30

153 18 1
                                    

Mark langsung berlarian setelah turun dari bis menuju rumah Herin.

"Ha-halo" Ucap Mark sambil mengatur nafasnya.

"Mark?" Jawab Herin di seberang telepon.

"Rin, Gua depan rumah Lo."

"Loh? Ngapain-" Belum selesai ngomong, Mark langsung menutup teleponnya.

"Masa sih kesini beneran." Herin berjalan di kamarnya sambil bingung karena matanya kini masih sembab.

Tiba - tiba ada suara petir dan langsung turun hujan deras.

Mark langsung buka jaket denimnya dan menutup kepalanya, yah walaupun basah juga akhirnya.

"Herin kemana ya." Ucap Mark cemas, pikirnya Herin lagi gak di rumah karena tadi langsung main tutup aja teleponnya.

Herin ngeliat di luar jendela dan bener aja ternyata ada Mark yang lagi kehujanan.

"Mark!" Herin bergegas menghampiri Mark sambil membawa payungnya keluar.

"Rin" Mark membuka suara sambil memegang tangan Herin.

"Oke ngomongnya di dalem aja ya." Herin mengganti posisi tangannya yang menarik Mark ke dalam rumah.

"Duh Mark Lo kenapa kesini tiba - tiba. Mana keujanan gini, Gua kira tadi Lo boongan. Tuh basah banget baju sama jaket Lo." Kata Herin.

"Ngapain Gua boong sama Lo rin." Jawab Mark yang membuat pipi Herin panas seketika.

"Ya-yaudah sini jaketnya Gua taruh di kamar biar keringan dikit." Herin mengambil jaket Mark dan menuju ke kamarnya.

Pas ngelewatin dapur, Herin berinisiatif untuk membuatkan teh hangat untuk Mark.

"Mampus deh, mana mata Gua masih sembab gini." Ucap Herin dengan suara pelan sambil berjalan ke ruang tamu.

"Nih. Jadi, kenapa Lo kesini?" Tanya Herin sambil duduk di samping Mark dan menaruh tehnya di meja.

"Thanks. Sebelumnya, Gua minta maaf kalo bikin Lo sakit Rin. Gua gak ada apa - apa sama Mina, dan apa yang Lo liat itu semuanya salah paham. Mina cuma ngedeketin mukanya dan setelah itu langsung Gua bilang ke dia kalo itu gak pantes."

Herin langsung kaget. Pikir Herin pasti Renjun udah bilang ke Mark.

Herin cuma ketawa, pura - pura lebih tepatnya.

"Renjun bilang apa sama Lo, Mark? gak apa - apa kok, lagian kenapa juga gua harus sakit?"

Mark paham kalo Herin nutupin perasaan yang sebenernya. Mark udah sadar daritadi kalo mata Herin sangat sembab.

flashback on.

Sewaktu Mark menuju ke rumah Haechan, Jaemin memberitahukan informasi yang sangat penting.

"Weh, Lo beneran suka sama Herin?"

"Kenapa random banget Lo min. Ya iyalah" Jawab Mark dengan percaya dirinya.

"Mark, Herin juga suka sama Lo."

"What? From wheres that information Mr. Na?"

"Ternyata Hina temen curhatnya Herin. Walaupun mereka seringnya lewat Kakao talk. Herin sering cerita tentang Lo." Jaemin menunjukkan screenshot Kakao yang dikirimkan Hina padanya.

Setelah dicek, emang bener yang dibilang Jaemin.

Mark langsung speechless tapi seneng juga.

"Lo nyimpen ini dari kapan?"

"Ya sebenernya udah lama, Gua kira Herin bakal bilang ke Lo langsung atau Lo yang peka. Ternyata temen Gua emang bego banget ya." Ujar Jaemin dan langsung dijitak kepalanya.

"Tapi thanks, kira - kira kapan ya nyatain ke Dia?" Tanya Mark ke Jaemin.

"Secepatnya, daripada di rebut orang duluan."

flashback off.

"Rin, please be honest to me. I'm really sorry if i don't understand your feelings. She's nothing to me, and-" Mark menghela nafas.

"Rin, Gua cuma suka sama Lo."















TBC

many obstacles || mark;herinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang