33

145 18 3
                                    

"Rin, pagi."

Herin yang ngerasa ditepuk pundaknya langsung berhenti jalan.

"Eh, Renjun." Balas Herin sambil senyum.

"Are You in a good mood today? in this early morning?"

Renjun ngeliat Herin bahagia gini rasanya pengen ikutan.

"Hm, I think so." Herin terkekeh.

"Rin-"

"Jun-"

Mereka ketawa berdua karena sama - sama manggil.

"Duluan aja Rin."

"Udah Lo aja Jun, Gua orangnya penasaran."

"Haha ada - ada aja Lo Rin. Jadi kemaren Lo sama Mark-"

Belum selesai, dari ujung lorong ada yang teriak sambil berlari ke arahnya.

"Herin!"

"Mark!" Herin melambaikan tangannya.

"Pasti udah selesai." Batin Renjun.

"Weh halo Jun." Sapa Mark setelah sampai tepat di depan Mereka berdua.

Renjun cuma membalas sapaan Mark dengan senyum tipis. Mark

"Tadi kenapa Jun?"

"Gajadi Rin. Yaudah Gua duluan ya."

Tadinya Renjun mau nanya gimana kabarnya sama Mark, tapi udah di jawab duluan.

"Renjun kenapa?"

"Gatau Aku juga, yuk ke kelas." Herin menggandeng Mark.

Mark pura - pura biasa aja, padahal belum terbiasa kalo Herin nempel ke Dia. Jantungnya bisa kedengeran lagi party.

Di ujung lorong deket loker, Renjun berhenti disana sambil melihat Herin menggandeng tangan Mark.

"Woi."

"Ah dasar lo Jen, ngagetin aja."

"Ngeliatin siapa Lu? serius amat."

Jeno melirik ke arah depannya dan mendapati Herin yang berjalan dengan Mark.

"Keduluan?"

"Tenang aja, This is the last but not least."

"Mantap, ini baru Renjun yang gua kenal. Jangan pake emosi."

"Iya Jen. btw, mana pacar Lo?" Renjun ngeliat Jeno yang sendirian dari tadi.

"Yeh Gua mah punya place sendiri buat pacaran. Haha, duluan ya." Jeno ketawa sendiri dan lanjutin jalannya.



























Beberapa menit sebelum bel bunyi, Mark do random things with Herin.

"Coba tebak ya, aku masak 1 telor butuh 2 menit. kalo aku masak 10 telor?"

"Ya tinggal di kali kan? jadinya butuh 20 menit lah."

Siyeon yang mau duduk ngeliat Mark sama Herin keep close without worries at school jadi kepengen.

"Hahahaha lucu banget si Rin. Mana ada orang yang mau masak 10 telor harus satu - satu dulu ngerebusnya." Mark ketawa heboh sampe sekelasannya pada nengok.

Kebiasaannya Mark kalo ketawa gitu kan, ya pada tau deh kaya gimana.

"Ih apasih!" Herin memukul lengan Mark.

"Oh udah official ceritanya." Ledek Siyeon.

"E-eh Siyeon." Herin senyum canggung karena keciduk.

"Diem Lo, No."

Siyeon langsung berisyarat ke Mark buat diem.

Bel bunyi, Bu Kwon langsung masuk ke kelas.

"Perhatian semuanya!"

Seluruh siswa langsung duduk ke tempatnya.

"Karena waktu pensi tinggal 2 minggu lagi, Ibu harap yang mewakilkan kelas ini bisa menampilkan dengan baik ya."

"Iya bu." Jawab sekelas serentak.

"Baik, semuanya ikuti pelajaran dengan baik ya."



















Herin baru aja balik dari kantin, mau beli sandwich aja 2 buat Mark sekalian.

Biasa deh, kelas sepi kalo istirahat.

Herin berlari ke dalam kelas.

"Mark-"

Senyumnya langsung mudar.

Herin ngeliat Mark sama Mina genggaman tangan, lagi.




















TBC

many obstacles || mark;herinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang