32

154 17 3
                                    

"Ding dong!"

Ternyata, hambatan tetep aja dateng.

Mark dan Herin saling menjauhkan diri sambil canggung.

"I-itu siapa ya? Tunggu sini ya Mark."

"Ehm, iya Rin." Mark mengangguk.

"Sial, dimana - mana pasti ada aja." Gerutu Mark.

Herin menuju ke pintu dan yang dateng ternyata kurir paket mamanya.

"Paket siapa Rin?"

"Oh ini punya Mama." Jawab Herin sambil naruh paketnya di meja.

"Oh ya, dari tadi Kamu sendiri ya?"

"Iya, why?"

"Oh gapapa Rin."

"Ada cctv sih."

Mark yang tadinya lagi nyemil snack yang tersedia di meja langsung keselek.

Herin ketawa ngeliat reaksi Mark, kayak ketauan maling aja.

"Just kidding."

"Dasar, bikin kaget aja." Mark mengelus dadanya yang tadi hampir marathon.

"Hehe maaf watermelon ku." Herin memutar tangannya mengikuti wajah Mark saat mengatakan kata watermelon.

"Apatuh kok aku disamain sama semangka?" Omel Mark.

"Panggilan kesayangan ku." Herin sukses membuat Mark kaget dan salah tingkah.

"Berani ya Kamu udah nyatain sayang - sayangan ke Aku?" Mark menang. Sekarang Herin cuma bisa diam dan tersipu.

Setelah beberapa menit nonton televisi, Mark mulai membuka suara.

"How's Your practice with Renjun?" Mark jadi curiga sama Renjun karena sikapnya tadi seolah - olah sangat peduli sama Herin.

"Good, Dia baik banget. Jujur ya, Aku curhat tentang Kamu juga. Abisnya, Kamu suka rese. Genit banget lagi." Herin sambil nyubit sedikit pinggang Mark.

"Aduh! Jangan main cubit gitu dong."

Mark berusaha untuk menghiraukan perasaan curiganya kepada Renjun, yang terpenting Herin miliknya saat ini. Mungkin aja Renjun peduli karena Herin temannya.

"Kamu ngomong sama meja ya?" Herin ngeliat Mark yang masih terpaku tatapannya ke meja.

Mark tersadar.

"Engga tuan putri." Mark senyum ke Herin.

"Ih apasih!" Herin salah tingkah sambil mukulin Mark.

"Heh Rin udah dong sakit." Ringis Mark.

Mark langsung megang tangannya Herin.

"Lepasin-"

Herin narik tangannya yang lagi digenggam Mark.

Alhasil, Mereka jatuh dengan posisi yang berhasil membuat Herin dan Mark tatap - menatap dengan detak jantungnya yang gak karuan.

"M-mark."

Mark cuma menatap Herin selama beberapa detik.

"Hey-"

Mark langsung menutup bibir Herin dengan miliknya.

Herin sempat kaget karena terlalu mendadak.

Mereka saling bertautan dan Herin pun melingkarkan tangannya ke leher Mark.

"Ily, Herin Lee."

Herin yang mendengarnya cuma bisa tersenyum malu.

















TBC

many obstacles || mark;herinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang