37

154 16 2
                                    

"Gua gabakal ngasih tau juga."

"Yaudah bagus kalo gitu. Biar Renjun aja yang langsung ngomong."






















Renjun dan Herin latihan bersama sekaligus menyatukan choreographynya masing - masing.

Dance practice room yang mereka tempati sekarang sangat luas.

Karena masih perlu untuk menyiapkan choreo, mereka menyewa ruangan yang di tempati beberapa orang lain untuk berlatih juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena masih perlu untuk menyiapkan choreo, mereka menyewa ruangan yang di tempati beberapa orang lain untuk berlatih juga.

Selain itu, lumayan hemat biayanya. Bagi yang latihan, mereka menggunakan ponselnya masing masing

Kebanyakan siswa - siswi SOPA menggunakan practice room yang sudah tersedia di sekolah saat semua choreography, ekspresi, dan yang lainnya siap.

Apabila di sekolah, para siswa mempunyai batasan waktu untuk menggunakan ruangannya.

Tapi beruntungnya ini hari senin, jadi cuma ada 3 orang selain Herin dan Renjun.

"Coba nih Jun."

Herin menunjukkan video yang menunjukkan pasangan menggenggam tangan dan melompat.

"Gila mana bisa gua kaya gitu." Batin Renjun.

Lagi berdua sama Herin aja udah degdegan gitu, apalagi genggam tangan.

Bohong sebenernya kalo Renjun gamau hold hands sama Herin, tapi ini terlalu publik banget.

Apalagi, pasti berita jadiannya Herin sama Mark udah kesebar.

"Ah itu kayanya terlalu-"

"Apa?"

"Kekanakan banget Rin masa lompat sambil gandengan. Iya kan?" Renjun ketawa garing sambil meyakinkan Herin.

"Eh iya juga ya. Terus mau gimana Jun?"

"Kalo mau sentuhan lengan aja, gimana?"

"Contohin dulu Jun."

Pas Renjun lagi menyontohkan gerakannya, tiba - tiba berhenti.

Pantulan kaca menunjukkan Mark dan Mina masuk ke dalam ruangan.

"Jun kok berhenti-" Herin yang tadi fokus ke pantulan cerminnya Renjun, langsung melihat arah lainnya.

"Loh Renjun sama Herin disini juga?" Sapa ramah Mina.

Mark dan Renjun cuma saling menatap dengan perasaan speechlessnya.

"Sial. Kalo kaya gini bakal canggung." Batin Renjun.

"Hei Mark, Min. Iya kita juga lagi latihan disini." Balas sapa Herin.

"Ah iya Hai Rin." Mark tersenyum kaku.

"Yaudah lanjut lagi aja latihannya, kita juga mau mulai. Udah lumayan deket kan waktunya." Kata Mina.

Herin sangat berprofesional kalo masalah latihan, tampilan, maupun kegiatan lainnya.

Harus tampil semaksimal mungkin. Itu prinsipnya.

"Iya Min. Yuk Jun." Ajak Herin sambil menepuk pundak Renjun.

Saat itupun juga tatapan Mark sangat sering ditujukan ke mereka berdua. Herin dan Renjun.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

many obstacles || mark;herinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang