanya ke sebuah sungai.
Gadis itu sangat ketakutan dan berusaha meronta ketika dirinya akan di masukkan ke dalam sungai. Namun ia terlalu lemah dan tak berdaya. Sehingga ia tak mampu untuk melawan seseorang itu.
Pandangannya mengabur, dinginnya air menerpa seluruh wajahnya. Kepalanya terus di dorong masuk oleh seseorang ke dalam sungai.
“To-tolonghh...” rintihnya dalam air.
Semakin lama pasokan oksigennya semakin menipis. Air sungaipun telah banyak ditelannya. Ia hanya bisa merasakan dinginnya air dan sesak didadanya. Keadaan pun menggelap.
Pukul menunjukan tengah malam. Seorang gadis yang tadinya terlelap kini terbangun dengan tiba-tiba. Mimpi buruk itu kembali menghantuinya.
Dadanya bergerak naik turun. Peluh membanjiri pelipisnya. Nafasnya seperti tercekat dan bernada tak keruan. Sesak. Itu yang ia rasakan. Hampir setiap tengah malam ia terbangun seperti ini.
Setetes air mata lolos dari mata belonya, di susul oleh tetes-tetes berikutnya. Ia menangis dalam diam. Berusaha tak membuat suara agar orang tuanya tak terbangun di kamar sebelahnya.
“Tuhan. Sampai kapan pilu ini terus menyiksaku? ” lirihnya sambil memegangi dada kirinya yang terasa sakit.
•••
Hello, guys! 👋
Wow, lama banget nih saya hiatus dari dunia per-wattpad-an ini. Selain sibuk sekolah juga mungkin lagi mager kali ya buat nulis.
Nah, mumpung semua ujian udah pada kelar dan tinggal menanti pengumuman. Munculah bercik-bercik ide untuk menulis.
Dan terbitlah sebuah prolog ini. Masih kaku juga sih nulis, jadi maaf kalo ceritanya jadi ngalor-ngidul. Saya masih belajar :)Okedahh, jangan banyak cingcong. Cuss, meluncur buat lanjutin baca dan jangan lupa tambahin ke perpustakaan yup..
Salam manis,
Kim_rrr ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Preordination | Sebuah Takdir
Novela Juvenil⚠ AWAS BAPER ⚠ - - - Sastra Visha Handini. Namanya saja Sastra, pasti menyukai sajak dan gemar menulis. Gadis yang suka mencepol rambutnya dan memiliki masa lalu yang belum sempat dituntaskannya. Adriel Cendric Einstein. Namanya saja Einstei...